Save Pelestarian Mata Air Cicaneang, Desa Haur Kuning, Paseh Sumedang

Pada hari Sabtu tanggal 21 bulan Desmber 2019, Panata Keraton Sumedanglarang yaitu Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga, Lili Djamhur Soemawilaga, Egi, Andi Lesmana serta Jajaran Wirayudha Karaton Sumedanglarang,  melakukan dialog lintas budaya atas undangan Masyarakat Adat Desa Haur Kuning Kec. Paseh, dialog tersebut mengupas upaya penyelematan Mata Air Cicaneang, Desa Haur Kuning, Paseh Sumedang dan melakukan identifikasi lokasi Makam Eyang Jangkung Jaya Sakti Langlang Buana di Makam Sampora, Desa Haur Kuning Kec. Paseh.


Makam Eyang Jangkung Jaya Sakti Langlang Buana di Makam Sampora, Desa Haur Kuning Kec. Paseh.

Siapakah Eyang Jangkung Jaya Sakti Langlang Buana ini? menurut keterangan beliau adalah salah satu senapati ketika jaman Pangeran Rangga Gede memerintah Sumedanglarang di Parumasan Conggeang (Mp. 1625-1633), sebagai Bupati di wilayah Prayangan (Priangan) ketika Sultan Agung Kesultanan Mataram berkuasa.

Pesatnya pembangunan dan iklim global menyebabkan degradasinya lingkungan bagi kelangsungan hidup berbagai mahluk hidup atau memutus mata rantai kehidupan karena habitatnya rusak, panas bumi cenderung meningkat. Demikian juga pasokan air tanah semakin berkurang mengakibatkan masyarakat kesulitan memperoleh air bersih.

Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan perlu di budayakan sejak dini. Pengelolaan kawasan konservasi pada hakekatnya merupakan salah satu kegiatan berwawasan lingkungan, sehingga berdampaknya terhadap upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas hidup.

Mata Air Cicaneang, Desa Haur Kuning, Paseh Sumedang

"Trilogi Keraton Sumedang Sumedang Larang adalah Program Budaya, Sejarah dan Lingkungan Hidup," demikian yang diungkap oleh Rd. Luky Djohari Soemawilaga.

Save Pelestarian Mata Air Cicaneang, Desa Haur Kuning, Paseh Sumedang. (21/12/2019)

Baca Juga :

Tidak ada komentar