Gunung Kacapi Di Desa Bojong Jati Kecamatan Sumedang Utara Kab. Sumedang


Sewaktu penulis membantu adik mengurus Hotel dan Karaoke Pesona Sumedang, saya sering melihat memandang Gunung Kacapi ini sambil duduk ditempat resto cape melihat di kolam, pesawahan dan panorama Gunung Kacapi ini, dan juga mengontrol karyawan yang sedang bekerja. Timbul dalam pemikiran saya kok, dinamakan gunung Kacapi? mengingat Gunung tersebut tak mirip dengan alat musik petik khas sunda yang bentuknya seperti Kacapi.

Gunung Kacapi Di Photo dari Arah Pesona Sumedang di Cimuja - Cimalaka




Ada yang tahu Sasakala Gunung Kacapi di Desa Bojongjati Kecamatan Sumedang Utara? 
Kenapa di sebut Gunung Katjapi, gunung Cadas tersebut?
Mungkin dahulu daerah tersebut merupakan wilayahnya :
1. Jaman Medang Kahyangan (Pra Sejarah)
2. Jaman Pangiring Medal Kamulyan dari Salakanagara
3. Jaman Medang Kamulan Tembong Agung dan 
4. Jaman Sumedanglarang. 
5. Jaman Sumedang Buktos sampai sekarang.

Sejak kapan Gunung Kacapi diberi naman Gunung Kacapi? menurut keterangan dahulu Gunung tersebut dinamakan Gunung Semar lalu kemudian dinamakan Gunung Kacapi dan dibagian lainnya ada yang disebut Gunung Goong, Gunung Pabeasan yang amat kental dengan alat musik dan tempat menyimpan hasil padi di daerah Parahyangan. Tak banyak yang penulis ketahui mengenai sejarah Gunung Kacapi. 

Penamaan semula Gunung Semar sebelum menjadi nama Gunung Kacapi mengisyaratkan akan NU Samar (yang artinya tidak kelihatan karena dalam filosofi ajaran Sunda dahulu Gunung dianggap puncak yang paling dekat dengan yang Maha Menciptakan, bahkan acapkali dijadikan tempat samadhi atau bertapa, Namun ada juga yang mengisyaratkan nama Semar  dengan Sang Ismaya Jati (sebagai penokohan Sanghyang Sita / Nabi Syits).

Secara umum wilayah Sumedang merupakan dataran tinggi beriklim tropis dengan curah hujan tinggi. Luas wilayah Sumedang 1.421,82 km2. Di dalam Babad Sumedang pupuh Sinom bait ke-5 terdapat uraian mengenai kondisi alam. 

Disebutkan bahwa Sumedang tempo dulu beribu kota di Kutamaya. Di sebelah selatan terdapat Gunung Kecapi. Di sebelah utara terdapat Gunung Palasari. Di pinggir kota ada sungai. Kawasan sebelah selatan merupakan daerah pedataran tinggi. Dari sana dapat melihat daerah sekelilingnya. Gambaran ini merupakan kondisi kota Sumedang (Kutamaya) pada masa Pangeran Geusan Ulun yaitu sekitar awal abad ke-16.

Gunung Kacapi merupakan sebuah gunung kecil yang berada di sebelah utara kota Sumedang. Tepatnya berlokasi di wilayah Desa Kebon Jati Kecamatan Sumedang Utara. Gunung ini termasuk gunung kecil dan tidak terlalu tinggi, sehingga lebih mirip sebagai bukit. Ketinggiannya sekitar 678 meter di atas permukaan laut.

Gunung Kacapi memiliki tebih yang curam di sebelah timurnya. Tebing dengan ketinggian sekitar 50 meter ini tersusun dari bebatuan andesit yang memiliki variasi tebing vertikal juga memiliki overhang dan karakteristik slap. Sudah cukup banyak jalur yang biasa dilalui ti tebing ini dengan banyaknya hanger sehingga bisa dijadikan jalur untuk olah raga panjat tebing. Hanger ini ditancapkan menggunakan bor sehingga tambatannya kuat untuk digunakan panjat tebing yang nyaris berdiri tegak. Di daerah gunung ini ada situs makam keramat Gunung Kacapi, yang mungkin termasuk buyutnya masyarakat di daerah Bojong Jati.

Arti Kata "Kacapi" dalam bahasa Sunda adalah alat musik yang dipetik ciri khas musik Sunda di Tatar Parahyangan. Kacapi Indung (dulu disebut kacapi Pantun atau kacapi parahu) adalah karya budaya lama yang awalnya digunakan dalam pantun Sunda, yang dapat diperkirakan sudah lahir sebelum abad ke-15 Masehi. Hingga saat ini belum ada yang mencoba menggali nilai-nilai yang tersembunyi dibalik nilai kacapi Indung tersebut, baik dari segi wujud dan bentuk Kacapi indung itu sendiri maupun dari segi simbol-simbol yang terkait dengan peranan musikalitasnya. Bentuk kacapi Indung yang berupa PARAHU memberi makna pada arti Parahyangan.

Alat musik tradisional kecapi merupakan alat musik klasik yang selalu mewarnai beberapa kesenian di tanah Sunda. Membuat kecapi bukanlah hal gampang. Meski sekilas tampak kecapi seperti alat musik sederhana, tetapi membuatnya tidaklah gampang.

Untuk bahan bakunya saja terbuat dari kayu Kenanga yang terlebih dahulu direndam selama tiga bulan. Sedangkan senarnya, kalau ingin menghasilkan nada yang bagus, harus dari kawat suasa (logam campuran emas dan tembaga), seperti kecapi yang dibuat tempo dulu. Berhubung suasa saat ini harganya mahal, senar Kecapi sekarang lebih menggunakan kawat baja.

Kecapi Suling merupakan perangkat waditra Sunda yang terdapat hampir di setiap daerah di Tatar Sunda. Waditranya terdiri dari kecapi dan Suling. kecapinya terdiri dari kecapi Indung atau kecapi Parahu atau kecapi Gelung. Selain disajikan secara instrumentalia, kecapi Suling juga dapat digunakan untuk mengiringi Juru Sekar yang melantunkan lagu secara Anggana Sekar atau Rampak Sekar. Lagu yang di sajikannya di antaranya : Sinom Degung, Kaleon, Talutur dan lain sebagainya. Laras yang di pergunakannya adalah laras Salendro, Pelog atau Sorog.

Sejarah alat musik kecapi berasal dari daerah Sunda. Alat musik kecapi dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kecapi suling.

Asal usul alat musik kecapi dalam bahasa sunda juga merujuk kepada tanaman sentul, yang dipercaya kayunya digunakan untuk membuat alat musik kecapi. Penamaan Gunung Kacapi kemungkinan di Gunung Kacapi terdapat banyak Pohon Sentul bahan untuk membuat pohon kecapi.



Alat musik tradisional kecapi merupakan alat musik kelasik yang selalu mewarnai beberapa kesenian di tanah Sunda ini. Membuat kecapi bukanlah hal gampang. Meski sekilas tampak kecapi seperti alat musik sederhana, tetapi membuatnya tidaklah gampang. Untuk bahan bakunya saja terbuat dari kayu Kenanga yang terlebih dahulu direndam selama tiga bulan. Sedangkan senarnya, kalau ingin menghasilkan nada yang bagus, harus dari kawat suasa (logam campuran emas dan tembaga), seperti kecapi yang dibuat tempo dulu. Berhubung suasa saat ini harganya mahal, senar Kecapi sekarang lebih menggunakan kawat baja. Nada dalam kecapi sunda memiliki 5 (pentatonis) tangga nada yaitu Da, Mi, Na, Ti, La, . Pasangan alat musik kecapi sunda ini biasanya adalah suling sunda yang terbuat dari bambu. Alunan musik yang mengalir akan terasa mempesona pada telinga kita jika di mainkan keduanya. Kalau saya sendiri suka rindu akan kampung halaman.


Silsilah Terah Desa Bojongjati Kec. Sumedang Utara

Ada beberapa keterangan yang menuliskan dalam tulisan Sejarah Keturunan Sumedang,  keturunan dari Pangeran Santri dan Ratu Inten Dewata (Ratu Satyasih), yaitu :

A. Layang Darmaraja
1. Keturunan Nyimas Bajoen, yang menurunkan keturunan di Hariang Buah Dua dan Bojongjati. (Penj. Nyimas Bajoen adala salah satu putra dari Pangeran Rangga Gede yang meninggal pada Peristiwa Palagan Penyerangan Mesid Tegalkalong oleh Wadya Balad Cilikwidara (Ngabehi Satjaparana yang dijadikan Wakil oleh Sultan Banten) dan Tjakrajoeda pada jaman Pangeran Panembahan. Nyimas Bajoen Generasi ke-3 dari pangeran Santri dan Ratu Setyasih (Ratu Inten Dewata).

2. Raden Wangsa Suta yang menurukan keturunan ke Bojongjati sareng dan Hariang Buahdua. (Rd. Wangsa Suta adalah putranya Rd. Bagus Weruh (Rangga Gempol 2). 

3. Rd. Kandaruan Soemadipradja (Wadana Afdeling ciakar Baheula) anu migarwa NR. Nari Koesoemah  (NM. Narikoesoemah, Nyai Marikoesoemah), putranya Kiayi Mu'daim.  NR. Narikoesoemah adalah generasi ka 8 dari pangeran Santri dan Ratu Setyasih (Ratu Inten Dewata)

B. Descent Of Pangeran Santri 
1.1.1.13 Kiyahi Anggatanoe (Ki Anggatanoe). 
Merge Terah Pangeran Santri with Terah Bojongjati.
Children:
1.1.1.13.1 Mas Masangtjitra 

----------------------
1.1.1.29 NR. Nalawangsa 
"Terah Sumedang", (NM. Nalawangsa).
Nalawangsa married Rd. Ngb. Natawangsa I, son of Dlm. Petra Kelasa  Rd. Ngb. Natawangsa  I
General Notes : Merge Terah Pangeran Santri and Terah Bojongjati.
Children:
1.1.1.29.1 Rd. Ngb. Natawangsa II
1.1.1.29.2 Mas Kartasara 
1.1.1.29.3 Mas Koean Bagoes 
1.1.1.29.4 NM. Abdoel Bakin 
-----------------------

1.1.1.13.1 Mas Masangtjitra 
General Notes: Version Terah Bojongjati.
Children :
1.1.1.13.1.1 Kiyahi Saca Di Wangsa 
----------------------

1.1.1.17.1 Dlm. Tjengkok 
General Notes: Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati, (Dalem Tjengkor)
Children:
1.1.1.17.1.1 NM. Ratnawati 
-----------------------

1.1.1.29.1 Rd. Ngb. Natawangsa II
General Notes :
Merge Terah Pangeran Santri and Terah Bojongjati, (Mas Ngabehi Nalawangsa II, RIN 1528).

Children :
1.1.1.29.1.1 Rd. Ngb. Tjandra Joeda I
-----------------------

1.1.1.29.1 Rd. Ngb. Natawangsa  II
Merge Terah Pangeran Santri and Terah Bojongjati, (Mas Ngabehi Nalawangsa II, RIN 1528).
Children:
1.1.1.29.1.1 Rd. Ngb. Tjandra Joeda  I
1.1.1.29.2 Mas Kartasara 
General Notes: [Merge Terah Pangeran Santri and Terah Bojongjati]

1.1.1.29.3 Mas Koean Bagoes 
General Notes: [Merge Terah Pangeran Santri and Terah Bojongjati.]

1.1.1.29.4 NM. Abdoel Bakin 
General Notes: [Merge Terah Pangeran Santri and Terah Bojongjati]
Children:
1.1.1.29.4.1 Mas Nitipradja 
------------------------

1.1.1.5.15.2 NM. Poera 
General Notes: Merge Terah Pangeran Santri with Terah Bojongjati.
Poera married Mas Naya Di Wangsa 
son of Kiyahi Saca Di Wangsa 
General Notes: Merge Terah Pangeran Santri with Terah Bojongjati.
Research Notes: 07.-.-  1.1.1.13.1.1.1
Children:
1.1.1.5.15.2.1 Mas Dipa Tjandra 
1.1.1.5.15.2.2 Mas Obol 
1.1.1.5.15.2.3 Kiai Najadipa 
-------------------------

1.1.1.5.15.1.1 NR. Narinata, died in Bojongjati, Sumedang,
and was buried in Makam Lebak, Bojongjati, Sumedang.
General Notes : (Embah Eye)
Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati, (Nyai Mas Narikoesoemah, RIN 3973).
Narinata married Rd. Ngb. Tjandra Joeda II.
son of Rd. Ngb. Tjandra Joeda I
Rd. Ngb. Tjandra Joeda, II died in Bojongjati, Sumedang and was buried in Makam Lebak, Bojongjati, Sumedang.
General Notes : (Mas Dipa Tjandra, Embah Uda).
Children:
1.1.1.5.15.1.1.1 NM. Bemanata 
1.1.1.5.15.1.1.2 NM. Loejanata 
1.1.1.5.15.1.1.3 NM. Ronimodja 
1.1.1.5.15.1.1.4 Mas Ngb. Dirajoeda 
----------------------------

1.1.1.5.15.2.1 Mas Dipa Tjandra 
General Notes: Merge Terah Pangeran Santri with Terah Bojongjati.
Dipa married NM. Asmaranata daughter of Rd. Ngb. Tjandra Joeda I
Children :
1.1.1.5.15.2.1.1 NM. Lebanata
1.1.1.5.15.2.1.2 Mas Ngb. Anggatanoe 
----------------------------

1.1.1.13.1.1.1 Mas Naya Di Wangsa
General Notes: Merge Terah Pangeran Santri with Terah Bojongjati.
Naya married NM. Poera, daughter of Rd. Wangsasoeta 
General Notes: Merge Terah Pangeran Santri with Terah Bojongjati.
----------------------------

1.1.1.17.1.1.1 Kiayi Mu'daim 
General Notes: Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati, (Kiai Moedaim, RIN 4024).
Mu'daim married NM. Bemanata, daughter of Rd. Ngb. Tjandra Joeda, II and NR. Narinata 
General Notes: Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati, (Nyai Mas Boeminata, RIN 4239).
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1 NR. Nari Koesoemah 
1.1.1.17.1.1.1.2 Nyai Asipah 
1.1.1.17.1.1.1.3 Nyai Pijah 
1.1.1.17.1.1.1.4 Mas Djasaen 

---------------------------

1.1.1.29.1.1.1 Rd. Ngb. Tjandra Joeda, II died in Bojongjati, Sumedang, and was buried in Makam Lebak, Bojongjati, Sumedang.
General Notes: (Mas Dipa Tjandra, Embah Uda).
Tjandra married NR. Narinata daughter of NM. Rengga 
NR. Narinata, died in Bojongjati, Sumedang and was buried in Makam Lebak, Bojongjati, Sumedang.
General Notes: (Embah Eye).
Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati, (Nyai Mas Narikoesoemah, RIN 3973).

----------------------------

1.1.1.29.1.1.2 NM. Asmaranata 
Asmaranata married Mas Dipa Tjandra, son of Mas Naya Di Wangsa and NM. Poera.
General Notes: Merge Terah Pangeran Santri with Terah Bojongjati

----------------------------

1.1.1.5.15.1.1.1 NM. Bemanata 
General Notes: Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati, (Nyai Mas Boeminata, RIN 4239).
Bemanata married Kiayi Mu'daim, son of NM. Ratnawati.
General Notes: Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati,(Kiai Moedaim, RIN 4024).

---------------------------
1.1.1.17.1.1.1.1 NR. Nari Koesoemah died in Bojongjati, Sumedang, and was buried in Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang.
General Notes: Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati. (NM. Narikoesoemah, Nyai Marikoesoemah, RIN 4242,428).
NR. Nari Koesoemah married Rd. Kd. Soema Di Pradja, son of Rd. Dmg. Soema Pradja and NM. Lebanata 
Rd. Kd. Soema Di Pradja, died in Bojongjati, Sumedang and was buried in Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang.
General Notes: (Embah Kanduruan).
Descends "Terah Bojongjati", Rd. Sahoer, Wedana Ciakar, Sumedang

Sebagai Orang Pertama pada silsilah keturunan dari buku "Sadjarah Raden Kandoeroean Soema di Pradja".
Disusun oleh Rd. Hassan Soema di Pradja, tertanggal Soemedang 24 April 1908.
Disusun kembali oleh Sam Askari Soema di Pradja, tertanggal Sumedang 1 Februari 1997 dan Purwakarta 25 April 1999.
Terah Bojongjati.
Children :
1.1.1.17.1.1.1.1.1 Rd. Ngb. Tjandra Joeda 
1.1.1.17.1.1.1.1.2 NR. Enok 
1.1.1.17.1.1.1.1.3 Rd. Satja Di Manggala 
1.1.1.17.1.1.1.1.4 Rd. Djenal Abidin 
1.1.1.17.1.1.1.1.5 Rd. Dmg. Satja Di Pradja 
1.1.1.17.1.1.1.1.6 Rd. H. Moehammad Amin 
1.1.1.17.1.1.1.1.7 Rd. Naja Di Pradja 
1.1.1.17.1.1.1.1.8 NR. Ambi

-----------------------------
1.1.1.17.1.1.1.4 Mas Djasaen 
General Notes:
Merge in Terah Pangeran Santri itself and with Terah Bojongjati, (Nyi Mas Djadaen, RIN 4243, 4288).
Children:
1.1.1.17.1.1.1.4.1 NM. Antoem 

 
1.1.1.17.1.1.1.1.1 Rd. Ngb. Tjandra Joeda 
Tjandra married NM. Natawoelan 
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.1.1 Rd. Tjandrapradja TJANDRA JOEDA.
1.1.1.17.1.1.1.1.1.2 NR. Moersih TJANDRA JOEDA
1.1.1.17.1.1.1.1.1.3 Rd. H. Abdoessalam TJANDRA JOEDA.
1.1.1.17.1.1.1.1.1.4 Rd. Adi Pradja TJANDRA JOEDA

1.1.1.17.1.1.1.1.2 NR. Enok 
General Notes: (NR. Akoem)
Enok married Mas Raksa Taroena 
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.2.1 Mas Ardi Manggala RAKSA TAROENA
1.1.1.17.1.1.1.1.2.2 NM. Nari RAKSA TAROENA
1.1.1.17.1.1.1.1.2.3 NM. Leba RAKSA TAROENA
1.1.1.17.1.1.1.1.2.4 NM. Enggang RAKSA TAROENA
1.1.1.17.1.1.1.1.2.5 NM. Oewen RAKSA TAROENA

1.1.1.17.1.1.1.1.3 Rd. Satja Di Manggala .
Satja married NM. Aminah 
General Notes : (Tedak Dalem Singamanggala Ka I).
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.3.1 Rd. Joeda Pradja SATJA DI MANGGALA
1.1.1.17.1.1.1.1.3.2 Rd. Poera Manggala SATJA DI MANGGALA
1.1.1.17.1.1.1.1.3.3 Rd. Soema Widjaja SATJA DI MANGGALA
1.1.1.17.1.1.1.1.3.4 NR. Mari SATJA DI MANGGALA

1.1.1.17.1.1.1.1.4 Rd. Djenal Abidin 
General Notes: (Bapa Ulu). Naib Tjibeureum, Tjimalaka, Sumedang.
Djenal married NM. Salbijah 
Djenal married NM. Koeraesin 
Djenal married NM. Roesiah 
General Notes: (Following with a list of children).
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.4.1 NR. Hadidjah DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.2 NR. Salbijah DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.3 Rd. Tanoe Manggala DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.4 NR. Oeboe DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.5 Rd. Noerjaman DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.6 Rd. Moechtar DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.7 Rd. Andon DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.8 NR. Andia or Andi DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.9 NR. Bema DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.10 Rd. H. Abdoelrahman DJENAL ABIDIN
1.1.1.17.1.1.1.1.4.11 NR. Salpiah DJENAL ABIDIN 

1.1.1.17.1.1.1.1.5 Rd. Dmg. Satja Di Pradja was born in 1815,
died on 4 December 1889 in Sumedang, at age 74, and was buried in Gunung Tjupu, Sumedang.
General Notes: Patih Sumedang, 1 Juni 1871
Makam Gunung Cupu terletak diantara jalan Prabu Geusan Ulun dan jalan Pangeran Santri di kota Sumedang.
(Tahun 2006, Makamnya dipindah ke Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang, dipasang batu nisan pualam hijau bersama-sama makam keempat isterinya).

Satja married NM. Boenga 
NM. Boenga. was buried in Bojongjati, Sumedang.
General Notes: (Tahun 2006, Makamnya di Makam Tonggoh, Bojongjati,
Sumedang, dipugar, dipasang batu nisan pualam hijau bersama-sama makam
suaminya yang dipindah dari Makam Gunung Cupu, Sumedang).
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.5.1 NR. Ajoe or NR Majusi SATJA DI PRADJA 

Satja married NR. Oendji 
NR. Oendji was buried in Bojongjati, Sumedang.
General Notes: (Tahun 2006, Makamnya di Makam Tonggoh, Bojongjati,
Sumedang, dipugar, dipasang batu nisan pualam hijau bersama-sama makam suaminya yang dipindah dari Makam Gunung Cupu, Sumedang).
Children :
1.1.1.17.1.1.1.1.5.2 Rd. Nata Di Poera SATJA DI PRADJA died.

Satja married NM. Pangoedas , daughter of Rd. Anggatanoe and NM. Antoem 
NM. Pangoedas died in Sumedang and was buried in Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang.
General Notes: Tahun 2006, Makamnya di Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang, dipugar, dipasang batu nisan pualam hijau bersama-sama makam suaminya yang dipindah dari Makam Gunung Cupu, Sumedang.
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.5.3 Rd. Soema Di Poera SATJA DI PRADJA
1.1.1.17.1.1.1.1.5.4 NR. Lengkaningsih SATJA DI PRADJA
1.1.1.17.1.1.1.1.5.5 Rd. Soema Di Pradja SATJA DI PRADJA

Satja married NM. Ningsih .
NM. Ningsih . was buried in Bojongjati, Sumedang.
General Notes: (Tahun 2006, Makamnya di Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang, dipugar, dipasang batu nisan pualam hijau bersama-sama makam suaminya yang dipindah dari Makam Gunung Cupu, Sumedang).
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.5.6 NR. Modjaningsih SATJA DI PRADJA
1.1.1.17.1.1.1.1.5.7 NR. Tedjaningsih SATJA DI PRADJA
1.1.1.17.1.1.1.1.5.8 NR. Djoehaemi SATJA DI PRADJA
1.1.1.17.1.1.1.1.5.9 NR. Djoeariah SATJA DI PRADJA

1.1.1.17.1.1.1.1.6 Rd. H. Moehammad Amin died in Sumedang, and was buried in Makam Keluarga RHM Amin, Bojongjati, Sumedang.
General Notes: "Hoofd Panghoeloe Sumedang"
(Makamnya Di makam Keluarga Rd. H. Moehammad Amin, Bojongjati, Sumedang).
(Makam disamping kirinya adalah makam salah satu isterinya).
His Family Tree maintain by his descendants based on his father Family Tree: Rd Kd Soema di Pradja.

Moehammad married NM. Iti 
General Notes: (Tjangkoedoe).
Children :
1.1.1.17.1.1.1.1.6.1 NR. Hj. Siti Aminah 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.2 NR. Hj. Siti Kalsoem 

Moehammad married NM. Andrianata 
Children :
1.1.1.17.1.1.1.1.6.3 Rd. Asikin 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.4 Rd. H. Saleh 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.5 NR. Ambarakoesoemah 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.6 Rd. Satjamanggala 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.7 Rd. Satja Di Pradja 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.8 NR. Andajaningroem 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.10 Rd. Kd. Satja Mihardja 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.11 NR. Lengka 

Moehammad married NM. Aminah 
General Notes: (Tjangkoedoe)
Children:
M i. 1.1.1.17.1.1.1.1.6.9 Rd. H. Moehammad HAMBALI

Moehammad married NM. Siti Hadijah, daughter of Father of NM. Siti Hadijah and Mother of NM. Siti Hadijah.
General Notes: (Tjisalak).
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.6.12 NR. Hj. Siti Aisah 
1.1.1.17.1.1.1.1.6.13 Rd. Hasan SATJADIBRATA 

1.1.1.5.15.2.1.2.1.1 NM. Pangoedas 
died in Sumedang, and was buried in Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang.
General Notes: (Tahun 2006, Makamnya di Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang,
dipugar, dipasang batu nisan pualam hijau bersama-sama makam suaminya yang dipindah dari Makam Gunung Cupu, Sumedang).
Pangoedas married Rd. Dmg. Satja Di Pradja  son of Rd. Kd. Soema Di Pradja .
and NR. Nari Koesoemah 
Satja was born in 1815, died on 4 December 1889 in Sumedang, at age 74,
and was buried in Gunung Tjupu, Sumedang.
General Notes: Patih Sumedang, 1 Juni 1871

1.1.1.17.1.1.1.1.6.6 Rd. Satjamanggala, 
died on 2 February 1909, and was buried in Makam Tonggoh, Bojongjati, Sumedang.
General Notes: (Raden Satja Di Manggala).(Had No Children with NM. Modja/TPA dgn MN. Modja.
di buku : Raden Satja Di Manggala, nama Satjamanggala berdasarkan tulisan pada nisan nya, anak-anak dan urutannya yang baru berdasarkan info cucunya NR. Fatmah
Satjaprawira (Em-em), dirubah 20 January 2007.

Satjamanggala married NM. Modja 
General Notes: (Had No Children/TPA).
Satjamanggala married NM. Moelia 
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.6.6.1 Rd. Basari Satjaprawira SATJAMANGGALA
1.1.1.17.1.1.1.1.6.6.2 NR. Sodjaningroem SATJAMANGGALA

Satjamanggala married NM. Eno 
Children:
1.1.1.17.1.1.1.1.6.6.3 Rd. Boechari Satjamidjaja SATJAMANGGALA
1.1.1.17.1.1.1.1.6.6.4 Hj. R. Apon Soehara SATJAMANGGALA
1.1.1.17.1.1.1.1.6.6.5 NR. Sapoera SATJAMANGGALA
1.1.1.17.1.1.1.1.6.6.6 NR. Sapoeri SATJAMANGGALA 

dst....





Baca Juga :

Tidak ada komentar