Keturunan Nabi Nuh, Hanya Tiga Ras Manusia ?
Ketika ada yang bertanya tentang keturunan siapa, saya selalu jawab, "Aing mah turunan Nabi Enoh".
Dalam Sahadat Cipaki ditulskan : Ashadu sahadat Cipaku, Sang Kuncung Batara Wenang, sari sanika ku Alloh langit ngait jagat rapak, tarima badan kula Sirna Adam, Hu, Hu, Hu, Hu, Lailahailallah Muhammadurrasulullah.
Ini bukan jawaban yang asal-asalan, ini serius. Leluhur semua manusia yang hidup hingga sekarang adalah manusia yang ikut dan selamat dalam Bahtera buatan Nabi Nuh Alaihissallam.
Setelah banjir bandang reda, Nabi Nuh mendoakan tiga putranya yaitu SAM, YAFITH dan HAM.
- Keturunan SAM dido'akan akan menjadi Nabi dan Rosul, dari silsilah SAM ini lahirlah RAS SEMIT yang berkulit PUTIH.
- Keturunan YAFITH dido'akan akan menjadi pemimpin dunia atau Raja-Raja, dari silsilah ini lahirlah RAS YAFETIK yang berkulit MERAH dan COKLAT.
- Sedangkan turunan HAM dido'akan akan menjadi abdi dari keduanya, lahirlah RAS HAMITIK yang berkulit GELAP dan HITAM
NAMUN BENARKAH HANYA TIGA RAS MANUSIA, KETURUNAN NABI NUH A.S?
Mari kita telaah melalui, bahasan ayat bahasa Ibrani yang disembunyikan, bahasan naskah kearifan lokal "Waruga Jagat Babon Tapel Adam & Babu Hawa Sumedang", dan Lieteratur Islam sebagai penutupnya.
I. Ayat-ayat yang disembuyikan dalam bahasa Ibrani menjelaskan (tranlatenya) :
34. Katakanlah kepada orang yang Kupilih : Beginilah firman TUHAN, Allahmu, sebab di dalam kesudahan aku telah melihat kasih karunia dari semua yang ada di bumi, yang menuruti segala perintahKu; Dan kamu telah melihat kebenaran dalam benih keturunanmu.
35. Pergilah, oleh karena itu, dan buatlah kapal yang cukup untuk saya pilih, dan dapatkan di dalam, di mana tidak ada yang bisa mengejar atau menghancurkan.
36. Karena lihatlah, Aku akan membawa banjir air ke atas bumi, bahkan di atas gunung-gunung tertinggi; Karena aku akan menghancurkannya, dan membersihkan semua kenajisannya.
37. Karena itu, bawakanlah makanan yang baik untuk dimakan, dan kumpulkanlah itu ke dalam kapal; Karena banjir akan tetap seratus lima puluh hari (150 hari). Dan kamu tidak akan keluar dan mencari yang harus dimakan.
38. Dan malaikat-malaikat Tuhan pergi kepada orang-orang beriman kepada Tuhan dan mengilhami mereka untuk membangun kapal, baik di lembah dan di pegunungan; Selama dua tahun penuh mereka membangunnya, dan kemudian mereka selesai.
39. Dan malaikat-malaikat surga mencatat kapal-kapal itu, dan ada di antaranya seratus tiga puluh delapan (138 kapal). Dan kapal-kapal itu berdiri di atas gunung-gunung dan di lembah-lembah; Tidak ada tempat didekat perairan yang menjadi salah satu dari semua kapal yang telah dibangun.
40. Dan bumi berdiri di busur Noe (Nuh) di cakrawala Surga, di tempat itu dan berada di urutan enam ratus (600) di jalan raya a'ji'an, dua puluh empat ribu (204000) tahun Sebelum Kosmon.
41. Dan Tuhan memerintahkan yang terpilih untuk pergi ke kapal; Dan mereka masuk; Dan di hari yang sama gerbang langit dan bumi dibuka.
42. Dan bumi bergoyang-goyang, seperti kapal di laut; Dan hujan turun deras; Dan guntur keras muncul dari bawah lantai dunia. Dan laut naik ke darat; Pertama di atas lembah dan kemudian di atas pegunungan; Sehingga kapal-kapal mengambang di atas air.
43. Tapi tanah itu ditelan, lembah dan gunung, dan semua orang yang hidup binasa, kecuali I'shin, yang melayang di kapal.
44. Dan Tuhan berfirman: Aku menghitung mereka yang telah diselamatkan, dan ada dua belas ribu empat ratus dua puluh (12420) ; Dan ini semua yang tersisa dari ras manusia pertama yang berjalan dengan dua kaki.
45. Lihatlah, Aku akan membawa mereka ke semua divisi di bumi, dan orang-orang itu baru dengan benih pilihanku.
46. Dan Yehuwa (ket. Nama Tuhan dalam bahasa aramic) meniupkan nafasnya ke atas kapal anak-anak dan anak-anak perempuannya; Meniup mereka di atas lautan; Meniup mereka ke timur dan barat dan utara dan selatan.
47. Dengan kehendak Tuhan adalah kapal-kapal yang dikelompokkan menjadi empat armada; Tiga puluh empat kapal ke masing-masing armada, selamatkan dua kapal yang dibawa dalam armada untuk diri mereka sendiri.
48. Tuhan berfirman: Saya akan menamai armada yang saya pilih, dan nama mereka akan menjadi kekal di bumi. Dan Tuhan menamakan mereka GUATAMA, SEM, JAFFETH, HAM dan YISTA.
49. Tuhan berfirman: Dari ini, keturunanku, akankah aku menyerahkan bumi ke dalam semua perpecahannya. Dan setelah beberapa generasi, selama ribuan tahun, mungkin tahu karya tanganku; Lihatlah, aku memberi mereka sebuah tanda, yang merupakan perjanjian-Ku kepada mereka dan ahli waris mereka selamanya;
50. Mana sabit saya, dalam bentuk pelangi; Dan apa pun yang dimiliki orang ini, pertanda saya, akan menjadi peringatan bagi saya dari perjanjian saya. Mereka juga tidak akan dihancurkan dari warisan yang telah Kuberikan kepada mereka.
51. Dan yang dipilih melihat dari kapal mereka, dan langit terbuka; Dan pelangi bersinar di cakrawala; Dan dengan terangnya tanah itu ditemukan, ke mana Tuhan membawa umat-Nya.
52. Dan dalam seratus lima puluh hari sejak awal banjir, kapal-kapal itu dibawa ke tempat masing-masing; Seperti yang Tuhan rancang untuk mereka, maka mereka mendarat di berbagai negara di dunia.
53. Armada bernama Guatama dibawa ke arah timur, dan negara tempat mendarat itu juga disebut Guatama. Tuhan berfirman: Dari tempat ini pilihan saya akan tersebar ke utara dan selatan. Tapi mereka tidak akan menghuni tanah di timur atau barat sejauh ke laut; Karena mereka akan menjadi saksi pada waktunya untuk datang dari tempat pendaratan ini dari benua Pan.
54. Tuhan berkata: Menderita umat-Ku untuk memberikan nama ke tempat-tempat ke mana aku memimpin mereka; Untuk nama-nama ini harus ditunjukkan di era kosmon karya tangan saya selesai di hari ini.
55. Armada dua kapal yang dibawa ke utara diberi nama Yista, yang dalam bahasa Wagga adalah Zha'Pan (Jepang), yang merupakan negara yang sama dengan yang sekarang disebut Jepang, yang menandakan relik benua Pan, karena bangunan itu terletak pada Utara, di mana tanah itu terbelah dua.
56. Dan Tuhan berkata kepada mereka : Lihatlah, delapan Hi'dan akan datang dan kamu akan menjadi kunci untuk membuka kekuatan surga; Karena dari semua orang kamu akan diperhitungkan yang tertua di dunia. Dan sampai aku datang dan membuka laut, kamu akan tetap menjadi orang terpilih dari semua suku dan bangsa.
57. Oleh karena itu, pertahankan nama-nama upacara dan upacara saya, terutama nama tanah dan air, dan cakrawala di atas, dan kapal-kapal yang membajak air, dan semua terdengar seperti apa yang dibuat manusia di tenggorokan dan tanpa Lidah dan bibir; Karena pada waktu kemuliaan-Ku di atas bumi kamu juga akan dimuliakan. Pertahankanlah juga kedamaian dan kebenaran dan kehidupan Anda, karena Anda akan menjadi saksi di kemudian hari kehadiran tangan saya dan Roh Agung juga. Demikianlah menetap di Jepang, dan berlanjut hingga hari ini.
58. Armada bernama Jaffeth diantar ke arah barat dan utara, dan negara itu dinamai Jaffeth selama ribuan tahun setelahnya, dan sama seperti yang disebut China, ya sampai hari ini.
59. Armada yang bernama Shem mendarat di selatan, dan negara itu dinamai Shem selama ribuan tahun sesudahnya, dan sama seperti yang disebut Vindyu (India) sampai hari ini.
60. Armada bernama Ham mendarat di selatan barat, dan negara itu disebut tanah Ham selama ribuan tahun, dan sama seperti yang disebut Mesir dan Afrika sampai hari ini.
61. Tuhan berfirman : Lihatlah, pilihan saya akan menunjukkan banyak tanda dan kata-kata yang sama satu sama lain dalam pembagian bumi yang berbeda ini.
62. Mereka akan mengingat banjirnya.
63. Mereka akan menyangkal berhala, tapi menyembah Roh Agung, Yehuwa.
64. Mereka akan memiliki bulan sabit.
65. Mereka harus memiliki segitiga.
66. Mereka akan melestarikan empat hari perubahan bulan sebagai hari-hari suci, dan mereka akan disebut hari raya (bulan).
II. Literatur Kearifan Lokal "Waruga Jagat Sumedang", menjelaskan :
Margana Kancana Sumirat ngalalana ngambah sagara naek parahu nyorangan hirupna di Alam Medang Kamulyan Alam Buana Panca Tengah kualatan garwana dicandak ku tapel Adam, Babu Hawa, jeung Siti Hunun dibawa deui ka Alam Wahidiat nyaeta alam sajatina Allah Ta’ala. Salila ngalalana diaping ku Uyut Semar dugi ka rengsena ngalalakon pancen gawe ti Allah Ta’ala kalayan dipasihan gelar Nabi Enoh Alaehissalam, jadi pamingpin umat di Alam Buana Panca Tengah. Gelar kanabian supaya nuluykeun tapak lacak akina Sayidina Sis As. Nya salila 12.000.000 tahun ngalalana di Alam Buana Panca tengah teu leupas tina pangamping uyutna (Semar). Alam Bua Panca tengah dicpta ku Gusti Allah ngawujud jadi Alam jagat Kabir, alam dunya jagat rame ku ayana manusa nu ngeusian tujuh daratan (nusa).
Satuluyna Uyut Semar penjelmaan nabi Hidir nyipta putri geulis kakasih Batari Sangga Buana Kancana Sumirat dijodokeun ka Sayidina Marga Kancana Sumirat (Nuh), gaduh putra lima kembar, sabada manjing dewasa dijodo-jodokeun. Ariya Surya Wening dijodokeun ka Dewi Kancana Surya Suminar, nurunkeun anak incu di tatar Pasundan Nagara Prahyangan Jawa Dipa bakal jadi musuh satru kabuyutan jeung turunan Sayid Anwas nu nyipta bangsa nyaeta ras kulit koneng, ras koneng, ras abang, bani israil jeung yahudi.
Ariya Sugawa dijodokeun ka Dewi Supali ditugaskeun ngalalana ka daratan Asia ngarundaykeun bangsa ras kulit coklat jeung koneng. Ariya Neger dijodokeun ka Dewi Sumireng, ngalalana di daratan Afrika ngarundaykeun bangsa ras kulit hideung. Ariya Sumawa dijodokeun ka Dewi Sumali, ngalalana di benua Amerika ngarundaykeun bangsa ras kulit beureum (Indian). Ariya Suminar dijodokeun ka Dewi Sugali, ngalalana di daratan Eropa ngarundaykeun bangsa ras kulit bodas (bule).
Daratan kaler jeung kidul teu dicicingan ku umat manusa lantaran daerah salju es abadi di Alam Buana Panca Tengah, dina jaman ieu mah kakara aya genep daratan (benua) sedengkeun daratan nu disebut benua Australia mangrupakeun daratan kosong, saterusna Nabi Noh AS marentah putrana Ariya Niger jeung Dewi Sumireng kakasih Sanghyang Australia ngeusian benua kosong ngarundaykeun bangsa Aborigin kulit hideung sarua jeung di benua Afrika. Turunan Nabi Noh pacampur jeung manusa titisan idajilaknattulah salawasna nimbulkeun papaseaan, silih binasa jeung jeung sasama (perang). Turunan manusa titisan idajil laknattullah nyaeta Kabil.
Penjellasan :
Perkawinan Margana Kancana Sumirat (Nabi Nuh) dengan Batari Sangga Buana Kancana Sumirat melahirkan lima pasang anak kembar laki-laki dan perempuan.
1. Ariya Surya Wening dinikahkan dengan Dewi Kancana Surya Suminar melahirkan anak cucu di Tatar Pasundan Nagara Parahyangan Nusa Jawa Dipa, ras kulit sawo matang.
2. Ariya Sugawa dinikahkan dengan Dewi Supali melahirkan anak cucu di daratan Asia ras kulit coklat-koneng.
3. Ariya Niger dinikahkan dengan Dewi Sumireng melahirkan anak cucu di daratan Afrika, ras kulit hitam.
4. Ariya Sumawa dinikahkan dengan Dewi Sumali melahirkan anak cucu di daratan Amerika, ras kulit merah (suku Indian).
5. Ariya Suminar dinikahkan dengan Dewi Sugali melahirkan anak cucu di daratan Eropa, ras kulit putih.
Daratan kutub Utara dan Selatan tidak ditempati umat manusia karena daerah pegunungan es salju di Alam Buana Panca Tengah. Benua Australia merupakan daratan kosong. Nabi Nuh memerintah Ariya Niger dan Dewi Sumireng menempati daratan Australia yang menurunkan bangsa Aborigin kulit hitam sama dengan penduduk Afrika.
Sedangkan Sayidina Anwas melahirkan anak cucu ras kulit kuning, hitam, abang, Bani Israil, dan Yahudi.
Anak cucu Adam beranak pinak berevolusi dengan alam lingkungan mendenyutkan nadi kehidupan yang terus bergerak maju dengan hitungan waktu dan angka yang tidak pernah terhenti merangkai waktu, hari bulan, tahun, dan abad.
Sayidina Sis AS mendirikan kerajaan MEDANG LARANGAN NUSA JAWA DWIPA. Medang artinya Cahaya. Larangan artinya suatu tempat yang disakralkan (disucikan / dikeramatkan) berada dalam kehidupan manusia di Alam Jagat Kabir (Alam Dunia).
III. Literatur Islam
Literatur Islam menerangkan tentang Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dalam masa kekosongan antara dua rasul. Dalam masa ini manusia berangsur-angsur melupakan ajaran agama Allah, timbulah perbuatan musyrik, meninggalkan kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan. Pemujaan terhadap berhala terjadi dimana-mana.
Dalam firman Allah : ”Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: ”Sesungguhnya kami meandang kamu berada dalam kesatan yang nyata” (QS. 7 : 60).
Nabi Nuh memberikan kabar akan adanya ganjaran berupa sorga dan kenikmatannya bagi mereka yang beramal saleh, dan balasan siksa neraka bagi mereka yang membangkang perintah Allah, mereka adalah golongan mungkar yang berlumuran dosa dan kemaksiatan. Nabi Nuh berdakwah selama 500 tahun, pengikut Nabi Nuh yang beriman hanya sedikit yaitu kurang dari seratus orang.
Nabi Nuh berdoa : “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas permukaan bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan, selain anak yang berbuatmaksiat lagi sangat kafir”.
Allah Ta’ala mengabulkan do’a Nabi Nuh dengan memberi petunjuk agar Nabi Nuh membuat perahu dan kaumnya yang beriman akan selamat. Sedangkan bagi kaum yang ingkar akan ditenggelamkan dengan banjir yang sangat besar, sehingga tak seorangpun dari mereka ada yang selamat, semua akan binasa. Pada saat Nabi Nuh membuat perahu besar (kapal) dari pohon kayu jati mereka yang tidak beriman memperoloknnya bahwa Nabi Nuh telah miring otaknya, tetapi tak mempedulikan penghinaan mereka, terus bekerja keras membuat kapal sampai selesai.
Umat Nabi Nuh yang beriman naik kapal, tiba-tiba awan hitam berarakan disertai angin kencang, langit pun mendung. Hujan turun lebat disertai kilat bersahutan, dentuman petir mengguncangan bumi, mereka panik berhamburan menyelamatkan diri ke setiap arah. Anak Nabi Nuh Kan’an yang sombong tidak menghiraukan ajakan ayahnya. Terjadilah banjir besar sedunia, kapal Nabi Nuh diombang-ambingkan badai maha dasyat menjelajahi lautan bersandar di pulau kosong, Nabi Nuh dan mereka yang beriman selamat dari maut. Sesudah banjir mereda Nabi Nuh diperintah turun dari kapalnya, selamatlah pengikut Nabi Nuh yang beriman, sedangkan orang-orang kafir mati dalam keadaan durhaka. Hanya pengikut Nabi Nuh yang hidup menempati bumi.
Waallahu Ta'alam
Dalam Sahadat Cipaki ditulskan : Ashadu sahadat Cipaku, Sang Kuncung Batara Wenang, sari sanika ku Alloh langit ngait jagat rapak, tarima badan kula Sirna Adam, Hu, Hu, Hu, Hu, Lailahailallah Muhammadurrasulullah.
Ini bukan jawaban yang asal-asalan, ini serius. Leluhur semua manusia yang hidup hingga sekarang adalah manusia yang ikut dan selamat dalam Bahtera buatan Nabi Nuh Alaihissallam.
Setelah banjir bandang reda, Nabi Nuh mendoakan tiga putranya yaitu SAM, YAFITH dan HAM.
- Keturunan SAM dido'akan akan menjadi Nabi dan Rosul, dari silsilah SAM ini lahirlah RAS SEMIT yang berkulit PUTIH.
- Keturunan YAFITH dido'akan akan menjadi pemimpin dunia atau Raja-Raja, dari silsilah ini lahirlah RAS YAFETIK yang berkulit MERAH dan COKLAT.
- Sedangkan turunan HAM dido'akan akan menjadi abdi dari keduanya, lahirlah RAS HAMITIK yang berkulit GELAP dan HITAM
NAMUN BENARKAH HANYA TIGA RAS MANUSIA, KETURUNAN NABI NUH A.S?
Mari kita telaah melalui, bahasan ayat bahasa Ibrani yang disembunyikan, bahasan naskah kearifan lokal "Waruga Jagat Babon Tapel Adam & Babu Hawa Sumedang", dan Lieteratur Islam sebagai penutupnya.
I. Ayat-ayat yang disembuyikan dalam bahasa Ibrani menjelaskan (tranlatenya) :
34. Katakanlah kepada orang yang Kupilih : Beginilah firman TUHAN, Allahmu, sebab di dalam kesudahan aku telah melihat kasih karunia dari semua yang ada di bumi, yang menuruti segala perintahKu; Dan kamu telah melihat kebenaran dalam benih keturunanmu.
35. Pergilah, oleh karena itu, dan buatlah kapal yang cukup untuk saya pilih, dan dapatkan di dalam, di mana tidak ada yang bisa mengejar atau menghancurkan.
36. Karena lihatlah, Aku akan membawa banjir air ke atas bumi, bahkan di atas gunung-gunung tertinggi; Karena aku akan menghancurkannya, dan membersihkan semua kenajisannya.
37. Karena itu, bawakanlah makanan yang baik untuk dimakan, dan kumpulkanlah itu ke dalam kapal; Karena banjir akan tetap seratus lima puluh hari (150 hari). Dan kamu tidak akan keluar dan mencari yang harus dimakan.
38. Dan malaikat-malaikat Tuhan pergi kepada orang-orang beriman kepada Tuhan dan mengilhami mereka untuk membangun kapal, baik di lembah dan di pegunungan; Selama dua tahun penuh mereka membangunnya, dan kemudian mereka selesai.
39. Dan malaikat-malaikat surga mencatat kapal-kapal itu, dan ada di antaranya seratus tiga puluh delapan (138 kapal). Dan kapal-kapal itu berdiri di atas gunung-gunung dan di lembah-lembah; Tidak ada tempat didekat perairan yang menjadi salah satu dari semua kapal yang telah dibangun.
40. Dan bumi berdiri di busur Noe (Nuh) di cakrawala Surga, di tempat itu dan berada di urutan enam ratus (600) di jalan raya a'ji'an, dua puluh empat ribu (204000) tahun Sebelum Kosmon.
41. Dan Tuhan memerintahkan yang terpilih untuk pergi ke kapal; Dan mereka masuk; Dan di hari yang sama gerbang langit dan bumi dibuka.
42. Dan bumi bergoyang-goyang, seperti kapal di laut; Dan hujan turun deras; Dan guntur keras muncul dari bawah lantai dunia. Dan laut naik ke darat; Pertama di atas lembah dan kemudian di atas pegunungan; Sehingga kapal-kapal mengambang di atas air.
43. Tapi tanah itu ditelan, lembah dan gunung, dan semua orang yang hidup binasa, kecuali I'shin, yang melayang di kapal.
44. Dan Tuhan berfirman: Aku menghitung mereka yang telah diselamatkan, dan ada dua belas ribu empat ratus dua puluh (12420) ; Dan ini semua yang tersisa dari ras manusia pertama yang berjalan dengan dua kaki.
45. Lihatlah, Aku akan membawa mereka ke semua divisi di bumi, dan orang-orang itu baru dengan benih pilihanku.
46. Dan Yehuwa (ket. Nama Tuhan dalam bahasa aramic) meniupkan nafasnya ke atas kapal anak-anak dan anak-anak perempuannya; Meniup mereka di atas lautan; Meniup mereka ke timur dan barat dan utara dan selatan.
47. Dengan kehendak Tuhan adalah kapal-kapal yang dikelompokkan menjadi empat armada; Tiga puluh empat kapal ke masing-masing armada, selamatkan dua kapal yang dibawa dalam armada untuk diri mereka sendiri.
48. Tuhan berfirman: Saya akan menamai armada yang saya pilih, dan nama mereka akan menjadi kekal di bumi. Dan Tuhan menamakan mereka GUATAMA, SEM, JAFFETH, HAM dan YISTA.
49. Tuhan berfirman: Dari ini, keturunanku, akankah aku menyerahkan bumi ke dalam semua perpecahannya. Dan setelah beberapa generasi, selama ribuan tahun, mungkin tahu karya tanganku; Lihatlah, aku memberi mereka sebuah tanda, yang merupakan perjanjian-Ku kepada mereka dan ahli waris mereka selamanya;
50. Mana sabit saya, dalam bentuk pelangi; Dan apa pun yang dimiliki orang ini, pertanda saya, akan menjadi peringatan bagi saya dari perjanjian saya. Mereka juga tidak akan dihancurkan dari warisan yang telah Kuberikan kepada mereka.
51. Dan yang dipilih melihat dari kapal mereka, dan langit terbuka; Dan pelangi bersinar di cakrawala; Dan dengan terangnya tanah itu ditemukan, ke mana Tuhan membawa umat-Nya.
52. Dan dalam seratus lima puluh hari sejak awal banjir, kapal-kapal itu dibawa ke tempat masing-masing; Seperti yang Tuhan rancang untuk mereka, maka mereka mendarat di berbagai negara di dunia.
53. Armada bernama Guatama dibawa ke arah timur, dan negara tempat mendarat itu juga disebut Guatama. Tuhan berfirman: Dari tempat ini pilihan saya akan tersebar ke utara dan selatan. Tapi mereka tidak akan menghuni tanah di timur atau barat sejauh ke laut; Karena mereka akan menjadi saksi pada waktunya untuk datang dari tempat pendaratan ini dari benua Pan.
54. Tuhan berkata: Menderita umat-Ku untuk memberikan nama ke tempat-tempat ke mana aku memimpin mereka; Untuk nama-nama ini harus ditunjukkan di era kosmon karya tangan saya selesai di hari ini.
55. Armada dua kapal yang dibawa ke utara diberi nama Yista, yang dalam bahasa Wagga adalah Zha'Pan (Jepang), yang merupakan negara yang sama dengan yang sekarang disebut Jepang, yang menandakan relik benua Pan, karena bangunan itu terletak pada Utara, di mana tanah itu terbelah dua.
56. Dan Tuhan berkata kepada mereka : Lihatlah, delapan Hi'dan akan datang dan kamu akan menjadi kunci untuk membuka kekuatan surga; Karena dari semua orang kamu akan diperhitungkan yang tertua di dunia. Dan sampai aku datang dan membuka laut, kamu akan tetap menjadi orang terpilih dari semua suku dan bangsa.
57. Oleh karena itu, pertahankan nama-nama upacara dan upacara saya, terutama nama tanah dan air, dan cakrawala di atas, dan kapal-kapal yang membajak air, dan semua terdengar seperti apa yang dibuat manusia di tenggorokan dan tanpa Lidah dan bibir; Karena pada waktu kemuliaan-Ku di atas bumi kamu juga akan dimuliakan. Pertahankanlah juga kedamaian dan kebenaran dan kehidupan Anda, karena Anda akan menjadi saksi di kemudian hari kehadiran tangan saya dan Roh Agung juga. Demikianlah menetap di Jepang, dan berlanjut hingga hari ini.
58. Armada bernama Jaffeth diantar ke arah barat dan utara, dan negara itu dinamai Jaffeth selama ribuan tahun setelahnya, dan sama seperti yang disebut China, ya sampai hari ini.
59. Armada yang bernama Shem mendarat di selatan, dan negara itu dinamai Shem selama ribuan tahun sesudahnya, dan sama seperti yang disebut Vindyu (India) sampai hari ini.
60. Armada bernama Ham mendarat di selatan barat, dan negara itu disebut tanah Ham selama ribuan tahun, dan sama seperti yang disebut Mesir dan Afrika sampai hari ini.
61. Tuhan berfirman : Lihatlah, pilihan saya akan menunjukkan banyak tanda dan kata-kata yang sama satu sama lain dalam pembagian bumi yang berbeda ini.
62. Mereka akan mengingat banjirnya.
63. Mereka akan menyangkal berhala, tapi menyembah Roh Agung, Yehuwa.
64. Mereka akan memiliki bulan sabit.
65. Mereka harus memiliki segitiga.
66. Mereka akan melestarikan empat hari perubahan bulan sebagai hari-hari suci, dan mereka akan disebut hari raya (bulan).
II. Literatur Kearifan Lokal "Waruga Jagat Sumedang", menjelaskan :
Margana Kancana Sumirat ngalalana ngambah sagara naek parahu nyorangan hirupna di Alam Medang Kamulyan Alam Buana Panca Tengah kualatan garwana dicandak ku tapel Adam, Babu Hawa, jeung Siti Hunun dibawa deui ka Alam Wahidiat nyaeta alam sajatina Allah Ta’ala. Salila ngalalana diaping ku Uyut Semar dugi ka rengsena ngalalakon pancen gawe ti Allah Ta’ala kalayan dipasihan gelar Nabi Enoh Alaehissalam, jadi pamingpin umat di Alam Buana Panca Tengah. Gelar kanabian supaya nuluykeun tapak lacak akina Sayidina Sis As. Nya salila 12.000.000 tahun ngalalana di Alam Buana Panca tengah teu leupas tina pangamping uyutna (Semar). Alam Bua Panca tengah dicpta ku Gusti Allah ngawujud jadi Alam jagat Kabir, alam dunya jagat rame ku ayana manusa nu ngeusian tujuh daratan (nusa).
Satuluyna Uyut Semar penjelmaan nabi Hidir nyipta putri geulis kakasih Batari Sangga Buana Kancana Sumirat dijodokeun ka Sayidina Marga Kancana Sumirat (Nuh), gaduh putra lima kembar, sabada manjing dewasa dijodo-jodokeun. Ariya Surya Wening dijodokeun ka Dewi Kancana Surya Suminar, nurunkeun anak incu di tatar Pasundan Nagara Prahyangan Jawa Dipa bakal jadi musuh satru kabuyutan jeung turunan Sayid Anwas nu nyipta bangsa nyaeta ras kulit koneng, ras koneng, ras abang, bani israil jeung yahudi.
Ariya Sugawa dijodokeun ka Dewi Supali ditugaskeun ngalalana ka daratan Asia ngarundaykeun bangsa ras kulit coklat jeung koneng. Ariya Neger dijodokeun ka Dewi Sumireng, ngalalana di daratan Afrika ngarundaykeun bangsa ras kulit hideung. Ariya Sumawa dijodokeun ka Dewi Sumali, ngalalana di benua Amerika ngarundaykeun bangsa ras kulit beureum (Indian). Ariya Suminar dijodokeun ka Dewi Sugali, ngalalana di daratan Eropa ngarundaykeun bangsa ras kulit bodas (bule).
Daratan kaler jeung kidul teu dicicingan ku umat manusa lantaran daerah salju es abadi di Alam Buana Panca Tengah, dina jaman ieu mah kakara aya genep daratan (benua) sedengkeun daratan nu disebut benua Australia mangrupakeun daratan kosong, saterusna Nabi Noh AS marentah putrana Ariya Niger jeung Dewi Sumireng kakasih Sanghyang Australia ngeusian benua kosong ngarundaykeun bangsa Aborigin kulit hideung sarua jeung di benua Afrika. Turunan Nabi Noh pacampur jeung manusa titisan idajilaknattulah salawasna nimbulkeun papaseaan, silih binasa jeung jeung sasama (perang). Turunan manusa titisan idajil laknattullah nyaeta Kabil.
Penjellasan :
Perkawinan Margana Kancana Sumirat (Nabi Nuh) dengan Batari Sangga Buana Kancana Sumirat melahirkan lima pasang anak kembar laki-laki dan perempuan.
1. Ariya Surya Wening dinikahkan dengan Dewi Kancana Surya Suminar melahirkan anak cucu di Tatar Pasundan Nagara Parahyangan Nusa Jawa Dipa, ras kulit sawo matang.
2. Ariya Sugawa dinikahkan dengan Dewi Supali melahirkan anak cucu di daratan Asia ras kulit coklat-koneng.
3. Ariya Niger dinikahkan dengan Dewi Sumireng melahirkan anak cucu di daratan Afrika, ras kulit hitam.
4. Ariya Sumawa dinikahkan dengan Dewi Sumali melahirkan anak cucu di daratan Amerika, ras kulit merah (suku Indian).
5. Ariya Suminar dinikahkan dengan Dewi Sugali melahirkan anak cucu di daratan Eropa, ras kulit putih.
Daratan kutub Utara dan Selatan tidak ditempati umat manusia karena daerah pegunungan es salju di Alam Buana Panca Tengah. Benua Australia merupakan daratan kosong. Nabi Nuh memerintah Ariya Niger dan Dewi Sumireng menempati daratan Australia yang menurunkan bangsa Aborigin kulit hitam sama dengan penduduk Afrika.
Sedangkan Sayidina Anwas melahirkan anak cucu ras kulit kuning, hitam, abang, Bani Israil, dan Yahudi.
Anak cucu Adam beranak pinak berevolusi dengan alam lingkungan mendenyutkan nadi kehidupan yang terus bergerak maju dengan hitungan waktu dan angka yang tidak pernah terhenti merangkai waktu, hari bulan, tahun, dan abad.
Sayidina Sis AS mendirikan kerajaan MEDANG LARANGAN NUSA JAWA DWIPA. Medang artinya Cahaya. Larangan artinya suatu tempat yang disakralkan (disucikan / dikeramatkan) berada dalam kehidupan manusia di Alam Jagat Kabir (Alam Dunia).
III. Literatur Islam
Literatur Islam menerangkan tentang Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dalam masa kekosongan antara dua rasul. Dalam masa ini manusia berangsur-angsur melupakan ajaran agama Allah, timbulah perbuatan musyrik, meninggalkan kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan. Pemujaan terhadap berhala terjadi dimana-mana.
Dalam firman Allah : ”Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: ”Sesungguhnya kami meandang kamu berada dalam kesatan yang nyata” (QS. 7 : 60).
Nabi Nuh memberikan kabar akan adanya ganjaran berupa sorga dan kenikmatannya bagi mereka yang beramal saleh, dan balasan siksa neraka bagi mereka yang membangkang perintah Allah, mereka adalah golongan mungkar yang berlumuran dosa dan kemaksiatan. Nabi Nuh berdakwah selama 500 tahun, pengikut Nabi Nuh yang beriman hanya sedikit yaitu kurang dari seratus orang.
Nabi Nuh berdoa : “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas permukaan bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan, selain anak yang berbuatmaksiat lagi sangat kafir”.
Allah Ta’ala mengabulkan do’a Nabi Nuh dengan memberi petunjuk agar Nabi Nuh membuat perahu dan kaumnya yang beriman akan selamat. Sedangkan bagi kaum yang ingkar akan ditenggelamkan dengan banjir yang sangat besar, sehingga tak seorangpun dari mereka ada yang selamat, semua akan binasa. Pada saat Nabi Nuh membuat perahu besar (kapal) dari pohon kayu jati mereka yang tidak beriman memperoloknnya bahwa Nabi Nuh telah miring otaknya, tetapi tak mempedulikan penghinaan mereka, terus bekerja keras membuat kapal sampai selesai.
Umat Nabi Nuh yang beriman naik kapal, tiba-tiba awan hitam berarakan disertai angin kencang, langit pun mendung. Hujan turun lebat disertai kilat bersahutan, dentuman petir mengguncangan bumi, mereka panik berhamburan menyelamatkan diri ke setiap arah. Anak Nabi Nuh Kan’an yang sombong tidak menghiraukan ajakan ayahnya. Terjadilah banjir besar sedunia, kapal Nabi Nuh diombang-ambingkan badai maha dasyat menjelajahi lautan bersandar di pulau kosong, Nabi Nuh dan mereka yang beriman selamat dari maut. Sesudah banjir mereda Nabi Nuh diperintah turun dari kapalnya, selamatlah pengikut Nabi Nuh yang beriman, sedangkan orang-orang kafir mati dalam keadaan durhaka. Hanya pengikut Nabi Nuh yang hidup menempati bumi.
Waallahu Ta'alam
Post a Comment