Di Pasir Malati Jatigede Diduga Tempat Jatuhnya Meteor Dulunya
Laboratorium kebumian di lokasi daerah genangan Jatigede yang merupakan kawasan Lemah Sagandu Kabuyutan Cipaku yaitu di Sungai Cinambo anak sungai Cimanuk. Berikut ini tulisannya Kang Tatang. Menengok Laboratorium Kebumian sebelum ditenggelamkan, kamis (9/10/2014). Lab ini berada di Ci Nambo, Kabupaten Sumedang, anak dari Ci Manuk. Pada tahun 2015, menurut rencana, pintu bendungan Jatigede akan ditutup, sehingga secara perlahan air akan menggenang, menjadi Danau Jatigede. Di kawasan ini terdapat satuan batuan yang sangat baik sebagai sumber belajar batuan di satu lokasi, yaitu: Formasi Cinambo, Subang, Kaliwangu, dan Talang. Di sini pula dapat belajar tentang pengendapan di dasar laut dalam, di dasar laut dangkal, dan pengendapan di daratan. Ada juga contoh patahan/sesar, lipatan, dan bentukan hasil erosi yang sangat intensif yang mengikis puncak lipatan. Di lereng-lerengnya kita dapat menyaksikan jejak fosil, dll. Tak kalah menariknya bila mampir di Pasir Malati, lokasinya di luar kawasan danau, karena bukit ini diduga oleh Prof Dr. RP. Koesoemadinata sebagai lokasi tempat jatuhnya meteor. Lokasi jatuhnya meteor menurut Kang Deni Sugandi diduga tumbukan meteor: S 6°50’8.7648″, E 108°8’26.466″. Lokasi singkapan endapan turbidit, formasi Cinambo di aliran sungai Cinambo, Jatigede Sumedang:
S 6°52’2.6868″, E 108°6’10.0404″. Proses penggenangan waduk dibutuhkan satu tahun, direncanakan 2015. Masih ada waktu.
Tulisan Pak Rovicky tentang Meteor Jatuh http://rovicky.wordpress.com/2011/04/07/majelangka-dihantam-meteor-raksasa-4-juta-tahun-lalu/.
Majalah Geomagz yang membahas masalah ini bisa diunduh http://museum.bgl.esdm.go.id/index.php/koleksi-geomagazine/368-geomagz-volume-3-no-4
Di Jatigede ada Cinambo, nambo adalah dasar dari meander yang sudah mengering. Asalnya meander, sungai yang berkelok-kelok, lalu lingkarannya menjadi tertembus aliran barunya, sehingga menjadi “kalimati”, lalu mengering.
Ketika kawasan itu ditenggelamkan, akankah jadi (secara tidak langsung) menjaga atau justru malah meniadakan lumbung pengetahuan yang ada di sana, atau hanya jadi tidak bisa dilihat dan dipelajari leluasa? Satuan batuannya akan tetap ada, paling ada endapan lumpur danau nantinya. Tapi melihatnya harus pake scuba, karena berada di dasar danau.
Dimanakan lokasi jatuhnya meteor itu? Lokasi diduga tumbukan meteor: S 6°50’8.7648″, E 108°8’26.466″ Ci Nambo, lintasan dari Desa Sukakersa ke Parakan Kondang di kecamatan Jatigede.
Lokasi singkapan endapan turbidit, formasi Cinambo di aliran sungai Cinambo, Jatigede Sumedang: S 6°52’2.6868″, E 108°6’10.0404″. Lokasi singkapan endapan turbidit, formasi Cinambo di aliran sungai Cinambo, Jatigede Sumedang: S 6°52’2.6868″, E 108°6’10.0404″. Kira-kira 30-25 juta tahun yang lalu.
Semula kawasan ini berupa laut dalam, lalu berbagai material masuk ke
wilayah ini dari arah selatan. Endapan datang silih berganti dari waktu
ke waktu, sehingga berbagai jenis batuan dan ukuran mengendap. Tekanan
datang dari arah selatan, dari Samudra Hindia, mendorong endapan ini ke
utara, yang tertahan oleh lempeng Erasia, sehingga endapan itu
terangkat, melengkung, melipat, patah, membentuk bukit yang memanjang
barat – timur. Setelah itu terjadi erosi yang sangat intensif, sehingga
bagian atasnya habis.
Daratan dimulai dari selatan Pulau Jawa
sekarang. Pulau Jawa belum selebar seperti sekarang. Utara dari pantai
purba itu masih laut. Material dari daratan ada yang longsor di bawah
laut, dan terbawa ke dasarnya, mengendaplah di sana.
DLTKS menilai kerawanan adanya geologi di lokasi bendungan Waduk Jatigede, bahkan telah menyurati pada Presiden SBY dan Menteri Esdm tetapi tidak menggubrisnya.
1) Hilir bendungan terdapat sesar aktif Baribis
2) CiManuk sedang sakit, koef runoff dan koef regim sungai tinggi, erosi di hulu pun tinggi, sedimen akan banyak masuk waduk.
3) kemungkinan bisa terjadi gempa imbas saat penggenangan.
4) masalah sosial budaya belum tuntas
5) megaproyek tentu megandung resiko
6) DPKLTS tidak anti pembangunan, tapi pulihkan dulu kawasan lindung di hulunya, juga sebaiknya bangun saja waduk-waduk kecil dihulu, dari pada megaproyek dihilir yang berisiko tinggi.
1) Hilir bendungan terdapat sesar aktif Baribis
2) CiManuk sedang sakit, koef runoff dan koef regim sungai tinggi, erosi di hulu pun tinggi, sedimen akan banyak masuk waduk.
3) kemungkinan bisa terjadi gempa imbas saat penggenangan.
4) masalah sosial budaya belum tuntas
5) megaproyek tentu megandung resiko
6) DPKLTS tidak anti pembangunan, tapi pulihkan dulu kawasan lindung di hulunya, juga sebaiknya bangun saja waduk-waduk kecil dihulu, dari pada megaproyek dihilir yang berisiko tinggi.
Sayang sekali ditengelamkan, padahal
tempat yang baik untuk belajar geologi. kalau tidak salah di sana juga
terdapat struktur bouma sequence.
=================
Sumber : FB Kang Tatang
Post a Comment