Banjir Di Masa Nabi Nuh Dari Berbagai Versi
I. BANJIR DI JAMAN NABI NUH DALAM AL QURAN
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al Ankabut: 14)
Sebagaimana Banjir Nuh itu juga dikisahkan dalam hampir seluruh kebudayaan manusia, banjir Nuh adalah salah satu dari sekian banyak contoh kisah-kisah yang paling banyak diuraikan dalam al-Qur'an. Kengganan umat Nabi Nuh terhadap nasehat dan peringatan dari Nabi Nuh, bagaimana reaksi mereka terhadap risalah Nabi Nuh, serta bagaimana peristiwa banjir selengkapnya terjadi, semuanya diceritakan dengan sangat detail dalam banyak ayat al Qur'an.
Nabi Nuh diutus untuk mengingatkan umatnya yang telah meninggalkan ayat-ayat Allah dan menyekutukanNya, dan menegaskan kepada mereka untuk hanya menyembah Allah saja dan berhenti dari sikap pembangkangan mereka. Meskipun Nabi Nuh telah menasehati umatnya berkali-kali untuk mentaati perintah Allah serta mengingatkan akan murka Allah, mereka masih saja menolak dan terus menyekutukan Allah.
Tentang bagaimana kejadian itu berkembang, dilukiskan dengan jelas dalam ayat-ayat Al Quran Sebagai berikut :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu ia berkata "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepadaNya)?". Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab : "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu , yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar seruan (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. Ia tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai suatu waktu. Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku". (Al-Mukminun : 23-26)
Sebagaimana dikemukakan dalam ayat-ayat tersebut, pemuka masyarakat di Jaman Nabi Nuh berusaha menuduh bahwa Nabi Nuh telah berusaha untuk munjukkan superioritasnya atas masyarakat lingkungannya, mencari keuntungan pribadi seperti status sosial, kepemimpinan dan kekayaan.
Karena itulah, Allah menyampaikan pada Nabi Nuh bahwa mereka yang menolak kebenaran dan melakukan kesalahan akan dihukum dengan ditenggelamkan, dan mereka yang beriman akan diselamatkan.
Maka, pada saat hukuman datang, air dan aliran yang sangat deras muncul dan menyembur dari dalam tanah, yang dibarengi dengan hujan yang sangat lebat, telah menyebabkan banjir yang dahsyat. Allah memerintahkan kepada Nuh untuk "menaikkan ke atas perahu pasangan-pasangan dari setiap species, jantan dan betina, serta keluarganya".
Seluruh manusia di daratan dunia ditenggelamkan ke dalam air, termasuk anak laki-laki Nabi Nuh yang semula berpikir bahwa dia bisa selamat dengan mengungsi ke sebuah gunung yang dekat. Semuanya tenggelam kecuali yang dimuat di dalam perahu bersama Nabi Nuh. Ketika air surut di akhir banjir tersebut, dan "kejadian telah berakhir", perahu Induk yang besar terdampar di Judi, yaitu sebuah tempat yang tinggi, sebagaimana yang diinformasikan oleh Qur'an kepada kita.
Studi arkeologis, geologis, dan studi historis menunjukkan bahwa insiden tersebut terjadi dengan cara yang sangat mirip dan berhubungan dengan informasi al Qur'an. Banjir tersebut juga digambarkan secara hampir mirip di dalam beberapa rekaman atas peradaban-pertadaban masa lalu di dalam banyak dokumen sejarah, meski ciri-ciri dan nama-nama tempat bervariasi, dan "seluruh apa yang terjadi pada sebuah asbak manusia" disajikan untuk manusia saat ini dengan tujuan sebagai peringatan.
Di samping dikemukakan dalam Perjanjian Lama, kisah tentang banjir Nuh ini diungkap dengan cara yang hampir mirip dalam rekaman-rekaman sejarah Sumeria dan Assiria-Babilonia, dalam legenda-legenda Yunani, dalam Shatapatha, Brahmana serta epik-epik dalam Mahabarata dari India, dalam beberapa legenda dari Welsh di British Isles, di dalam Nordic Edda, dalam legenda-leganda Lituania, dan bahkan dalam cerita-cerita yang berasal dari Cina.
Bagaimana mungkin bisa terjadi, cerita-cerita yang sebegitu detail dan konsisten bisa di dapat dari daratan-daratan yang secara geografis dan kultural berbeda jauh, yang saling berjauhan letaknya baik antara satu tempat dengan tempat yang lainnya, maupun dari tempat-tempat tersebut dengan tempat terjadinya banjir?
Jawabannya sangat jelas : fakta bahwa peristiwa yang sama, yang saling berkaitan dalam berbagai rekaman sejarah berbagai bangsa tersebut, yang mana sangat kecil kemungkinannya bahwa mereka bisa saling berkomunikasi (mengingat masih rendahnya peradaban masa itu), itu semua merupakan bukti yang sangat gamblang bahwa orang-orang dari berbagai bangsa itu menerima pengetahuan tentang banjir itu dari sebuah sumber Ilahiah. Nampaknya bahwa banjir Nuh, salah satu dari tragedi yang paling global di seluruh daratan Dunia dan destruktif sepanjang Sejarah Dunia, telah diriwayatkan oleh banyak Nabi yang diutus ke berbagai peradaban bangsa-bangsa dengan tujuan untuk memberikan sebuah contoh atau I'tibar. Dengan demikian bisalah dipahami dengan mudah bahwa berita tentang banjir Nuh itu tersebar dalam berbagai budaya di dunia. (Dikutip dari buku “Bangsa-Bangsa Yang Diadzab” karya Harun Yahya).
Nabi Nuh Alaihis Salam diuji kesabaran dari kaumnya. Selama 950 tahun berdakwah, hanya ada 80 orang pengikut di antara kaumnya. Bahkan, istrinya pun tidak mau taat terhadap Nabi Nuh Alaihis Salam.
Nabi Nuh Alaihis Salam terkenal dengan kisah kapal untuk mengarungi banjir besar. Nabi Nuh adalah nabi ketiga yang patut diimani setelah Nabi Adam Alaihis Salam dan Nabi Idris Alaihis Salam. Nuh merupakan keturunan kesembilan dari Nabi Adam.
Nama Nuh dalam bahasa Syria yang berarti 'bersyukur'. Nabi Nuh juga mendapatkan gelar dari Allah SWT sebagai Abdussyakur. Gelar itu berarti hamba yang banyak bersyukur sesuai dengan surat Al Isra ayat 3, yang artinya :
"(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur."
Nabi Nuh diutus oleh Allah SWT untuk menyerukan ajaran Allah pada umatnya. Kezaliman di masa itu juga tengah meningkat pesat.
Dengan kesabaran, Nabi Nuh mulai mengajarkan kepada umatnya, untuk menyembah Allah, meninggalkan maksiat, dan berbuat kebaikan. Namun, bukannya menurut, kaum Nabi Nuh tetap saja tak percaya dengan ajaran dan peringatan yang disampaikannya.
Tapi Nabi Nuh tak patah arang. Ia tetap melanjutkan misinya kenabiannya meski menerima banyak celaan. Setiap kali Nabi Nuh berdakwah, mereka justru memasukkan anak jarinya ke telinga dan menutup wajahnya dengan pakaian tanda penolakan. Kisah perjuangan Nabi Nuh ini terdapat dalam Surat Nuh ayat 1-12.
Pengikut Nabi Nuh bahkan sampai diusir oleh para penguasa dan orang-orang di masa itu. Kaum Nabi Nuh juga menantang Nuh untuk mendatangkan azab yang selalu disampaikan oleh Nuh.
"Mereka berkata 'Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar'," (Surat Hud ayat 32).
Allah lantas memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat sebuah bahtera berupa kapal besar untuk mengangkut orang yang beriman beserta sepasang hewan. Allah menyebut orang-orang kafir itu akan ditenggelamkan.
"Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka yang ditenggelamkan, lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong selain Allah." Dan Nuh berkata, "Ya Tuhan-ku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi," (Q.S. Nuh: 26).
Atas perintah itu, Nabi Nuh mengumpulkan pengikutnya dan bergotong royong membuat bahtera dari kayu selama siang dan malam dalam beberapa tahun. Kerja keras Nabi Nuh ini juga mendapat cemooh dari orang-orang yang tercela.
Setelah bahtera itu dibuat dan tanda banjir besar bakal datang, Nuh memerintahkan pengikutnya untuk naik ke kapal. Perlahan, air bah pun mulai menggenang menenggelamkan daratan.
"Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal," (Surat Asy-Syu'ara ayat 119-120).
Hingga Allah. menghanyutkan kaumnya dengan banjir besar. Lalu Allah selamatkan Nabi Nuh, anak-anaknya dan para pengikutnya dengan membuat dan menaiki bahtera-bahtera besar, sedang dan kecil.
Beberapa Hadist yang berkaitan dengan Al Hind, yaitu :
Dari Ibnu Abbas r.a. telah berkata : “Sesungguhnya tempat pertama dimana Allah SWT turunkan Nabi Adam as di bumi adalah di Al Hind”. (H.R. Hakim)
Dari Ali r.a. telah berkata : “Bumi yang paling wangi adalah tanah Al Hind, di sanalah Nabi Adam as. diturunkan dan pohonnya tercipta dari wangi surga”. (Kanzul Ummal).
Dari Ibnu Abbas r.a. telah meriwayatkan Ali Bin Abi Thalib ra. Telah berkata : “Di bumi tanah yang paling wangi adalah tanah Al Hind karena Nabi Adam alaihis salam. telah diturunkan di Al Hind, maka pohon-pohon dari Al Hind telah melekat wangi-wangian dari Surga”. (H.R. Hakim).
Dari Ali r.a. berkata bahwa. "Dua lembah yang paling baik dikalangan manusia adalah lembah yang ada di Makkah dan lembah yang ada di Al Hind, dimana Nabi Adam Alaihis Salam. diturunkan. Di dalam lembah itu ada satu bau yang wangi, yang darinya bisa membuat kamu jadi wangi".
Dari Ibnu Abbas r.a. telah berkata, "Bahwa jarak antara Nabi Nuh Alaihis Salam dengan hancurnya kaumnya adalah 300 tahun. Dari tungku api (tannur atau gunung berapi) di Al Hind telah keluar air dan kapalnya Nabi Nuh Alaihis Salam. Berminggu-minggu mengelilingi Ka’bah". (H.R.Hakim). Riwayat ini penting karena kita telah tahu bahwa Nabi Nuh kemungkinan besar berasal dari benua Sundaland dulu, dan karena sebelum banjir global melanda dunia kepulauan Sunda Besar, Sunda Kecil masih bersatu hingga ke kepulauan India. Dan wilayah Sunda Besar banyak gunung-gunung berapinya serta kaya raya akan tanaman keras yang besar-besar pada waktu itu. Nabi Nuh diutus bagi Kaum Ishin atau kaum yang tercerahkan.
II. BANJIR PADA MASA NABI NUH DALAM PERJANJIAN LAMA
1. PERKAWINAN CAMPUR
Hebrew,
וַיְהִי כִּי־הֵחֵל הָאָדָם לָרֹב עַל־פְּנֵי הָאֲדָמָה וּבָנֹות יֻלְּדוּ לָהֶם׃
Translit interlinear, VAYEHI {dan terjadilah} KI-HEKHEL {bahwa telah dimulai} HA'ADAM {manusia itu} LAROV {menjadi banyak} 'AL-PENEY {di atas (bumi)} HA'ADAMAH {bumi itu} UVANOT {dan anak2 perempuan} YUL'DU {mereka telah melahirkan} LAHEM {bagi mereka}
6:2 LAI TB, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Hebrew,
וַיִּרְאוּ בְנֵי־הָאֱלֹהִים אֶת־בְּנֹות הָאָדָם כִּי טֹבֹת הֵנָּה וַיִּקְחוּ לָהֶם נָשִׁים מִכֹּל אֲשֶׁר בָּחָרוּ׃
Translit interlinear, VAYIRE'U {dan mereka melihat} VENEY-HA'ELOHIM {anak-anak Allah, ♂} 'ET-BENOT {anak-anak perempuan, ♀} HA'ADAM {manusia itu} KI {karena} TOVOT {cantik} HENAH {mereka} VAYIQE'KHU {dan mereka mengambil} LAHEM {bagi mereka} NASHIM {istri-istri} MIKOL {dari semua} 'ASHER {yang} BAKHARU {mereka pilih}
Kedua ayat di atas tersebut sering menjadi topik diskusi dan perdebatan. "Siapakah anak-anak Allah itu?" dan "Siapakah anak-anak manusia itu?"
Banyak sarjana Al kitab berpendapat (menafsirkan) bahwa ada pemisahan antara garis keturunan Set (nabi sis a.s) yang saleh dan garis keturunan Kain yang fasik.
Namun, kemudian garis keturunan Set (Nabi Sis a.s) ini menjadi kendur karena ada "pernikahan (campur) di antara kedua garis keturunan" ini digambarkan dalam Kejadian 6:2:
"Anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka."
Maka, yang dimaksud "anak-anak Allah" itu adalah keturunan Set (Nabi Sis a.s) yang takut akan Allah, mereka adalah anak-anak rohani Allah. Sedangkan "anak-anak perempuan manusia" adalah dari garis keturunan Kain (Qabil) yang naik hanya sampai tingkat anak-manusia, dan tidak mencapai tingkat anak-anak Allah. Demikianlah halnya dengan garis keturunan Set (Nabi Sis a.s) dan Kain (Qabil). Selama ada pemisahan, garis keturunan Set menghasilkan orang-orang yang hidup bergaul dengan Allah. Tetapi setelah dimulai perkawinan campuran dan pemisahan itu menjadi kendur, maka tidak lama kemudian "dilihat Tuhan bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata." Itulah kemudian yang terjadi pada zaman Nuh.
2. KAUM NEFILIM DAN LAHIRNYA ORANG-ORANG YANG JAHAT DARI PERKAWINAN CAMPUR ITU
Ada yang berpendapat bahwa akibat dari "perkawinan campur" itu, maka mereka melahirkan "orang-orang raksasa" (Nefilim), benarkah demikian? Apakah benar bahwa dari "perkawinan campur" itu baru kemudian muncul kaum Nefilim?
Ayatnya :
6:4 LAI-TB, Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
Hebrew,
הַנְּפִלִים הָיוּ בָאָרֶץ בַּיָּמִים הָהֵם וְגַם אַחֲרֵי־כֵן אֲשֶׁר יָבֹאוּ בְּנֵי הָאֱלֹהִים אֶל־בְּנֹות הָאָדָם וְיָלְדוּ לָהֶם הֵמָּה הַגִּבֹּרִים אֲשֶׁר מֵעֹולָם אַנְשֵׁי הַשֵּׁם׃ ף
Translit interlinear, HANEFILIM {nefilim} HAYU {mereka telah ada, Verb Qal Perfect 3rd Com. Pl.} VA'ARETS {di bumi} BAYAMIM {dalam hari-hari} HAHEM {mereka} VEGAM {dan juga} 'AKHAREY-KHEN {setelah itu} 'ASHER {ketika} YAVOU {mereka akan datang, BENEY {anak-anak lelaki} HA'ELOHIM {Allah} 'EL-BENOT {kepada anak-anak perempuan} HA'ADAM {adam} VEYAL'DU {dan mereka melahirkan} LAHEM {bagi mereka} HEMAH {mereka} HAGIBORIM {orang-orang gagah/besar} 'ASHER {yang} ME'OLAM {pada zaman dahulu / purbakala} 'AN'SHEY {orang-orang} HASHEM {ternama}
Kaum Nefilim (Hanefilim) dikatakan mereka telah ada (Hayu) di bumi, dari tenses naskah Ibrani menjelaskan secara jelas mereka telah ada sebelum "perkawinan campur" itu. Kaum Nefilim (Hanefilim), mereka adalah kaum yang berbadan besar (raksasa), dan terkenal karena jahatnya. Setelah menuliskan adanya kaum Nefilim (Hanefilim) yang telah ada (tenses perfect), barulah kemudian ('Akharey-Khen) dituliskan adanya "putera-putera Allah" yang datang (Yavou) dalam tenses imperfect kepada "anak-anak perempuan manusia", baru kemudian mereka melahirkan orang-orang yang yang besar (Hagiborim) dan orang-orang yang ternama/terkenal (Anshey Hashem), yaitu orang-orang yang terkenal dalam konteks yang buruk (kejahatan). Catatan : perhatikan konteks Kejadian pasal 6 ini merujuk kepada kejahatan manusia yang membuat Allah menjadi berduka (Nakham)
Jadi, arti ayat 4 seluruhnya ialah : pada waktu itu sudah ada raksasa-raksasa dan mereka adalah perampok-perampok yang terkenal akan kejahatannya. Dan kemudian dengan adanya perkawinan campuran antara anak-anak Allah (keturunan Set / Nabi Sis yang saleh) dan "anak-anak manusia" (keturunan Kain / Qabil yang jahat), lalu lahir lagi orang-orang yang sejenis dengan perampok-perampok itu itu.
Perkawinan campuran itu bukannya yang pertama menjadi penyebab lahirnya kaum raksasa (Nefilim). Tetapi akibat perkawinan campuran, itu menyebabkan orang-orang jahat / berdosa menjadi semakin banyak!
3. ALLAH BERDUKA KARENA KEJAHATAN MANUSIA
Apa yang disampaikan dalam Kejadian 6:1-4 adalah adanya suatu kejadian dimana "perkawinan campur" memberikan dampak yang buruk. Apalagi kejadian tersebut melanda banyak sekali orang dan menghasilkan kejahatan yang beraja-lela di bumi. Seperti yang tercatat dalam ayat lanjutannya ini:
Kejadian 6:5-7
6:5 LAI TB, Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Hebrew,
וַיַּרְא יְהוָה כִּי רַבָּה רָעַת הָאָדָם בָּאָרֶץ וְכָל־יֵצֶר מַחְשְׁבֹת לִבֹּו רַק רַע כָּל־הַיֹּום׃
Translit interlinear,
VAYAR {dan melihat} YEHOVAH {baca 'adonay, TUHAN} KI {bahwa} RABAH {besar} RA'AT {kejahatan} HA'ADAM {manusia itu} BA'ARETS {di bumi} VEKHOL-YETSER {dan seluruh maksud} MAKHSYEVOT {pikiran-pikiran} LIBO {hatinya} RAQ {hanya} RA' {kejahatan} KOL-HAYOM {seluruh hari-hari itu}
6:6 LAI TB, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Hebrew,
וַיִּנָּחֶם יְהוָה כִּי־עָשָׂה אֶת־הָאָדָם בָּאָרֶץ וַיִּתְעַצֵּב אֶל־לִבֹּו׃
Translit interlinear, VAYINAKHEM {dan dia menjadi berduka/ menyesal, Verb Niphal Imperfect 3rd Mas. Sing.} YEHOVAH {baca 'adonay, TUHAN} KI-'ASAH {bahwa Dia sudah menjadikan} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} BA'ARETS {di bumi} VAYIT'ATSEV {dan menyakitkan} 'EL-LIBO {hati-Nya}
6:7 LAI TB, Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
Hebrew,
וַיֹּאמֶר יְהוָה אֶמְחֶה אֶת־הָאָדָם אֲשֶׁר־בָּרָאתִי מֵעַל פְּנֵי הָאֲדָמָה מֵאָדָם עַד־בְּהֵמָה עַד־רֶמֶשׂ וְעַד־עֹוף הַשָּׁמָיִם כִּי נִחַמְתִּי כִּי עֲשִׂיתִם׃
Translit, VAYO'MER {dan Dia berfirman} YEHOVAH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} 'EM'KHEH {Aku akan membinasakan, Verb Qal Imperfect 1st Com. Sing.} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} 'ASHER-BARA'TI {yang Aku sudah menciptakan} ME'AL {dari atas} PENEY {muka} HA'ADAMAH {tanah itu} ME'ADAM {dari manusia} 'AD-BEHEMAH {hingga ternak} 'AD-REMES {hingga yang melata} VE'AD-'OF {dan hingga unggas} HASHAMAYIM {langit itu} KINIKHAM'TI {karena Aku menyesal, Verb Niphal Perfect 1st Com. Sing.} KI {karena} 'ASITIM {Aku telah menjadikan mereka, Verb Qal Perfect 1st Com. Sing. +Ob. Pl.}
Penyesalan karena kejahatan manusia di muka bumi ini menimbulkan tindakan dari Allah yang ditulis pada ayat ke-7, sbb: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Menurut Perjanjian Lama, Riwayat nabi Nuh diceritakan pula sebagai berikut :
6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
6:10 Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.
6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
6:13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
6:17 Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.
6:18 Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
6:19 Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.
6:20 Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
6:21 Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka."
6:22 Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Mereka yang berada di dalam kapal bersama Nuh diselamatkan dan mereka yang tidak ikut ke dalam kapal dan terbawa oleh air bah tersebut ditenggelamkan hingga mati. Hujan berhenti setelah banjir terjadi, yang terjadi selama 40 hari 40 malam, dan airpun mulai surut 150 hari kemudian.
Setelah berada pada hari ke tujuh belas dari bulan ke tujuh, kapal tersebut berhenti di gunung Ararat (Agri). Nuh memerintahkan seekor merpati untuk melihat apakah air telah benar-benar surut atau tidak, dan ketika akhirnya merpati tersebut tidak kembali lagi, ia menyadari bahwa air telah benar-benar surut. Tuhan memerintahkannya untuk keluar dari kapal dan menyebar ke seluruh penjuru bumi.
Salah satu kontradiksi yang terdapat dalam kisah yang terdapat dalam perjanjian Lama ini adalah; berdasarkan ringkasan ini, dalam versi tulisan yang “berbau Yahudi”, dikatakan bahwa Tuhan memerintahkan kepda Nuh untuk membawa tujuh dari binatang-binatang tersebut, jantan dan betina, Ia (Tuhan) menyebut-Nya “clean (halal)” dan hanya pasangan-pasangan binaang-binaang tersebut Ia sebut “unclean (haram)”. Hal ini bertentangan dengan teks dibawah ini.
Sebagian dari Perjanjian Lama yang menceritakan tentang banjir Nuh mengatakan ;
Dan perahupun berhenti pada bulan ke tujuh, pada hari ke tujuhbelas dari bulan tersebut di atas gunung Ararat. (Genesis 8:4).
Berdasarkan kepada Perjanjian Lama, berkenaan dengan keputusan yang menyatakan bahwa “semua mahkluk hidup yang ada di dunia akan mati” dalam sebuah banjir yang menggenangi seluruh permukaan bumi, maka semua orang dihukum, dan yang selamat hanyalah mereka yang berlayar dengan perahu bersama Nuh.
Bab 1
1. Dengarlah, hai manusia, Akulah wakil Tuhan, Allah Bumi Yehovih! Saya (Nuh) adalah salah satu kakak laki-laki mu. Aku, wakil (Nabi/Rosul) Tuhanmu, dengan saudaraku, atas nama Yehuwa, berkata :
2. Kedamaian dan kesabaran kepada semua orang, agar kamu dapat memahami perkataan saya, dan bersaksi bahwa langit dan bumi di setiap bagian adalah milik Yehuwa dan bahwa semua pria dan wanita di Dunia adalah ciptaan-Nya.
3. Semua kerajaan-kerajaan akan rusak, raja-raja; kaisar; jendral, tentara. Jadi, Yehuwa di surga memahkotai kepala suku tertentu dalam waktu dan tempat dan memberi mereka beberapa nama tertentu, di mana mereka dimerdekakan kepada manusia dan malaikat, sehingga disiplin langit dapat mewujudkan kemuliaan dan kekuasaan Yehuwa.
4. Sepanjang masa, dihormati di surga yang tinggi, dan dikenal oleh orang-orang di bumi sebagai Yehuwa (Tuhan), panglima cahaya surgawi di bumi dan fasilitor antara semua terang dan semua kegelapan, dan berhak atas Tuhan Bumi dan Tuhan ALLAH, maka saya dan pendahulu saya, dan penerus saya, telah diwariskan selama ribuan tahun di antara manusia.
5. Sedangkan jika dikatakan : Raja berkata demikian; Dan generasi setelah, jika dikatakan, Raja berkata demikian; Dan semua orang tahu itu bukan orang yang sama, namun tetap saja sang Raja, demikian juga saya katakan, Tuhan, pendahulu dan penerus saya; Karena mereka semua adalah, dan telah menjadi wakil Tuhan.
6. Oleh karena itu, saya, berdasarkan wewenang saya sendiri, dan atas nama Yehuwa, ceritakanlah terang dan kegelapan masa lalu, karena sejauh saya ditinggikan oleh Bapa, demikianlah kalian semua menunggu giliran Anda. Di langit di atas menjadi Tuhan, Dewa dan Dewi.
7. Untuk menarik jiwa Anda ke dalam aspirasi surgawi, untuk menjadi satu dalam kebenaran dan perbuatan baik, kirimkanlah Yehuwa kepada anak-anak lelaki dan anak-anak perempuannya, turun ke bumi, mengungkapkan kemuliaan kerajaan-kerajaan-Nya di dunia yang etherean.
8. Tetapi karena kegelapan jiwa manusia, manusia bersiap untuk mengejek firman Tuhannya, dengan mengatakan : Bagaimana saya bisa menjadi wakil Tuhan atau Tuhan? Lihatlah, firman-Nya belum pernah terdengar; Tidak ada yang menulis firmannya?
9. Apakah tidak selamanya di bumi? Dan karena kegelapan di antara manusia ini, mereka telah menelanjangi kedurhakaan hati mereka sendiri. Karena dari mulut pilihan saya, yang mengucapkan kata-kata saya, datang kata-kata kebenaran dan cinta, kebijaksanaan dan kebaikan, dan peninggian kebajikan. Tapi dari orang-orang yang menyangkal saya, datanglah korupsi, perang, ketamakan, dan cinta akan hal-hal duniawi demi kepentingan diri sendiri.
10. Lihatlah, mereka telah berdalih tentang kata-kata dan makna kata-kata. Ada yang berkata : Berapa banyak yang datang dari Tuhan, dan berapa banyak dari nabi? Membuat mereka saling berbunuhan dalam masalah terpisah dari masalah kebenaran jiwa mereka sendiri, yang bertentangan dengan keinginan Tuhan.
11. Bukankah semua kata itu bagus tapi gambar dan lukisan roh yang menemukannya? Dan apakah Tuhan atau malaikat pribadinya membawa terang itu kepada nabi, apa bedanya dengan pria atau wanita yang berusaha melayani Yehuwa dengan melakukan perbuatan baik?
12. Beberapa telah mengatakan: Lihatlah, saya telah memberikan semua yang saya miliki untuk orang miskin, dan saya bangun pagi-pagi dan mengunjungi orang sakit; Dan di malam hari aku duduk dengan mereka; Dan saya mengumpulkan anak yatim dan orang-orang yang tidak berdaya dan membuat mereka sangat gembira hati mereka berterima kasih kepada Yehuwa bahwa mereka diciptakan dalam kehidupan. Sekarang, sesungguhnya, semua orang tahu bahwa perilaku semacam itu datang dari mereka yang mengenali firman-Ku, apakah itu berasal dari mulut seorang bayi atau pena orang bodoh.
13. Siapa, maka, tidak akan merasa senang dengan firman Tuhan? Ketahuilah bahwa bukan hari yang sama, kemarin dan selamanya? Dan dalam penghakiman mengapa mereka tidak menganggap bahwa kata-kata saya juga terjadi seperti pada zaman dahulu?
14. Lihatlah, saya bukan untuk satu orang saja, atau untuk satu wanita, atau untuk satu buku; Tapi dimanapun cahaya kebijaksanaan dan keinginan akan kebajikan dan perbuatan suci bersinar, akan ada wujud pidato saya. Bukankah Jehovih selebar alam semesta, dan tidak berubah? Dan untuk selaras dengan Dia, apakah ini bukan jumlah dari semua kebijaksanaan?
15. Oleh karena itu, jika Tuhanmu, atau Tuhanku, telah mencapai satu dengan Bapa, dan Dia datang di dalam kekuasaan di atas bumi, dengan jutaan malaikat-Nya, yang juga mengenal terang yang lebih tinggi, dan kamu diilhami oleh mereka untuk Apakah kehendak Yehuwa, diskusi apa yang harus dimiliki manusia terhadap surga atau wakilnya?
16. Saya menyatakan kebebasan kepada semua orang atas nama Yehuwa, namun dengan kebebasanku, juga memberikan pengalaman para Penguasa Bumi. Karena itu mungkinkah para nabi saya di tangan untuk memperindah gambar masa lalu dengan cara mereka sendiri; Dan sejauh gambar-gambar itu memperkuat iman kepada Yehuwa dan Pekerjaan-Nya, dan Kekuatan-Nya dan Kemuliaan-Nya, jadilah kamu berhati-hati untuk menginginkan makanan daripadanya. Dan bukannya menghancurkan apa yang diberikan atas nama Yehuwa, pergilah, dan jatuh bekerja dengan cara yang sama untuk membangun cahayanya dengan cara Anda sendiri.
17. Inilah hikmat, karena mereka yang berusaha untuk mendapatkan cahaya dari kekuasaanku akan menerima malaikat-malaikat-Ku dalam nama-Ku; Dan dengan kata-kata yang mereka temukan untuk mengungkapkan perintah-perintah saya, mereka harus diketahui dari saya.
18. Semua kata berasal dari Tuhan Allahmu; Oleh dia adalah manusia dibuat tegak di atas bumi. Saat balapan pertama turun ke bumi, manusia kedua bangkit oleh malaikat-malaikat saya, menjadi seperti bagi Tuhan dan Malaikat, dan mampu mengetahui yang baik dan yang jahat.
19. Tapi karena cahaya manusia dewasa bertubuh berbeda dengan anak maka, dalam derajat yang berbeda, adalah cahaya manusia; Dan orang-orang dengan cahaya yang lebih tinggi disebut I'shin, karena mereka merasa bahwa hikmat membentuk segala sesuatu dan memutuskan pada kemuliaan akhir Yang Maha Kudus; Tapi cahaya yang rendah disebut Kain, si Druks, karena kepercayaan mereka lebih kepada hal jasmani daripada hal-hal ruhaniah. (Penjelasan Druks adalah Bangsa Nefilim / Raksasa yang telah lebih dulu ada)
20. Dan orang-orang Iman juga disebut orang-orang pilihan, karena mereka memilih Tuhan, yang adalah Tuhan atas segalanya; Tapi orang-orang Kan'an dan Druks, digolongkan sebagai musuh Tuhan, karena mereka dikorbankan dengan cara perang dan kematian, yang Yehuwa buat juga yang hidup-hidup. Dan kedua bangsa ini telah hidup di bumi dari yang pertama, bahkan sampai hari ini.
21. Dan Aku, Tuhan, Anak Yehuwa, memberikan suatu perintah kepada manusia, dengan mengatakan: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu, kebijaksanaan dan kekuatanmu. Tapi manusia memiliki sedikit kekuatan dalam hal ini; Saya juga tidak meminta lebih dari yang bisa dia berikan. Dan perintah lain adalah: Jangan membunuh; Yang telah dipatuhi orang, tidak ada perang di dunia ini.
22. Dengan cara yang sama, saya memberi terang surga kepada semua orang, namun musuh-musuh saya memutarbalikkan kata-kata saya untuk membenarkan diri mereka sendiri dalam dosa. Karena Bapa begitu berdiam di dalam manusia sehingga manusia dapat menilai kebenaran dan kekudusan. Karena jika seseorang berkata : "Tuhan berfirman: Jangan membunuh"; Namun ada orang lain yang berkata : Tuhan berfirman, "Engkau harus membunuh; maka tidak akan ada kesalahan orang yang berasal dari Tuhan sebenarnya. Sebab Tuhan tidak menghidupkan siapa saja yang diinginkannya akan dibunuh".
23. Demikianlah Firman-Ku, disesatkan oleh manusia, dan karena sedikit cahaya yang tidak hilang, manusia mencoba untuk mengaburkan. Meskipun demikian, manusia bertambah banyak dan mendiami bumi, membangun kota-kota dan bangsa-bangsa dan makmur dalam musim-musim tertentu dalam segala hal duniawi. Tapi saat saya datang ke bumi untuk mengembangkan jiwa manusia terutama, dan untuk kebahagiaannya sendiri di dunia yang etherean, saya tidak berusaha dengan seperti tidak mengindahkan saya, tetapi juga membuat mereka bertahan dalam kesombongan mereka sendiri; Dan mereka saling terbagi satu sama lain, dan perang dan wabah penyakit dan penyakit menyebar menimpa manusia, yang mengakibatkan jatuhnya lebih jauh mereka.
24. Dan ruhani orang-orang yang menolak saya di bumi, masih menyangkal saya di surga; Dan dalam sikap keras kepala dan kesombongan mereka terus tinggal dengan manusia di bumi. Sehingga seiring berjalannya waktu dunia ini dikuasai ruhiniah kegelapan, yang tidak mengenal cahaya surga. Dan terjadilah bahwa musuh-musuh saya membunuh yang saya pilih di semua tangan.
25. Dalam empat divisi besar di bumi, di Vohu, di Jud, di Thouri dan di Dis, mereka tidak membiarkan satupun makhluk hidup dari ras yang terbinasa. Di Wagga (Pan) aku punya sisa; Dan mereka tersebar jauh dan dekat, dan di tempat terpisah bersembunyi dari pengejar jahat mereka.
26. Aku telah berkata kepada mereka : Setiap makhluk hidup yang tumbuh di tanah adalah makanan untukmu; Tapi dari segala sesuatu dimana nafas hidup, yaitu darah dan roh, kamu tidak boleh makan. Siapa yang menumpahkan darah, di mana kehidupan, dengan sendirinya mengundang darah dan rohnya sendiri untuk jarahan itu. Dalam rupa mahluk Allah adalah pewarisan untuk manusia dan segala sesuatu di atasnya".
27. Jadilah berbuah dan berkembang biak; mendatangkan berlimpah-limpah untuk mengingat Tuhan Allah langit dan bumi.
28. Dan AKU, memberikan batas sebagai ukuran batas pilihanNya.
29. Tapi ada raksasa (druks) pada masa itu dan kemudian setelah itu; dan pilihanku datang kepada mereka, dan mereka juga melarang anak-anak mereka (beranak pinak). Dan daging mereka menjadi rusak, sehingga hama menghuni mereka sejak kelahiran mereka sampai saat kematian. Dan mereka menjadi busuk di kepala oleh penyakit catarrh; Dan di tenggorokan dengan bisul dan luka busuk; Dan di paru-paru dan persendian dengan racun dan kematian. Dan keturunan mereka yang lahir bagi mereka kemudian mengalami penderitaan ayah dan ibu mereka, untuk bertahan dalam kesengsaraan atau mati pada masa kanak-kanak.
30. Dan mereka kemudian memanjat langit dengan kelahiran yang terlalu cepat dan dengan semangat kegelapan, yang, sebagai balasannya, kembali dan kembali menderita manusia.
31. Dan aku berkata: Aku akan menghancurkan manusia dari muka bumi; sebab manusia adalah banyak yang kotor, karena makan daging dan persemaian yang tidak bijaksana (daging haram), ia telah merusak rasnya di atas bumi (kanibal).
32. Dan saya, Tuhan, memanggil saya yang terpilih, yang dianiaya dan tersembunyi di lembah dan gunung, bahkan di puncak gunung.
33. Dan saya berkata kepada mereka: Karena kamu telah mematuhi perintah-perintahKu, datanglah dan dengarkanlah firman Tuhan, Allahmu. Dan mereka keluar dari tempat persembunyian mereka, ribuan dan ribuan dari mereka. Dan Aku mengirim malaikat-malaikatKu kepada mereka, dan berkata:
34. Katakanlah kepada orang yang Kupilih: Beginilah firman TUHAN, Allahmu, sebab di dalam kesudahan aku telah melihat kasih karunia dari semua yang ada di bumi, yang menuruti segala perintahKu; Dan kamu telah melihat kebenaran dalam benih keturunanmu.
35. Pergilah, oleh karena itu, dan buatlah kapal yang cukup untuk saya pilih, dan dapatkan di dalam, di mana tidak ada yang bisa mengejar atau menghancurkan.
36. Karena lihatlah, Aku akan membawa banjir air ke atas bumi, bahkan di atas gunung-gunung tertinggi; Karena aku akan menghancurkannya, dan membersihkan semua kenajisannya.
1. Ariya Surya Wening dinikahkan dengan Dewi Kancana Surya Suminar melahirkan anak cucu di Tatar Pasundan Nagara Parahyangan Nusa Jawa Dipa, ras kulit sawo matang.2. Ariya Sugawa dinikahkan dengan Dewi Supali melahirkan anak cucu di daratan Asia ras kulit coklat-koneng.3. Ariya Niger dinikahkan dengan Dewi Sumireng melahirkan anak cucu di daratan Afrika, ras kulit hitam.4. Ariya Sumawa dinikahkan dengan Dewi Sumali melahirkan anak cucu di daratan Amerika Latin (Guatama), ras kulit merah (suku Indian).5. Ariya Suminar dinikahkan dengan Dewi Sugali melahirkan anak cucu di daratan Eropa, ras kulit putih.
Post a Comment