Makam Jaya Manggala alias Eyang Dewa alias Eyang Jalu Di Citengah Kecamatan Sumedang Selatan
Ada beberapa makam tua atau buhun pada jaman kerajaan Sumedanglarang di Desa Citengah setelah Prabu Mertalaya alias Sunan Guling berkuasa antara 1114–1237 Masehi, diantaranya :
- Makam Dewi Sakti Langlang Buana alias Sari Anita Ningrum atau masyarakat sekitar di Desa Citengah menyebutnya dengan sebutan eyang Bingbin, yang tak lain adalah putrinya Prabu Jaya Dinata alias Tanding Kusuma yaitu Sari Anita Ningrum alias Dewi Sakti Langlang Buana, yang konon sering dikaitkan dengan mitos atau larangan menyebut kata "Peda" ikan laut yang diawetkan dan digantinya dengan sebutan Bedog Mintul, karena kedatangan Prabu Siliwangi atau Pemanah Rasa dan Ratu Raja Mantri saudara misannya. Silahkan baca postingan saya sebelumnya di : https://cipakudarmaraja.blogspot.com/2022/08/tabu-menyebut-peda-di-desa-citengah.html, dan makam Eyang Dewa dan Makam Eyang Sosokan, yang ketiganya ada perkaitan keluarga.
- Makam Jaya Manggala alias Eyang Dewa
- Makam Suryana alias Eyang Sosokan putranya Jaya Manggala
Makam Siapakah Yang Disebut Makam Dewa Di Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan
Bila mendengar Dewa tentu kita menganalogikannya kepada jaman kedewaan, padahal sebutan makam Dewa disini bukan seorang Dewa-Dewi, yang disebut makam Dewa adalah makamnya Jaya Manggala alias Eyang Jalu. Jaya Manggala adalah putranya Mathatam Jaya Diningrat dan Sari Yamah.
Dari buku silsilah Jati Sampurna Sumedang dapat diketahui keterkaitan besan antara Jayadinata alias Tanding Kusuma dengan Jaya Manggala alias Eyang Jalu. Untuk lebih jelasnya lihat diagram silsilah Jaya Manggala alias Eyang Jalu atau makam Dewa dibawah ini :
Makam siapakah yang disebut makam Eyang Bugis yang disebut juga Eyang Sosokan di Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan
Sampurasun
Mugia Rahayu Sagung Dumadi
Makam leluhur Sumedanglarang Eyang Suryana alias Eyang Sosokan yang berada di Desa Citengah dan lokasinya berada di pesawahan beliau adalah keturunan Cipancar Hilir Sumedanglarang dan keturunan Sunan Ulun Cipancar Girang Limbangan.
Makam leluhur Sumedanglarang di Citengah Eyang Suryana juga ada masyarakat Citengah yang menyebutnya dengan sebutan eyang Bugis, padahal bukan dari daerah Bugis dan beliau dianggap oleh masyarakat Citengah sebagai seorang tokoh pendiri Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan pada masa kerajaan Sumedanglarang, diperkirakan pada jaman setelah Prabu Mertalaya alias Sunan Guling berkuasa antara 1114–1237 Masehi.
Untuk berjiarah ke makam Suryana kita melalui daerah pesawahan dan berjalan di sepanjang jalan kecil pesawahan, dalam basa sunda disebut jalan galengan sawah di sebelah kirinya ada selokan kecil dalam basa sunda susukan atau sosokan yang mengairi pesawahan di daerah tersebut, oleh karena ketidaktahuan namanya, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan eyang sosokan.
Dari Buku Jati Sampurna Sumedang dijelaskan silsilah Suryana alias Eyang Sosokan putranya Jaya Manggala alias Eyang Dewa dari isterinya Sari Nursinah putrinya Jaya Dinata alias Tanding Kusuma dan Ratna Sari Anita. mempunyai anak Imas Nirmala.
Imas Nirmala diperisteri oleh uwaknya Natadipraja alias Eyang Mesir putra pertama Jaya Dinata alias Tanding Kusuma dan Ratna Sari Anita, untuk lebih jelasnya lihat bagan silsilahnya dibawah ini :
Sumber Bacaan :
1. Sejarah Kerajaan Sumedanglarang.
2. Buku Silsilah Jati Sampurna Sumedang Cipancar - Citengah
3. Cerita Rakyat Desa Citengah.
Post a Comment