Memahami I Eu U Ga Sa Ka La Na Haksara Kamanusaan Dengan Bilangan Sunda
~ I = 1, Nunggal bermakna NGa-HIJI atau menyatu - Manunggaling - Kosong, Tunggal mengandung pengertian Satu.
Nunggal merupakan tingkatan tertinggi dalam kajian keilmuan Sunda Lama (sunda buhun). Proses perwujuan dari alam tiada menjadi ada atau dari Buana Nyuncung - Buana Panca Tengah - Buana Larang
- Buana Nyuncung
- Buana Panca Tengah
- Buana Larang
Ketiga tersebut Nunggal / Buana Kahyangan / Jagat Ka-illahi-an.
~ Eu = 2, Dua/Dwi bermakna dua sakembaran, sifat alam dunia berpasangan. seperti contoh : Siang - Malam, Pria - Wanita, Besar - Kecil, Atas - Bawah, dsb.
~ U = 3, Tri mengandung pergertian Tiga, alam manusia atau mahkluk manusia, yaitu masuk jagat Darma-wawayangan yang disebut Buana Panca Tengah, alam Jiwa atau Alam Suksma.
~ Ga = 4, Eka - Catur bermakna Alam dunia anu Wisesa yang disebut 7 papada kuring atau alam.
~ Sa = 5, Panca/Lima yang bermakna 5 disebut Pancer, adalah wujud dari kesempurnaan atau inti dari yang 5. Isi alam dunia yang berrkuasa disebut Lima, Sir Bumi, Angin, Api, Air ngahiji jadi HAWA NU KAWASA, Mulih ka Jati mulang ka asal atau Pancer, Herang = Kahyangan = Moksa = Rampes = Sampurna.
~ Ca = 6, Sawidak pembentuk kata Sawidak Sa - Wa - Da - Ka = Raga;Saraga bermakna Elmu atau Alam, Sawadaka adalah da lima menyatu dengan dunia, di dalam makna ini adalah sebuah keharusan untuk dapat mengembalikan atau menyempurnakan alam kepada asalnya, dikenal dengan istilah "Mulih ka Jati, Mulang ka Asal". Sir bumi kembali ke bumi, Sir Angin kembali ke Angin, Sir Api kembali ke Api, Sir Air kembali ke Air, dan HAWA kembali ke Herang. Proses ini apabila berwujud disebut "Ngelmu", ngelmu artinya bermakna ngalima Sawidak => Ngalima => Nunggal atau Pancer).
~ Ka = 7, Tujuh atau Sapta, makna kata tujuh adalah Jati atau Pasti, Tujuh bermakna Jati terdiri dari nu Opat, angin, api, air, bumi. Sapta : Pasta => Pasta (sifat) = Cangkang. Proses ini terjadi apabila telah melalui tahapan Ngelmu (ngalima) dimana Sapta/sifat/kepastian tertinggal setelah proses ngelmu. Ngelmu mengandung pergertian kembalinya ke Pancer. Proses ini disebut Sir-Na hilang, kerta ning bumi.
7 lapis langit = martabat 7 dan lapis bumi => Nghiji/Gumulung.
Kujang dan Martabat Alam Tujuh menerangkan :
1. Martabat awal menerangkan kejadian nilai Ilahiah dalam diri yang disebut dengan kasih sayang ibu.
2. Martabat Cahaya atau alam langit bermakna alam ada tapi berupa Sir dan Rasa Ibu.
3. Dibuatnya Alam Semesta.
4. Dibuatnya isi langit dan bumi atau alam semesta dan dibuatnya seluruh anggota tubuh atau raksa dan Pangraksa. Raksa bermakna sesuatu yang bersifat batiniah. Pangraksa bermakna segala sesuatu yang bersifat lahiriah termasuk Pancadria.
5. Diturunkannya utusan Tuhan bermkana seluruh potensi dan bakat (Kudrat-irodat-alam).
6. Diturunkannya rejeki berupa isi alam semesta, seperti: mata dengan penglihatan, telinga dengan pendengarannya, hidung dengan penciumannya, tangan dengan geraknya, kaki dengan langkahnya dan sebagainya.
7. diturunkannya manusia bermakna wujud dan rasa yang berisi amal, ilmu dan akhlaq.
1. Martabat awal menerangkan kejadian nilai Ilahiah dalam diri yang disebut dengan kasih sayang ibu.
2. Martabat Cahaya atau alam langit bermakna alam ada tapi berupa Sir dan Rasa Ibu.
3. Dibuatnya Alam Semesta.
4. Dibuatnya isi langit dan bumi atau alam semesta dan dibuatnya seluruh anggota tubuh atau raksa dan Pangraksa. Raksa bermakna sesuatu yang bersifat batiniah. Pangraksa bermakna segala sesuatu yang bersifat lahiriah termasuk Pancadria.
5. Diturunkannya utusan Tuhan bermkana seluruh potensi dan bakat (Kudrat-irodat-alam).
6. Diturunkannya rejeki berupa isi alam semesta, seperti: mata dengan penglihatan, telinga dengan pendengarannya, hidung dengan penciumannya, tangan dengan geraknya, kaki dengan langkahnya dan sebagainya.
7. diturunkannya manusia bermakna wujud dan rasa yang berisi amal, ilmu dan akhlaq.
~ La = 8, kata dalapan atau Windu merupakan bentuk sindiran dari Da - Wa - Na atau Dunia. Dalapan (8) terdiri dari;
- 4 dunia besar, yaitu angin, api, bumi dan air.
- 4 dunia kecil yaitu : sir angin, sir api, sir bumi, sir air.
Sir adalah Rasa atau inti, 8 adalah jalan atau proses menuju tahapan tertinggi yaitu tahapan SANG HYANG. Hal ini merupakan keilmuan yang sangat sakral untuk diketahui. Posisi angka 8 tertutup di Mandala Samar.
~ Na = 9, Salapan atau Sanga Aksara pembentuk kata Sanga, Sa = Tunggal, Nga = Nu Kawasa. Tunggal dalam ketiadaan untuk mencapai penyatuan atau manunggaling dengan Alam semesta atau jagat raya menuju ketiadaan atau moksa (Mokteng - Manunggaling dengan Alam).
NUNGGAL Proses kembalinya wujud menjadi tidak ada ; 9 => 10. Nunggal bermakna 0/kosong/Sampurna.
Cag ah, "Ca'ang bulan opat belas teu geuneuk teu maleumeuk".
Hampura Ingsun Sapapadana sinareng Salalawasna...
Tabe Pun,
_/|\_
Rampes.
Post a Comment