Sanggahan Berdirinya Kerajaan Tembong Agung 678 Masehi
Prabu Purbasora Raja Kerajaan Galuh Pakuan ke 4 antara tahun 716-723 Masehi dari isterinya Citra Kirana putrinya Prabu Resi Padmahariwangsa Raja Indraprahasta Kuningan, mempunyai anak :
- Prabu Wijaya Kusuma menjadi Mangkubumi di Cipancar Girang Limbangan.
- Wiradikusuma dan Dewi Komalasari ibunya Prabu Aji Putih di Padukuhan Cipancar Hilir Sumedang.
Sedangkan Prabu Aji Putih mendirikan Tembong Agung setelah kakeknya Prabu Purbasora sebagai Raja Galuh Pakuan ke 4 antara tahun 716-723 Masehi dan keluarganya meninggalkan ibukota Karajaan Galuh karena diserang diserang pasukan Sanjaya, Raja Galuh Sunda antara tahun 723-732 Masehi anaknya Bratasenawa atau Sang Sena Raja Galuh ke 2 antara tahun 702-709 Masehi.
Kemudian Prabu Purbasora, patihnya yang Aria Bimaraksa atau Sang Resi Agung anak Resi Jantaka dan keluarganya meninggalkan ibukota Galuh Pakuan yang tengah kacau ke Sagaramanik di Cipancar Sumedang.
Dalam sejarah Sumedang disebutkan bahwa berdiri kerajaan Tembong di Cipeueut Darmaraja didirikan antara tahun 678-721 Masehi oleh Prabu Aji Putih, itupun tidak disebutkan tanggal berapa dan bulan apa? Berdirinya kerajaan Tembong Agung pun di tahun 678 Masehi rancu karena mendahului Prabu Purbasora Raja Galuh ke 4 antara tahun 716-723 Masehi, kakeknya Prabu Aji Putih.
BERDIRINYA TÉMBONG AGUNG DARMARAJA
1. Berdasarkan dari sumber primer yang menyebutkan berdirinya Kerajaan Témbong Agung yan menjadi Cikal-Bakal Sumedang Larang, yaitu dalam Paro Caang = Caang Bulan, umumnya Purnama jatuh tanggal 14.
2. Sumber kedua yang menyebutkan Témbong Agung didirikan pada tanggal 14 Muharam, seperti umunya diadakan Tradisi Muharaman yang dilaksanakan tiap tahun setiap tanggal 14 Muharam
3. Sumber ketiga menyebutkan bahwa hari jaya Sumedang yaitu hari Jayanya Sumedang yaitu hari Sabtu.
4. Ada sumber lainnya yang menyebutkan bahwa berdirinya Témbong Agung, jatuh dalam tanggal 13 Mulud (Rabi'ul awal) malam ke 14, kemungkinan disesuaikan dengan falasifah Sumedang "Insun Medal", yaitu konsép kelahiran, Mulud atu Maulud (isim maf'ul), artinya yang dilahirkan, juga mengalap dari kaberkahan bulan dilahirkannya Nabi Muhammad SAW, mengingat Agama Prabu Tajimaléla waktu itu diduga kuat sudah Islam, dilihat dari ajarannya yang disebut "Putika Kasumedangan", juga berdasarkan dari katerangan para sesepuh; bahwa orang Sumedang sudah "Islam", sebelum ajaran syaré'at Islam disebarkan oleh para Pedagang Gujarat dan Cina.
5. Sumber lainnya menyebutkan tahun 678 Maséhi, mungkin ini keliru dalam tahunnya yang seharusnya bukan dalam tahun masehi tetapi dalam tahun Saka, begitu juga Prabu Aji Putih adalah putrana Aria Bimaraksa Bin Jantaka alias Ki Balagantrang alias Ki Sanepa alias Sang Resi Agung dan Ratu Komara atawa Dewi Komalasari alias Sunan Pancer alias Ni Balagantrang alias Ni Sanepa putri bungsu dari Prabu Purbasora Raja Kerajaan Galuh Pakuan ke 4 antara tahun 716-723 Masehi dari isterinya Citra Kirana putrinya Prabu Resi Padmahariwangsa Raja Indraprahasta Kuningan.
Sebelum masuknya agama Islam, para sukubangsa di Nusantara bagian barat yang terkena pengaruh agama Hindu, menggunakan kalender Saka. Namun kalender Saka yang dipergunakan dimodifikasi oleh beberapa sukubangsa, terutama suku Jawa dan Bali.
0 Saka adalah tahun 78 Masehi :
- Tahun Saka dimulai pada tahun 78 Masehi, yang bertepatan dengan tahun pertama Raja Saliwahana atau Aji Saka naik tahta di Hindustan.
- Kalender Saka juga disebut penanggalan Saliwahana, yang mengacu pada sosok Raja Saliwahana.
- Tahun Saka merupakan kalender lunisolar, yaitu kalender yang disesuaikan dengan pergerakan bulan dan matahari.
- Satu tahun Saka terdiri dari 12 bulan, dengan bulan pertama bernama Caitra.
- Perbedaan waktu tahun Saka dengan tahun Masehi adalah 78 tahun.
- Tahun Saka menyebar luas ke Indonesia bersamaan dengan penyebaran agama Hindu, dibawa oleh Aji Saka, seorang pendeta Hindu dari suku bangsa Saka.
- Kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Nusantara telah menggunakan tahun Saka sebagai penunjuk waktu.
- Di Jawa, kalender Saka dipadukan dengan Hijriah berdasarkan peredaran bulan.
- Di Bali, kalender Saka bagi masyarakat Hindu masih digunakan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa berdirinya Kerajaan Tembong Agung yang didirikan oleh Prabu Aji Putih bukan jatuh pada tanggal 14 Muharam 678 Masehi mendahului Prabu Purbasora Raja Kerajaan Galuh Pakuan ke 4 antara tahun 716-723 Masehi kakeknya Prabu Aji Putih, tetapi pada tanggal 14 Muharam 756 Masehi, yang didirikan di Cipeueut Darmaraja dan berakhir setelah memimpin selam 96 tahun atau sekitar tahun 852 Masehi. Dan pada tahun yang sama 852 Masehi hingga 1031 dilanjutkan oleh putranya Prabu Tajimalela, memimpin kerajaan selama 179 tahun.
Salam Santun.
Post a Comment