Makam Sekar Panggung Wayang di Kampung Salam Desa Wargaluyu Kecamatan Tanjung Medar Kabupaten Sumedang

Penulis bersama team Paguyuban Wirayudha Sumedang kali ini akan mengulas tentang makam Sekar Panggung Wayang di Kampung Salam Desa Wargaluyu Kecamatan Tanjung Medar Kabupaten Sumedang.


Sekar Panggung Wayang berlokasi di kampung Salam desa Wargaluyu, kecamatan Tanjungmedar Kabupate Sumedang. Lokasinya makamnya ada di wilayah bukit kecil atau yang sering orang bilang “PASIR SALAM” kampung Salam desa Wargaluyu Kec. Tanjung Medar, Kabupaten Sumedang. Nisan dan jirat makamnya terbuat dari batu kali.

Menurut cerita rakyat Sekar Panggung Wayang sosok yang tampan yang penuh linuwi dengan keterampilan budaya sunda terutama dalam hal olah vokal harus keras, karena belum ada sound system seperti sekarang ini, jadi dalam olah vokal menyinden, diperlukan keterampilan khusus agar dapat didengar oleh pendengarnya.

Ketika penulis bersama team Paguyuban Wirayudha musyawarah bersama sepuh-sepuh yang berada di desa Wargaluyu Kecamatan Tanjungmedar, sedikitnya di dapat beberapa informasi makam Sekar Panggung Wayang tersebut, ada juga yang hanya menyebutnya Panggung Wayang saja. Namun sesepuh-sesepuh di sana tidak mengetahui asal dan latar belakang sejarah Sekar Panggung Wayang ini.

Keterangan dari Juru kunci Mak Ati pun demikian tidak mengetahuinya secara pasti "Kisah sejarah dahulu seperti apanya, Emak tidak tahu detail, sebelum emak sekarang sering didatangi banyak tamu, awalnya suami emak lah yang menjadi kuncen atau juru kunci makam Panggung Wayang,”

“Kurang lebih 10 tahun meninggal suami emak, maka ahkirnya emak meneruskan untuk menjaga dan merawat disana,” Kata Juru Kunci atau kuncen, Mak Atin.

Memang, terlebih dahulu suami emak sebelum meninggal berwasiat supaya emak meneruskan untuk menjaganya. Sambung Emak Atin

“Eyang Sekar Panggung Wayang, dari abad berapa emak sih tidak tau jelas, mungkin kurang lebih 1000 masehi, karena kisah nya ada di babad Prabu Ciung Wanara, kalau tidak salah beliau bernama Rd. Nyimas Sekar Pananjung, itu saja yang sedikit Emak tau”

Penataan lokasi makam nampak baik berkat bantuan dari para Penziarah yang datang. “Alhamdulillah belum lama ini, ada sekitar dua pekan, penziarah yang prihatin dan ingin ngamumule atau merawat, menyumbangkan materi untuk menata lingkungan kramat, bekerja sa dengan pemerintahan desa disini, dibantu warga, secukupnya” terang Emak Atin

“Barokah dan niatnya Lillahita’alla, bentul pengabdian nya itu semata – mata ihklas, sehingga penziarah merasa sangat penting menjaga dan melestarikan peninggalan sesepuh atau karuhun tempo dulu, kurang lebih begitu,”

Namun, menurut mitos, penziarah yang berkunjung rata – rata pelaku seniman, mereka percaya bahwa dengan berziarah mendoakan beliau, syareatnya dan tentu hakekatnya Allah SWT yang maha segalaNya, sehingga niat yang ikhlas dan baik, setiap langkah kita kemana pun dapat ridho dengan rohman rohim Allah SWT. Dengan niat dan perbuatan baik pasti kita mendapat kebaikan pula itu adalah hal yang tertulis dalam Alquran, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT diberi kesehatan dan mendapat barokah. 

Salam Santun


Baca Juga :

Tidak ada komentar