Makam Rd. Tanurja dan Nyi Rd. Panelem (Loperes) di Kiara Payung Desa Cisitu Kecamatan Cisitu

Sampurasun
Salam Rahayu Waluya Jati Sampurna
Insun Medal Insun Madangan

Prabu Tirta Kusuma alias Sunan Tuakan Raja Sumedang memiliki tiga putri, yaitu yang sulung Ratu Ratnasih alias Nyi Rajamatri diperistri oleh Sri Baduga Maharaja Jaya Dewata Pakuan Pajajaran, yang kedua Ratu Sintawati alias Nyi Mas Ratu Patuakan dan yang ketiga Sari Kencana diperisteri oleh Prabu Liman Sanjaya keturunan Prabu Sribaduga Jaya Dewata alias Prabu Siliwangi.

Ratu Sintawati atau Ratu Patuwakan adalah Ratu Kerajaan Sumedang Larang antara 1462–1530 masehi, yang dipersunting oleh Raden Santajaya atau  Raden Sonda Sanjaya atau Sunan Tjorendra, yang makamnya berada di pemakaman Jambu Gunung, Desa Jambu, Kecamatan Conggeang.  Raden Santajaya alias Raden Sonda Sanjaya atau Sunan Tjorendra adalah kakak Raden Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum, yang mempersunting Ratu Sunia Larang, Ratu Kerajaan Talagamanggung antara 1456-1534 masehi 

Berdasarkan buku catatan "Galur Turun Temurun Karuhun", disebutkan Ratu Patuwakan atau Ratu Sintawati dimakamkan di Kampung Tjorendra, namun ada juga makomnya di Kampung Heubeul Isuk Desa Cimarias Kecamatan Pamulihan, berdekatan dengan makam kedua orang tuanya yaitu Prabu Tirta Kusuma dan Ratu Nurcahya atau Ratu Banon Puspita Sari serta mertuanya Ratu Patuwakan yaitu Prabu Munding Wangi atau Prabu Munding Sari Ageung, orang tuanya Raden Santajaya alias Raden Sonda Sanjaya alias Sunan Tjorendra.

Raden Santajaya adalah putranya Raden Jaka Puspa alias Prabu Munding Wangi  alias Prabu Munding Sari Ageung.  Raden Jaka Puspa alias Prabu Munding Wangi alias Prabu Munding Sari Ageung adalah putranya Prabu Jaya Dewata alias Prabu Siliwangi dari Ratu Rajamantri, Ratu dari Kerajaan Sumedang Larang, puteri pertama Prabu Tirta Kusuma atau Sunan Tuakan. Raden Jaka Puspa alias Prabu Munding Sari Ageung atau Prabu Mundingwangi adalah seorang Raja di wilayah Maja yang merupakan bagian dari wilayah kerajaan Pajajaran. 

Raden Jaka Puspa alias Prabu Munding Wangi alias Prabu Munding Sari Ageung, mempersunting Mayang Karuna, putrinya Begawan Garasiang, mempunyai 2 orang anak, yaitu : anak pertama Raden Santajaya alias Raden Sonda Sanjaya alias Sunan Tjorendra dan anak kedua Raden Rangga Mantri alias Prabu Pucuk Umum Talaga.

Raden Santajaya alias Raden Sonda Sanjaya, yang memperisteri Ratu Sintawati alias Ratu Patuakan, Ratu Kerajaan Sumedang Larang antara 1462-1530 masehi, putrinya Prabu Tirtakusuma alias Sunan Tuakan Raja Sumedanglarang dari permaisurinya Ratu Nurcahya alias Ratu Banon Puspitasari, putrinya Prabu Surya Jaya Kusuma alias Raden Abun alias Dalem Pasehan Ratu Timbanganten Torogong dari Limbangan Garut, mempunyai anak, yaitu  :  
Anak ke 1, Nyimas Setyasih alias Ratu Putjuk Umun Sumedang Larang alias Ratu Dewi Inten Dewata, Ratu Sumedang Larang antara 1530-1579 masehi, yang diperisteri oleh Pangeran Santri atau Raden Sholih putranya Pangeran Muhammad dan Nyimas Gedeng Badori dari Cirebon,
Anak ke 2, Simadu atau Buyut Sepuh, makam lembur Simadu Kiara Payung, Desa tjorendra.
Anak ke 3, Nyi Raden Panelem alias Buyut Loperes
Anak ke 4, Raden Tanurja


Sedangkan adiknya Raden Santajaya alias Raden Sonda Sanjaya alias Sunan Tjorenda, yaitu Raden Rangga Mantri dinobatkan menjadi Prabu Pucuk Umum Talaga 1514-1534 masehi, karena memperisteri Ratu Sunialarang alias Ratu Parung Narpati Talaga antara 1456-1514 masehi, putrinya Sunan Parung alias Batara Sakawayana Narpati Alas Talaga antara 1406-1456 masehi, mempunyai anak, yaitu :
Anak ke 1,  Prabu Haur Koneng antara 1534-1540 masehi, selanjutnya menjadi  Narpati Sunda Galuh, yang menurunkan ke Galuh Salawe Nagara Ciamis
Anak ke 2, Pangeran Aria Kikis alias Sunan Wanaperih alias Sunan Ciburang, narpati Talaga antara 1540-1545 masehi
Anak ke 3, Dalem Lumaju Agung, yang menurunkan ke Talaga.
Anak ke 4, Dalem Panuntun, yang menurunkan ke  Talaga
Anak ke 5. Dalem Panakean, yang menurunkan ke Talaga.

Makam Raden Tanurja dan Nyi Raden Panelem alias Buyut Loperes berlokasi di Kiara Payung, Desa Cisitu, Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Raden Tanurja dan Nyi Raden Panelem adalah adik-adiknya Nyimas Satyasih alias Ratu Inten Dewata alias Ratu Pucuk Umum Sumedang, yang diperisteri oleh Pangeran Santri atau Raden Sholih.

Nyimas Satyasih alias Ratu Pucuk Umum Sumedang Larang alias Ratu Inten Dewata dan Raden Sholih alias Pangeran Santri, diperkirakan hidup antara 1505-1579 masehi. Pada 21 oktober 1530 masehi atau 13 bagian gelap bulan Asuji tahun 1452 saka, Raden Sholih tidak diserahi kekuasaan atas Kerajaan Sumedang Larang dari istrerinya, Pangeran Santri juga tidak dinobatkan menjadi penguasa Sumedang Larang (bahasa Cirebon, hanya mendapat Gelar Ki Gede Sumedang, yang dinobatkan hanya isterinya yaitu Ratu Pucuk Umun Sumedang Larang,  keduanya  memerintah kerajaan Sumedang Larang bersama-sama serta menyebarkan ajaran Islam di wilayah Sumedang Larang.

Namun sumber lain menyebutkan Pangeran Santri adalah putranya Pangeran Pamelekaran atau Pangeran Muhammad, cucu dari Syarif Maulana Abdurahman alias Pangeran Panjunan dan cicit dari Syekh Datuk Kahfi, seorang ulama keturunan arab Hadramaut yang berasal dari Mekkah dan menyebarkan agama Islam diberbagai penjuru daerah di kerajaan Sunda. Tiga bulan setelahnya atau 12 bagian terang bulan Margasira tahun 1452 Saka, diadakan syukuran di Kesultanan Cirebon tepatnya di Dalem Agung Pakungwati atas diangkatnya Raden Sholih sebagai penguasa kerajaan Sumedang Larang juga keberhasilan Cirebon menguasai wilayah kerajaan Pajajaran di Sebelah Timur (Galuh).

Shema Pun Nihawah


Sumber :
1. Silsilah Jati Sampurna Sumedang
Penulis : Dedi Endang Kusmayadi, Kamantren Sejarah KSL

Baca Juga :

1 komentar:

  1. punten ampun paralun abdi kumawantun, nyimak tina artikel iyeu aya timbul sababaraha pertarosan manawi tiasa diwaler punten pisan ...

    1. dupi leres eta eyang Loperes teh istri?
    2. dupi leres eta eyang loperes teh raina ti Ratu Inten Dewata?

    Ke absahanna manawi tiasa ningal


    kumargi dian wretikandayun

    BalasHapus