Penemuan Pisau Jambiya di Daerah Tang Ulun Limbangan Garut


Mungkin penemuan pisau Jambiya, atau jambia (bahasa Arab: جنبية‎ jambÄ«yah) adalah pisau pagot / belati pada Jaman Sunan Ulun dan bukan pada jaman Prabu Geusan Ulun.

Berikut keterangan Video Youtubenya penemuan  pisau Jambiya, atau jambia di wilayah Tang Ulun Limbangan Garut wawancara Bu Ani Suhartini Yayasan KPKGS  Limbangan Garut dengan orang penemu pisau jambiya tersebut. 



Jambiya, atau jambia (bahasa Arab: جنبية‎ jambÄ«yah), adalah istilah Arab untuk belati, tetapi umumnya digunakan untuk menggambarkan pisau jenis tertentu dengan pisau melengkung pendek yang dipakai di ikat pinggang. Meskipun jambiya istilah juga digunakan di negara-negara Arab lainnya, maka sebagian besar berhubungan dengan orang-orang YAMAN.
Biasanya pria di atas usia 14 memakainya sebagai senjata adat untuk pakaian mereka.Dan sudah biasa mereka pakai di setiap acara-acara penting.

SILSILAH SUNAN ULUN (MARIANA JAYA KUSUMA)
Praru Aji Putih adala putranya Dewi Komalasari (Sunan Pancer atau Sunan Baetii - Cipancar Hilir) dan Aria Bimaraksa.

Prabu Aji Putih menikah dengan Dewi Nawang Wulan, berputra :
1. Brata Kusuma (Prabu Tajimalela), menikah dengan Nyi Rangga Wulung putra dari Jagat Jaya Nata dan Sari Banon Kencana, berputra :
1.1 Jaya Dibrata (Prabu Lembu Agung)
1.2 Atma Brata (Prabu Gajah Agung)
1.3 Mariana Jaya (Sunan Ulun)

Harisdarma, putra Prabu Aji Putih No. 3 dari Ratu Dewi Komalasari bin Purbasura ( Sunan Pancer / Sunan Baeti - Cipancar Hilir Sumedang). Harisdarma lalu menikahi dengan Mulyasari, berputra :
3.1 Hasmada Mustopa
3.2 Lenggang Sari, yang diperistri oleh Mariana Jaya (Sunan Ulun).
3.3 Lir Hustadi.

Sunan Ulun (Mariana Jaya) menikah dengan Lenggang Sari, berputra :
1. Rangga Buana, yang menikah dengan Aminah putra no.3 dari pasangan Darma Kusuma dan Siti Nurjanah.
2. Rangga Kusuma, yang menikah dengan Rohaeti, putra no. 2 dari pasangan Darma Kusuma dan Siti Nurjanah.
3. Jagat Raksa, yang menikah dengan Siti Ningrum.
4. Pancanata Kusuma menikah dengan Nuryatimah, putra no.4 pasangan Darma Kusuma dan Siti Nurjanah.
5. Mulya Agung menikah dengan Fatimah

Makam-Makam : Rangga Buana, Jagat Raksa dan Mulya Agung di Pasir Astana Limbangan.
Makam-makam : Rangga Kusuma, Pancanata Kusuma dan Suryakanta di Sempil - Sukasirna Poronggol Limbangan.

Menurut Babab Darmaraja, Sunan Ulun menjadi pemimpin dan menjadi PENATAGAMA di Cipancar Girang Limbangan yang sebelumnya adalah Prabu Wijaya Kusuma bin Purbasura atau kakaknya Dewii Komalasari, Ibunya Prabu Aji Putih.

Karena Sunan Ulun adalah adik Prabu Lembu Agung peneus kerajaan Tembong dan Prabu Gajah Agung Pendiri Kerajaan Sumedang Larang, maka dapat diassumsikan masa hidupnya antara 893 - 998 M atau sekitar abad ke 9 s./d 10 Masehi. Makam Prabu Wijaya Kusuma dan istrinya Lenggang Kencana, serta Sunan Ulun dan istrina Lenggang Sari ada di Komplek Makan Pasur Astana Limbangan.

Adanya Penemuan berupa pisau yang bertulisan hurup arab pegon (wafak) boleh jadi adalah peninggalannya Sunan Ulun, karena Pedang KI MASTAK sendiri yang ada di Musium YPS kepunyaan Prabu Brata Kusuma Tajimalela, ayah dari Sunan Ulun, bahan baku logamnya dari Damaskus (hasil uji laboratorium Bandung keterangan dari Ketua Nazhir Wakap YPS).

Sementara itu dari pendatang dari jazirah Yaman, keturunan ke 10 dari Rosulallah SAW yaitu Dalem Arief Muhammad telah datang ke wilayah tatar Garut yang makamnya di Cangkuang Garut antara abad 842 - ? M, atau dalam kurun waktu yang sama sekitar abad 9 s/d 10 M.


Bagan Silsikah Dalem Arief Muhammad di Musiun Candi Cangkuang

Dari bagan silsilah Dalem Arif Muhammad di atas, dapat diuraikan sebagai berikut  :

1. Muhammad Rasulullah SAW (570 - 632 M)
2. Fatimah (605 - 632 M) + Sayidina Ali r.a (600 - 661 M)
3. Imam Husen (625 M - 681 M) [1]
4. Seh Jenal Abidin atau Imam Ali Zaenal Abidin (658 - 713 M)
6. Seh Mashur (salah seorang putra dari imam Ali Zaenal Abidin, hidup satu masa dengan Imam Muhammad al Bagir-juga salah seorang putra Imam Ali Zaenal Abidin yang hidup pada tahun 676 - 732 M)
7. Seh Masajid (satu masa dengan putra imam Muhammad al Bagir ; Imam Ja’far as Shadiq yang hidup pada tahun 702 - 765 M)
8. Sulthan Arif (satu masa dengan putra imam Ja’far as Shadiq ; Imam Musa al Kadhim yang hidup pada tahun 750 - 805 M)
9. Sulthan Seh Maulana Maghribi (satu masa dengan putra Imam Musa al Kadhim ; Imam Ali ar Ridho yang hidup pada tahun 770 M-825 M)
10. Sulthon / Dalem Arief Muhammad Dalem Cangkuang pada masanya (diperkirakan satu masa dengan putra Imam Ali ar Ridho; Imam Muhammad al Jawad yang hidup pada tahun 817 - 842 M.

Wallahu Alam Biroomudih.

Salam Santun.

Baca Juga :

Tidak ada komentar