Batu Kasur Pamoyanan Ciguling di Dusun Cibogo Desa Sukaluyu Kecamatan Ganeas

 

Sampurasun

Penyimak Blog saya yang kebetulan mampir di blog Cipaku Darmaraja, mugia rahayu sagung dumadi.

Sejarah asal usul nama Genas hingga kini masih menjadi misteri, konon asal usul Ganeas tidak lepas dari misteri Batu Kasur dan Sungai Ciguling di Dusun Cibogo Desa Sukaluyu Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Menurut Abah Embut tokoh setempat mengatakan, berdasarkan cerita dari orangtuanya pada Jaman dulu. Pada masa kerajaan Galuh Pakuan ada seorang putri yang membawa bayi, warga setempat memanggil bayi tersebut dengan sebutan Agan Ea.

“Jadi seiring berjalannya waktu nama Agan Ea berubah menjadi Ganeas yang sampai saat ini menjadi nama dan Kecamatan”. Jelas Abah Embut 

Lebih jauh Abah Embut mengatakan, ketika tuan putri memandikan Agan Ea di sungai kecil. Tiba-tiba bayi tersebut berguling-guling di sungai tersebut maka sampai saat ini masyarakat menyebut sungai Ciguling.


Nama Sungai Ciguling
“Sampai saat ini masyarakat menyebutnya sungai Ciguling karena bayi atau Agan Ea yang sempat berguling guling waktu mau dimandikan tuan putri,” tuturnya.

Setelah dimandikan disungai Ciguling, lanjut Abah Embut. Agan Ea lalu ditidurkan di atas batu tidak jauh dari lokasi tersebut.

“Setelah Agan Ea dimandikan di sungai Ciguling, lalu di ‘Poyankeun’ (Dijemur) di sebuah batu yang saat ini disebut Batu Kasur yang saat ini berlokasi di Desa Sukaluyu Ganeas,” jelasnya

Sementara menurut Kepala Desa Sukaluyu Dendi Permana mengatakan. Dulu di Sungai Ciguling sering digunakan untuk ritual budaya orang-orang tertentu.

“Dulu suka ada yang ‘ngabungbang‘ mandi tengah malam di bulan maulid atau malam Jumat kliwon di sungai Ciguling,” kata Dendi.

Selain itu, lanjut Dendi, sebagian masyarakat masih ada yang percaya khasiat dari air sungai Ciguling tersebut.

“Masih ada yang meyakini bisa menjadi wasilah atau perantaraan semacam buang penyakit batiniah atau yang lainnya,” ujarnya menandaskan.


Baca Juga :

Tidak ada komentar