KETURUNAN NINGRAT KANCANA (PRABU DEWA NISKALA)
Prabu Dewa Niskala seorang raja Kerajaan Surawisesa di Galuh Kawali (1475 - 1482 M) menikahi selir Nyimas Ratna Huma (istri pertama) kakaknya Banyaksumba yang menjadi Patih Kerajaan Galuh, maka berputra empat orang:
1. Raden Banyak Catra alias Raden arya Banyak Catra alias Kamandaka, bupati Galuh di Pasirluhur (Banyumas) yang menikahi Dewi Ciptarasa putri Sri Baginda Maha Prabu Kendadaha, raja kedelapan Kerajaan Pasir Luhur, untuk menyatukan Galuh dan Pasirluhur.
2. Raden Aria Banyak Ngampar alias Aria Gagak Ngampar alias Silihwarni, bupati Galuh di Dayeuhluhur (Banyumas), yang menikahi Dewi Purwati alias Dewi Pringgisari adik dari Adipati Pulebahas, untuk meyatukan Galuh dan Dayeuhluhur.
3. Raden Banyak Blabur alias Kusumalaya alias Ajar Kutamanggu
4. Ratna Pamekas alias Dewi Ratna Pamekar alias Ratna Ayu Kirana dinikahkan dengan Raden Baribin alias Prabu Haryo Baribin Pandito Putro, untuk menyatukan Galuh dan Majapahit.
Prabu Dewa Niskala seorang raja Kerajaan Surawisesa di Galuh Kawali (1475-1482) menikahi permaisuri Uma Dewi (istri kedua), maka berputra dua orang :
1. Raden Pamanahrasa berusia 9 tahun bergelar Raja Sunu
2. Ningratwangi alias Prabu Rangga Pupuk dan berputra Jayaningrat alias Prabu Jayadiningrat alias Prabu Jaya Pupuk
Prabu Dewa Niskala seorang raja Kerajaan Surawisesa di Galuh Kawali (1475-1482) menikahi rara hulanjar atau isteri larangan yang bernama Dyah Retna Astunalarang alias Ratna Astunawangi, maka berputra :
1. Parbamenak berusia 15 tahun bergelar Rajaputra
2. Surayana berputra Nyi Wandasari menikah dengan Syekh Maulana Akbar alias Syekh Bayanullah yang mendirikan Pondok Quro di desa Sidapurna ibu kota Kajene (Kuningan). Dia adalah adik Syekh Datuk Kahpi yang mendirikan Pondok Quro di Amparan Jati (Cirebon) dari pernikahnnya mempunyai putra: Maulana Arifin seorang penguasa di Kuningan yang menikah dengan Ratu Selawati putri Prabu Surawisesa, maka berputra: Nyimas Kencanawati yang dinikahi oleh Adipati Kuningan Raden Suranggajaya putra Raden Jayaraksa (Ki Gedeng Luragung) bin Prabu Surawisesa. Dari hasil pernikahannya berputra Raden Kusumajaya gelar Geusan Ulun Kuningan. Sedangkan Raden Kusumajaya (Geusan Ulun Kuningan) berputra: Raden Mangkubumi.
PARA PUTRA DARI PARA ISTRI SRI BADUGA RADEN PAMANAH RASA ALIAS PRABU SILIWANGI
Para Putra dari Permai Suri Nyi Ambet Kasih putri kandung Ki Gedheng Sedhang Kasih penguasa Surantaka (sekarang wilayah Cirebon) diantaranya adalah
1. Pangeran Sigermalela alias Ki Gedheng Girang
2. Dewi Mayanggading alias Nyimas Cindra
3. Pangeran Tunggulwaru alias Ki Gedheng Karta
Para Putra dari "Permai Suri Kentring Manik Mayang Sunda" yang merupakan anak dari "Prabu Susuk Tunggal", diantaranya :
1. Prabu Surawisesa alias Raja Samian alias Raden Sanghyang.
2. Raden Gantangan Wangi Mangkurat Mangku Nagara
3. Raden Gantang Nagara
4. Raden Gantang Pakuan
5. RADEN CEUMEUT ALIAS RADEN MEUMEUT RADEN AMEUT
KETURUNAN PRABU SURAWISESA
Dewi Pujasari (adik Prabu Ajiguna Linggawisesa) menikah dengan Patih Srangganagara kemudian mendirikan Kerajaan Tanjung Jaya pada tahun 1333 M. Dan bergelar Prabu Wangsa tunggal. Menurut Pangeran Wangsakerta : Dewi Pujasari menikah dengan Patih Srangganagara, maka berputra: Prabu Wangsa tunggal, berputra:
Prabu Munding Kawati, berputra:
Prabu Mental Buana, berputra:
Prabu Cakralarang, ratu wilayah Tanjung Barat. Berputri:
Ratu Kiranawati alias Sekarwangi alias Ratu Kebagusan alias Ratu Tanjung Jaya menikah dengan Prabu Surawisesa (Raden Sanghyang) maka berputra:
1. Dewata Buana alias Ratu Dewata yang menjadi penguasa di Pakuan Pajajaran yang berputra ratu Sakti dan Mayangsari, sedang Ratu Sakti berputra ratu Nilakendra
2. Raden Jayaraksa memimpin masyarakat Luragung dengan gelar Ki Gedeng Luragung kemudian menikah dengan Nyi Ageng Larasati maka berputra Adipati Kuningan Raden Suranggajaya seorang putra angkat Sunan Gunung Jati dan Putri Cina Ong Tien (Ratu Rara Semanding) putri Kaisar Hong Gie dari dinasti Ming. Suranggajaya diangkat jadi adipati oleh Susuhunan Djati (Sunan Gunung Djati) pada tanggal 4 Syura (Muharam) Tahun 1498 Masehi. Penanggalan tesebut bertempatan dengan tanggal 1 September 1498 Masehi. Sejak tahun 1978, hari pelantikan Suranggajaya menjadi Adipati Kuningan itu ditetapkan sebagai Hari Jadi Kuningan sampai sekarang.
3. Ratu Selawati dinikahi Maulana Arifin seorang penguasa di kuningan
4. Bratawiyana kemudian memimpin di Kajene dengan gelar Pangeran Arya Kamuning berputra: Raden Selawiyana dan Raden Dipawiyana
Para Putra dari Ratu Ratnasih alias Ratu Istri Raja Mantri Sumedang larang dengan Sri Baduga Maharaja Raden Pamanah Rasa, diantaranya:
1. Raden Maja Wiramantri gelar Munding Laya Pemilik pusaka Lalayang Salaka Domas alias Prabu Munding sari Ageung alias Prabu Munding Surya alias Prabu Munding sari II alias Sang Surasowan, menjadi Gubernur Banten Pasisir.
2. Dewi Surawati menikah dengan Surakerta, putra Dipati Krandha penguasa Sunda Kalapa
3. Pangeran Kunteu Buyeung di Gunung Putri
Raden Maja Wiramantri alias Prabu Munding sari Ageung alias Prabu Munding Surya Ageung alias Sang Surasowan mempunyai dua orang putera, antara lain ialah;
1. Sang Arya Surajaya alias Dipati Arya Suranggana alias Prabu Munding sari leutik alias Kyai Bagus Maulana dan
2. Nyai Kawunganten yang dinikahi Sunan Gunung Jati Caruban
Para Putra dari "Permai Suri Nyi Mas Subanglarang alias Dewi Kumalawangi Puteri Nyi Mas Subang Keranjang istri dari Ki Gedeng Tapa alias Ki Gedeng Jumajan Jati, diantaranya :
1.Pangeran Cakrabuana Lahir 1423M alias Pangeran Walangsungsang gelar Sri Mangana alias Syekh Abdullah Iman Wafat pada tahun 1529 M
2.Nyimas Rara Santang Lahir 1426 M gelar Hajjah Syarifah Muda`im Wafat pada tahun 1528 M
3.Prabu kiansantang alias Santang Permana dipuntang lahir 1428 M gelar Raja Sangara alias Syekh Mansur alias Syeh Sunan Rohmat Al Qudsy Al Jawi di Suci (Prabu Kiansantang) Wafat pada tahun 1519 Masehi
Para Putra dari "Permai Suri Nyi Putri Inten Dewata putri dari Sunan Permana Puntang alias Dalem Pasehan dari Kerajaan Timbanganten
1. Sunan Ranggalawe (Ratu Timbanganten)
2. Sunan Patinggi, makamnya ada di Kampung Nangkujajar Limbangan sekarang termasuk wilayah Garut.
3. Sunan Rumenggong alias Prabu Wijaya Kusumah alias Rakean Layaran Wangi
Putra dari "Permai Suri Ratu Anten diantaranya Prabu Layakusumah raja daerah di Keprabuan Pakuan Raharja (Cicurug Sukabumi)
PUTRA PRABU SILIWANGI:
1. Balik Layaran alias Sunan Kebo Warna
2. R. Ceumeut/Meumeut
3. R. Ne-Eukeun
4. Munding Kelemu Wilamantri
5. R. Sake alias Prabu Wastu Dewata
6. Mundingsari II
7. Dalem Manggu Larang
8. Munding Dalem
9. Prabu Liman Sanjaya
10. Jaka Puspa alias Guru Gantangan
11. Santang permana Dipuntang alias Raja Sangara alias H. Mansur
12. Aria Santang Cakrabuana alias Walangsungsang.
13. Ny. Rara Santang (Syarifah Muda`im)
R. Ceumeut/Meumeut (No.2) berputra :
Sunan Pada ing Karedok yang berputra ;
1. Nyimas Gedeng Waru yang diperistri oleh Pangeran Geusan Ulun (Rd. Angkawijaya)
2. Nyimas Gede Sari
3. Nyimas Tjukang Gedeng Tomo
MAKAM PRABU SURAWISESA
Menurut naskah Carita Parahyangan tahun 1580 Masehi, Ratu Samiam atau Sanghyang ialah Ratu Surawisesa yakni Sang Hyang ini dikenal sebagai Prabu Surawisesa dan saya menemukan catatan : "Karena kecantikannya Ratu Kiranawati (Ratu Tanjung Jaya) maka ia dijuluki Ratu Kebagusan. ia merupakan keturunan dari Kerajaan Tanjung Jaya (1333-1579) dan dimakamkan di Ratu Jaya, Depok. Ia adalah istri Prabu Surawisesa putera Prabu Siliwangi dan ia bergelar Sanghiyang. Makam Sanghiyang terdapat di tepi kali Sanghiyang Jakarta Timur. keduanya beragama Islam.
Makam Pangeran Sanghyang alias Prabu Surawisesa beralamat di Jl. Jatinegara Kaum Raya No.20B, Jatinegara Kaum. Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur
Post a Comment