Makam Rd. Santaparadja salah satu putranya dari 27 putra-putrinya Rd. Bagus Weruh atau Rangga Gempol II berlokasi di Makam Keramat Jambu Gunung Dusun Jambu Desa Jambu Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang sedangkan makamnya Rd. Patradipa berada di Desa Narimbang Kecamatan Conggeang. Di lokasi makam keramat Jambu Gunung ada jaga makam dari Raden Santa Djaya, Raden Candra Wirya, Buyut Djangkung, Buyut Kuncén dan Buyut Tandjung atau Buyut Ronggéng.
Masih mengupas makam-makam keturunan Sumedanglarang, kali ini akan saya ulas makam Rd. Santaparadja salah satu putranya Raden Bagus Weruh atau
Rangga Gempol II atau Kusumadinata V yang menjadi Adipati Sumedang antara 1633–1656 M yang beribukota di Cidudut Tendjolaut Kecamatan Conggeang.
Pada masa pemerintahan Dipati Rangga Gempol II terdapat beberapa kejadian penting berkait dengan pemerintahan dan kewilayahan. Salah satunya adalah pada masa pemerintahan Rangga Gempol II ini terjadi dua kali reorganisasi pemerintahan. Reorganisasi pemerintahan ini dilakukan antara lain berkait dengan situasi Kesultanan Mataram yang berupaya mengefektifkan serangan-serangan ke Batavia setelah beberapa kali gagal dan upaya menata kembali situasi Priangan setelah terjadi pemberontakan Dipati Ukur.
Pada tanggal 16 Juli 1633 (dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan tanggal 9 Muharram tahun Alip) Sultan Agung mengeluarkan piagem (surat keputusan), yang isinya pembentukan tiga kabupaten baru disertai penunjukan para adipatinya. ketiga kabupatian tersebut, yaitu :
1. Keadipatian Sukapura dipimpin oleh Bupati Tmg. Wiradadaha.
2. Keadipatian Bandung dipimpin oleh Bupati Tmg. Wira Angun-angun.
3. Keadipatian Parakanmuncang dipimpin oleh Tmg. Tanoebaya.
Dengan demikian, di bekas kerajaan Sumedanglarang itu terdapat 4 kabupatian, yaitu Sumedang, Parakanmuncang, Bandung dan Sukapura.
Terhadap kebijakan Sultan Agung tersebut Rangga Gempol II tidak menyukainya, karena besaran kekuasaan Rangga Gempol II menjadi berkurang. Ini pun berarti bahwa wilayah Sumedang sejak surat keputusan itu dikeluarkan menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Akibat dari kebijakan ini pun jumlah cacah yang dimiliki Sumedang menjadi sangat berkurang.
Kekecewaan Rangga Gempol II semakin bertambah ketika Sunan Amangkurat I, penguasa Kesultanan Mataran yang menggantikan ayahnya, Sultan Agung. Sunan Amangkurat I (Sunan Tegalwangi) mengeluarkan dua kebijakan penting berkait dengan Priangan.
- Pertama, penghapusan jabatan Wedana Dipati;
- Kedua wilayah Mataram bagian barat ini pun dibagi menjadi 12 ajeg (setara dengan kabupaten).
Dengan dihapuskannya jabatan Bupati Wedana berarti kedudukan bupati Sumedang menjadi sama dengan bupati-bupati lain.
Dengan pemagian 12 ajeg pun menjadikan besaran kekuasaan Sumedang pun semakin kecil lagi. Oleh karena itu, sebagai protes atas kebijakan itu, Rangga Gempol II memundurkan diri sebagai bupati. Ia menunjuk anaknya, Rangga Gempol III atau Pangeran Panembahan sebagai penggantinya.
SILSILAH
Generasi ke 1
Pangeran Santri / Rd. Sholih / Ki Gedeng Sumedang (Koesoemahdinata I) menikah dengan NM. Ratu Inten Dewata atau NM. Ratu Satyasih (Ratu Pucuk Umun Sumedang), mempunyai anak :
1. Prabu Geusan Ulun / Pangeran Angka Wijaya (Koesoemahdinata II)
2. Demang Rangga Hadji
3. Demang Watang
4. Santoan Wirakoesoemah
5. Santoan Tjikeroeh
6. Santoan Awi Loear (Pangeran Bungsu)
Generasi ke 2
Prabu Geusan Ulun / Pangeran Angka Wijaya (Koesoemahdinata II) menikah dengan NM. Cukang Gedeng Waru / Nyimas Cukang Gedeng Waru / Nyimas Sari Hatin, putranya Rd. Hasata (Sunan Aria Pada), mempunyai anak :
01. Pangeran Rangga Gede (Koesoemahdinata IV)
02. Rd. Aria Wiraradja I
03. Kiai Kadu Rangga Gede
04. Kiai Rangga Patra Kelana
05. Kiai Aria Rangga Pati
06. Kiai Ngabehi Watang
07. NM. Demang Cipaku
08. NM. Ngabehi Martayuda
09. NM. Rangga Wiratama
10. Rd. Rangga Nitinagara atau Dalem Rangga Nitinagara
11. NM. Rangga Pamade
12. NM. Dipati Ukur
Prabu Geusan Ulun / Rd. Angkawijaya (Koesoemahdinata II) menikah dengan Harisbaya puteri asal Pajang putra Pangeran Adipati Katawengan keluarga Raja Sampang Arosbaya Madura.
01. Dipati Aria Soeriadiwangsa / Rangga Gempol, keterangan anak pertama Prabu Geusan Ulun
02. Tmg. Pangeran Tegal Kalong (Tmg. Aria Kusumah)
Pangeran Geusan Ulun / Pangeran Angkawijaya (Koesoemahdinata II) menikah Nyimas Pasarean, putra Sunan Munding Saringsingan (Asal Pajajaran)
01. Kiai Demang Cipaku
Generasi ke 3
Pangeran Rangga Gede (Koesoemahdinata IV), mempunyai anak :
01. Dalem Aria Bandayuda
02. Dalem Djajoeda
03. Dalem Wargaita
04. Dalem Wangsa Subaya
05. Dalem Rangga Gempol II / Rd. Bagus Weruh (Koesoemahdinata V)
06. Dalem Loerah
07. Rd. Singamanggala
08. Ki Wangsaparamadja
09. Ki Wiratama
10. Ki Wangsaparadja
11. Ki Djasinga
12. Ki Wangsasabadra
13. Kiyahi Anggatanoe
14. Ki Martabaja
15. NM. Anggadasta
16. NM. Nataparana
17. NM. Arjapawenang
18. NM. Martarana
19. NM. Djagasatroe
20. NM. Wargakarti
21. NM. Bajoen (meninggal dalam Penyerangan Mesjid Tegalkalong)
22. NM. Wangsapatra
23. NM. Warga Komara
24. NM. Joedantaka
25. NM. Toean Soekadana
26. NM. Oetama
27. NM. Kawangsa
28. NM. Wirakarti
29. NR. Nalawangsa
Isteri-Isterinya Dipati Rangga Gede
Dalam Buku Silsilah keturunan Pangeran Santri, tidak tercatat siapa saja istrinya Pangeran Rangga Gede. Adapun Istri-istrinya Pangeran Rangga Gede adalah :
1. Nyimas Asidah, adalah putra ke 4 dari Sutra Bandera (R. Sastra Pura Kusumah) dan NM. Hatimah.
Sutra Bandera (Sastra Pura Kusumah adalah putra ke 4 dari Prb. Nusiya Mulya (Prb. Saryoni Nyata) / Panembahan Pulosari dari NM. Oo Imahu.
NM. Hatimah adalah adik dari Terong Peot dan Nangganan, putra dari Kusnaedi Kusumah dari NM. Harsari.
R. Sutra Bandera (Sastra Pura Kusumah) menikah dengan NM. Hatimah, berputra :
1. Rd. Sutra Mulut / Haji Baginda.
2. Rd. Mara Suda
3. Rd. Rohimat
4. NM. Asidah.
Dari Istrinya NM Asidah, Pangeran Rangga Gede berputra salah satunya yaitu Rd. Bagus Weruh yang digelari Rangga Gempol 2 (1633 - 1656 M).
2. Nyimas Romlah, putri dari Arasuda dari istrinya NM. Ngabehi Mertayuda, putra Ratu Cukang Gedeng Waru (NM. Sari Hatin) dan Prb. Geusan Ulun (Rd. Angka Wijaya).
NM. Romlah adalah putra dari Santowan Cikeruh dari istrinya Nyimas Sari (Buyut Sedet - Kampung Legok Cijambe Paseh), dan NM. Sari adalah putri dari NM. Romlah Karomah dan Hosto Husma. NM. Romlah Karomah putra dari Rd. Meumeut dan NM. Mala Rokaya. Rd. Meumeut putra dari Prb. Siliwangi (Jaya Dewata) dari ke 4, yaitu Ratu Raja Mantri (Ratu Ratnasih) dari Sumedanglarang putra pertama Prabu Tirta Kusuma (Sunan Tuakan) dan Ratu Nurcahya.
3. Nyimas Roro atau Nyimas Kokom Ruhada (Buyut Lidah), putra dari Prb. Raga Mulya / Panembahan Pulosari dan NM Oo Imahu (NM Harom Muthida). Makam Nyimas Roro di Kampung Cijambe Legok Paseh Sumedang).
Keterangan dibawah ini :
Prabu Nusiya Mulya /Panembahan Pulosari (1567 - 1579 M), menikah dengan Nyimas Oo Imahu (Harom Muthida), berputra :
- NM. Harim Hotimah, makam di Bogor.
- NM. Sari Atuhu (Buyut Eres), diperisteri oleh Santowan Awiluar (Pangeran Bungsu), putra bungsu dari Pangeran Santri dan Ratu Inten Dewata. Makam NM. Sari Atuhu (Buyut Eres) di Parugpug Paseh Legok.
- Rd. Sastra Pura Kusumah (Sutra Bandera), menikahi NM. Hatimah putranya R. Kusnaedi Kusumah dan NM. Harsari. NM. Hatimah adalah adiknya Terong Peot dan Nangganan. Makamnya Sutra Bandera di Sagara Manik Desa Cipancar Sumedang Selatan.
- Rd. Istihilah Kusumah / Pangeran Sunan Umbar / Sutra Umbar (Embah Ucing), memperistri NM Pamade salah putri Prabu Geusan dan Ratu Cukang Gedeng Waru. Makamnya Istihilah Kusumah (Sutra Umbar) di Makam Tajur Cipancar Sumedang Selatan.
- NM. Kokom Ruhada (Nyimas Roro / Buyut Lidah), diperistri menjadi salah salah satu Istri Pangeran Rangga Gede, makamnya di Kampung Cijambe Legok Paseh Sumedang.
- NM. Suniasih, diperisteri oleh Jaya Perkasa (Sayang Hawu) Makamnya NM. Suniasih di Tajur Cipancar Sumedang.
Generasi ke 4
Dalem Rangga Gempol II / Rd. Bagus Weruh (Koesoemahdinata V) Mp. 1633-1646 M, wafat 1678 menikah dengan Nyi Emas Toeha, putra Munding...tedak keturunan dari Padjajaran, mempunyai anak :
01. Rd. Wirakara di Cikadu Situraja (keturunannya ke kaum Situraja dan Cijeler)
02. Pangeran Panembahan (Dipati Rangga Gempol 3)
03. Rd. Bagoes (meninggal di peristiwa mesjid Tegalkalong), (keturunannya ke Ganeas dan Bojongjati)
04. Rd. Wanggamanggala, dari isteri Rd. Bagus Weruh lainnya.
06. Rd. Martajoeda
07. Rd. Soetaningdita, (keturunannya ke Situradja)
08. Kiai Moegopar
09. Kiai Kiras
10. Kiai Soetaredja
11. Rd. Tanoeraga (Rd. Martaprana, Raden Ngabehi Djiwaparana I)
12. Rd. Martaparana / Rd. Djiwaprana I
13. Rd. Ardoewangsa keturunanya ke Regol - Bobos (Buah Duah)
14. Rd. Tanoeredja keturunanya ke Regol - Cisalak - Cimayor
15. Rd. Wangsasoeta, keturunanya ke Bojongjati - Hariang
16. Rd. Dipa (meninggal di peristiwa mesjid Tegalkalong)
17. Rd. Patradipa, makamnya di di Desa Narimbang Kecamatan Conggeang .
18. Rd. Soetabadra
19. Rd. Koesoemaardja
20. Rd. Mekas
21. Rd. Ngb. Sedakerti
22. Rd. Ngabeni
23. Rd. Santaparadja, makamnya di Jambu Gunung Desa Jambu Kecamatan Conggeang
24. Rd. Pani
25. Nyi Mas Djapar
26. Nyi Mas Arja Pawenang, di Pawenang Wado
27. Nyi Mas Kanta 1)
Salam Santun.
Penulis :
Sumber : 1. Sejarah Sumedang Salinan tina buku sejarah kagungan Rd. Yusuf Wiraatmadja, Cangkudu Sumedang.
Tidak ada komentar
Posting Komentar