Makam Bagus Suren di Kampung Jamban Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara

 

   Makam Bagus Suren di Kampung Jamban Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara



Sampurasun.
Makam Bagus Suren berlokasi di Makam Keramat Jamban, Dusun Jamban, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. 

Ketika saya masih kecil pernah saya dibawa berjiarah ke makam keramat Jamban ini oleh ayahku almarhum, karena ayah saya dulu acap kali berjiarah ke makam-makam leluhur dan makam keramat di wilayah Kabupaten Sumedang. 

Bagus Suren tokoh pada masa kerajaan Sumedanglarang Di Ciguling sering disalahkaprahkan namanya menjadi gelar Tubagus Suren, padahal gelar Tubagus adalah gelar kebangsawanan berasal dari kesultanan Surasowan Banten yang berdiri sejak Maulana Hasanuddin menjadi Sultan pertama di Banten antara 1526-1816 Masehi, sedangkan Bagus Suren yang hidupnya diperkirakan pada masa Prabu Jagabaya atau Prabu Pagulingan, Raja Kerajaan  Sumedanglarang ke 4 antara 998-1114 Masehi atau jaman putranya yaitu Prabu Mertalaya atau Sunan Guling, Raja kerajaan Sumedanglarang ke 5 antara 1114-1237 Masehi. Menurut cerita rakyat pun beliau adalah salah seorang senapati unggulannya di jaman kerajaan Sumedanglarang pada masa tersebut. 

Jarak antara 2 buah batu nisan makam Bagus Suren berjarak kurang lebih antara 170-175 cm. Jirat makam Bagus Suren tersusun dari batuan kali. Di lokasi makam Bagus Suren ada pula makam-makam tua, yang sama diberi nisannya dengan batuan kali dan kemungkinan besar adalah isteri dan keluarganya.


Adapun silsilah Bagus Suren adalah sebagai berikut :
Generasi ke 1
Prabu Pucuk Bumi Darma Swara Raja Kerajaan Sunda Pakuan antara 795-819 Masehi dari permaisurinya Ratu Alhae Sakti, mempunyai anak :
- Anak ke satu Jaya Sumpena, 
- Anak ke dua Marta Dipraja, 
- Anak ke tiga Raden Gedeng Waru, beristerikan Sari Rohniati atau Sari Anten Siti Nurbaeni putranya Abilah Mustopa dan Tira Maya  keturunan Harisdarma atau mbah Khotib dan Sunan Ulun atau Mariana Jaya asal Limbangan Garut. Raden Gedeng Waru adalah mertuanya Prabu Gajah Agung atau Atma Brata dari istrinya Ratu Gandrunia atau Dewi Sari Naga Ningrum.
- Anak ke empat Surya Manggala atau Mulya Surimu, beristerikan Siti Nurbaeni, putrinya Abilah Mustopa dan Tira Maya, keturunan Harisdarma atau mbah Khotib dan Sunan Ulun atau Mariana Jaya asal Limbangan Garut

Generasi ke 2
Surya Manggala atau Mulya Surimu dari isterinya Siti Nurbaeni, mempunyai 2 anak,yaitu Yuda Prawira dan  Jaya Prawira. 

Generasi ke 3
Yuda Prawira beristerikan Oneng Siti Romlah, mempunyai anak Bagus Suren atau Sanggar Waringin.

Jadi Bagus Suren atau Sanggar Waringin adalah cucunya Prabu Pucuk Bumi Darma Swara Raja Kerajaan Sunda Pakuan antara 795-819 Masehi dan juga keturunan dari Harisdarma atau Mbah Khotib dan Sunan Ulun atau Mariana Jaya yang makamnya ada di makam Mbah Khotib dan makam Sunan Cipancar Limbangan Garut yang masih keturunan Prabu Aji Putih Raja Tembong Agung. 

Dari dulu makam Bagus Suren yang berlokasi di makam keramat Jamban, Dusun Jamban, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang dikenal orang dan sering dijiarahi orang untuk mendoakannya dan mengalap barokahnya

Shema Pun Nihawah.

--------------------------
Catatan :
MASA KERAJAAN TEMBONG AGUNG DAN KERAJAAN SUMEDANGLARANG
01. Prabu Guru Aji Putih, Raja Tembong Agung, Mp. 678 - 721 M
02. Brata Kusuma / Prabu Tajimalela. Mp, 721 - 778 M
03. Jayabrata / Prabu Lembu Agung,Mp.  778 - 893 M
04. Atmabrata / Prabu Gajah Agung, Mp. 893 - 998 M
05. Prabu Pagulingan / Prabu Jagabaya, Mp. 998 - 1114 M
06. Prabu Mertalaya / Sunan Guling, Mp. 1114 – 1237 M
07. Prabu Tirtakusuma  / Sunan Tuakan, Mp, 1237 – 1462 M
08. Ratu Patuakan, / Sintawati Mp. 1462 – 1530 M
09. Ratu Satyasih / Ratu Inten Dewata Pucuk Umum, dan Raden Sholih / Pangeran Santri. Mp. 1530 – 1578 M, 
10. Prabu Geusan Ulun / Pangeran Angkawijaya 1578 – 1601 M

Baca Juga :

Tidak ada komentar