Makam Ki Jasinga (Rd. Mas Tirtakusumah) atau Dalem Bayah di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Propinsi Banten

Makam Raden Mas Tirta Kusuma (Dalem Bayah) di Kec.Bayah Kabupaten Lebak Propinsi Banten

Jasinga wlayah ini menjadi Distrik Bambo, namun tentang keberadaan Distrik Bambo ini tidak terdata kepemimpinannya, wilayah ini juga tidak ada data jelas dalam kesejarahan Bogor dan juga Banten. 

Karena pada jaman Sultan Ageng Tirtayasa di Banten ketika terjadi kerusuhan di daerah Lebak, Dalem Jasinga atau Ki Jasinga atau Rd. Mas Tirtakusumah diminta oleh Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengendalikan situasi di Lebak Banten, maka sampai akhir hayatnya Rm. Tirta Kusuma atau Ki Jasinga beserta sebagian keluarganya menetap di Wilayah Banten. 

Ki Jasinga / Dalem Jasinga adalah putra ke 11 dari Pangeran Rangga Gede putra pertama Prabu Geusan Ulun dari istrinya Nyimas Asidah putrinya Sastra Pura Kusumah (Sutra Bandera) bin Prabu Surya Kanca, dari Sumedang, lihat silsilah dibawah ini  :

Pangeran Rangga Gede (Koesoemahdinata IV) dan Ketiga Istrinya 
1. Istri ke 1, Pangeran Rangga Gede yaitu Nyimas Romlah putranya Arasuda dari istrinya Nyimas Ngabehi Mertayuda. Nyimas Ngabehi Mertayuda putranya Ratu Tjukang Gedeng Waru (Nyimas Sari Hatin) istrinya Prb. Geusan Ulun (Rd. Angka Wijaya).
Dari Istri pertama Nyimas Romlah, pangeran Rangga Gede, berputra : Nyimas Habibah / Nala Wangsa (Ninin) yang dinikah oleh Duhiman (Iwan Tohidi / Eyang Lurah) di Cipancar Sumedang Selatan, berputra :
- Manggala
- Nata
- Wirya
- Wijaya
Makamnya Nyimas Romlah di Cijambe - Legok Paseh Sumedang, berdampingan dengan Buyud Lidah.

2. Istri ke 2, Pangeran Rangga Gede yaitu Nyimas Asidah (Entien) adiknya Sutra Mulud (Makam Tajur - Cipancar Sumedang), yang sama-sama putranya Nyimas Hatimah (Nyimas Sumaenah) istrinya Sutra Bandera (Sastra Pura Kusumah) putranya Prabu Nusiya Mulya dari Nyimas Euis Oo Imahu (Harom Muhtida).
Dari istri ke 2, Nyimas  Asidah (Entien), pangeran Rangga Gede, berputra : 
- Bagus Weruh / Rangga Gempol 2 (mp. 1633-1656 M), dimakamkan di Gunung Puyuh 

3. Isrri ke 3, Pangeran Rangga Gede yaitu Nyimas Roro (Kokom Ruhada), putranya Prabu Nusiya Mulya (Panembahan Pulosari) dari Nyimas Euis Oo Imahu.

Putra-putri Pangeran Rangga Gede
Menurut buku tulisan "Naskah Asli Babon Silsilah Keturunan Sumedang", Pangeran Rangga Gede (Koesoemahdinata IV), berputra :
1. Dalem Aria Bandayuda 
2. Dalem Djajoeda 
3. Dalem Wargaita 
4. Dalem Wangsa Subaya
5. Dalem Rangga Gempol II (Kusumahdinata V)
6. Dalem Lurah 
7. Rd. Singamanggala 
8. Ki Wangsaparamadja 
9. Ki Wiratama 
10. Ki Wangsaparadja 
11. Ki Djasinga 
12. Ki Wangsasabadra 
13. Kiyahi Anggatanoe 
14. Ki Martabaja 
15. NM. Anggadasta 
16. NM. Nataparana 
17. NM. Arjapawenang 
18. NM. Martarana 
19. NM. Djagasatroe 
20. NM. Wargakarti 
21. NM. Bajoen 
22. NM. Wangsapatra 
23. NM. Warga Komara 
24. NM. Joedantaka 
25. NM. Toean Soekadana 
26. NM. Oetama 
27. NM. Kawangsa 
28. NM. Wirakarti 
29. NR. Nalawangsa

Nomor 11. Ki Djasinga atau Rd. Mas Tirta Kusumah menikah dengan Ratu Ayu Kusuma (salah satu putra Sultan Banten Maulana Yusuf), berputra salah satunya :
- Rd. Mas Urwa (Buyut Sampang) yang menikahi Nyai Enis Raksadikara.


Kaitan Keturuan Pangeran Rangga Gede Dengan Prabu Raga Mulya
Nyai Enis Raksadikara adalah generasi ke 5 dari Prabu Surya Kencana / Prabu Nusiya Mulya / Prabu Sedha / Panembahan Pucuk Umun Pulosari. lihat Silsilah dibawah ini :

Prabu Harismaung atau Wirasinga atau Raga Mulya (1567 – 1579 M), dikenal sebagai Prabu Surya Kencana, memerintah dari Pandeglang dari salah satu isitinya Ratna Gumilang, berputra :
1. Rd. Aji Mantri (R. Keling Sakawayana), makamnya di Serang Cimalaka belakang PDAM Sumedang.

Generasi ke-2
1.1. Rd. Aji Mantri (R. Keling Sakawayana), menikah dengan Nyai Mas Angkong Larangan, berputra 6 orang :
1.1.1 Santoan Kadang Serang
1.1.2 Santoan Sawana Buana
1.1.3 Santoan Pergong Jaya
1.1.4 Santoan Jagabaya
1.1.5 Nyai Ayu Ratna ayu
1.1.6 Nyai Jili lahunju


Generasi ke-3
1.1.1. Santoan Kadang Serang x Apun Ayu Ajeng Jawista, berputra 3 orang :
1.1.1.1 Tanduran Sawita atau Kyai Perlaya.
1.1.1.2 Singa Manggala atau Tumenggung Singa Raksa atau Kyai Nargan 
1.1.1.3 Mas Tanujiwa atau Letnan Tanudjiwa atau Candra Manggala

Menurut Raden Widjajakoesoemah, dalam tulisanya yang berjudul “Tjarita Nagara Padjadjaran” (1846 M), ketiga putra Santoan Kadang Serang itu, pada masa hidupnya pernah mengabdi kepada Kumpeni belanda di Batavia, yaitu pada jaman Gubernur Jendral “Coen” (1627 M) dan sampai zaman Gubernur Jendral Speelman (1681 M). Mereka dipercaya memimpin 40 orang pekerja asal Sumedang untuk membangun tempat-tempat yang asalnya merupakan hutan belantara menjadi tempat pemukiman, seperti Kampung Bidara Cina, Kampung Bantarjati (Kampung Baru) dan sejumlah kampung yang berada di daerah Cipinang. 

Oleh karena pekerjaanya memuaskan, maka selanjutnya kumpeni mengangkat ketiga kakak beradik itu sebagai Prajurit serta masing-masing mendapat pangkat, yang sulung (Tanduran Sawita) ”Letnan” (dikenal dengan sebutan “Letnan Pengiring”), yang kedua Kyai Singa Manggala ”Sersan” (disebut “Sersan Kerta Singa”) dan yang bontot (Kyai Tanu Jiwa) sama dengan yang sulung, mendapat pangkat “Letnan”. Pada tahun 1680 Masehi, Tanduran Sawita dengan kedua adiknya mendapat perintah dari Speelman untuk mencari pekerja ke Sumedang sebanyak 100 orang.

Akan tetapi baru sampai ke hutan bekas pajajaran, yang telah memakan waktu sebulan lamanya, mereka mendapat musibah kekurangan makanan. Didekat mata air sungai “Ciluwer” yang ada di hutan tersebut, Tanduran Sawita menghilang dan tidak di ketemukan kembali (itu sebabnya dia dikenal Kyai Perlaya), sehingga kedua adiknya memutuskan untuk kembali ke Batavia.

1.1.2 Santoan Sawana Buana x Nyi Wanisah, berputra :
1.1.2.1 Tanduran Mataram

1.1.3 Santoan Pergong Jaya x Nyi Larasati melahirkan keturunan di Tasik Malaya dan Ciamis (belum data keturunannya)

1.1.4 Santoan JagabayaNyi Alisah, berputra :
1.1.4.1 Embah Bage (di Panjalu)
1.1.4.2 Raden Singa Nurun atau Singa Kerta (melahirkan keturunan di Nangtung Sumedang)
1.1.4.3 Raden Naya Manggala atau Naya Penggala
1.1.4.4 Nyai Raden Apun Pananjung 

1.1.5 Nyai Ayu Ratna Ayu (di Sumedang) (belum ada data)

1.1.6 Nyai Jili atau Jilitahunyu (di Sumedang)  (belum ada data)


Generasi Ke-4
1.1.2.1 Tanduran Mataram, berputra :
1.1.2.1.1 Kiriya Manggala Sakawayana; berputra Darma Manggala; berputra Anta Manggala, berputra Wangsa Manggala; berputra Akmal Sutamanggala. 

    Selanjutnya Akmal Sutamanggala berputra 3 orang laki-laki, yaitu :
- Pertama, Raden Dipa Wangsa (gugur ketika membantu Kyai Bagus Rangin bertempur melawan pasukan gabungan kumpeni dan Cirebon dalam Perang Bantarjati) dia berputra 4 orang yaitu : Wangsadinata (kepala Desa Serang pertama, memerintah tahun 1870-1885 M), Oneng, Haji Sa’id dan Engkung atau Ajib. Mereka melahirkan keturunan di Dusun Serang dan salah seorang putra Engkung yang bernama “Enden Ningsih” menikah dengan Pangeran Aria Kusumah Adinata atau “Panggeran Sugih” (Bupati Sumedang tahun 1832-1889) berputra “Nyai Raden Domas” kemudian ia berputra Raden Aom Bajaji, Raden Sule dan Nyai Raden Emek (melahiran keturunan di Bandung).
- Kedua, Raden Sawita menikah dengan Sawijah (janda dari Mas Ngabehi Jiwaparana IV, asal Wado Sumedang) berputra “Jibah” yang menulis “Buk Sakawayana” pada tahun 1841 Masehi.
- Ketiga Raden Kasjan, dikenal dengan sebutan Bapa Olot, ia menurunkan anak cucu di Dusun Serang dan Dusun/Desa Narimbang kecamatan Conggeang Sumedang.

1.1.1.2 Singa Manggala atau Tumenggung Singa Raksa atau Kyai Nargan, berputra :
1.1.1.2.1 Nyai Bentang
1.1.1.2.2 Mas Kalipa
1.1.1.2.3 Mas Komali
1.1.1.2.4 Nyai Epoh
1.1.1.2.5 Nyai Mirah
1.1.1.2.6 Nyai Enis Raksadikara
1.1.1.2.7 Asisten Wadana Pabyosongan Abu Said / Asisten Abud
1.1.1.2.8 Nyai Kamsah
1.1.1.2.9 Nyai Fatimah
1.1.1.2.10 Mas Narman
1.1.1.2.11 Nyai Sarfah
1.1.1.2.12 Mas Kasan
1.1.1.2.13 Nyai Suwita
1.1.1.2.14 Nyai Sariyah

1.1.1.3 Mas Tanujiwa atau Letnan Tanudjiwa atau Candra Manggala, berputra ;
1.1.1.3.1 Rd. Mertakara yang berdomilisi di Banten. 

1.1.4.3 Raden Naya Manggala atau Naya Penggala x Nyai Tanduran Saka, berputra :
1.1.4.3.1 Raden Inayapatra
1.1.4.3.2 Nyai Mas Unggeng


Generasi ke-5 
1.1.1.2.6 Nyai Enis Raksadikara x Rd. Mas Urwa (Buyut Sampang) putra dari Ki Jasinga / Rd. Mas Tirta Kusumah, berputra :
1.1.1.2.6.1 Rd. Mas Soleman x Nyai Samidjah di Jasinga, berputra 4 orang :
1.1.1.2.6.1.1 Sarikani/ Mbah Gunung
1.1.1.2.6.1.2 Mudrikah
1.1.1.2.6.1.3 Ama Rana
1.1.1.2.6.1.4 Ama Adra'i

1.1.2.6.1.2 Rd. Mas Samaun di Jasinga, berputra :
1.1.2.6.1.2.1 Suhana
1.1.2.6.1.2.2 Musikah
1.1.2.6.1.2.3 Mukinah
1.1.2.6.1.2.4 Sari

1.1.2.6.1.3 Nyai Sabariyah di Rangkasbitung 
1.1.2.6.1.4 Nyai Sariyah di Ciseeng 
1.1.2.6.1.5 Nyai Asih di Karawang

1.1.4.3.1 Raden Inayapatra x Embah Putri (asal Bogor), secara turun temurun berputra Raden Arjawayang (Antareja), berputra Raden Aris Surakarta, berputra Raden Kyai Lukman Candrawisuta, berputra Raden Kanduruan Cakrayuda, berputra Raden Bahinan (Camat Ciawi Bogor), berputra Raden Antahan (Camat Cimande Bogor), berputra Raden Entang, berputra Raden Muhtar, berputra Nyai Raden Mariah, berputra Nyai Raden Susi Lestari, yang melahirkan keturunan di Bogor.

1.1.4.3.2 Nyai Mas Unggeng, berputra :
1.1.4.3.2.1 Naya, yang menjadi “Jagasatru” di Sumedang.


Generasi ke-6
1.1.1.2.6.1 Rd. Mas Soleman x Nyai Samidjah di Jasinga, berputra 4 orang :
1.1.1.2.6.1.1 Sarikani (Mbah Gunung)
1.1.1.2.6.1.2 Mudrikah
1.1.1.2.6.1.3 Ama Rana
1.1.1.2.6.1.4 Ama Adra'i

1.1.1.2.6.1.2 Rd. Mas Samaun di Jasinga, berputra :
1.1.1.2.6.1.2.1 Suhana
1.1.1.2.6.1.2.2 Musikah
1.1.1.2.6.1.2.3 Mukinah
1.1.1.2.6.1.2.4 Sari

1.1.1.2.6.1.3 Nyai Sabariyah di Rangkasbitung (belum ada data)
1.1.1.2.6.1.4 Nyai Sariyah di Ciseeng (belum ada data)
1.1.1.2.6.1.5 Nyai Asih di Karawang (belum ada data)

Semoga tulisan ini bermaanfaat bagi keturunannya, dan mohon koreksi bila ada tulisan yang salah

Salam Santun.

Sumber Tulisan  :
- Book Descendants of Pangeran Santri (Koesomadinata I)
- Translate Lontar ki Sakawayana, Serang Kec. Cimalaka Sumedang.
- Silsilah Keturunan Singa Manggala atau Tumenggung Singa Raksa atau Kyai Nargan.
- Buku Salsilah Jati Sampurna Sumedang

Baca Juga :

1 komentar: