Ungkap Makam Ratu Galuh Pakuan Prabu Siliwangi Di Kawasan Kebun Raya Bogor

Makam Ratu Galuh Mangku Alam Prabu Siliwangi di kawasan Kebun Raya Bogor, Makam (Atsar) Prabu Siliwangi Siapakah? 



Bogor Botanical Gardens atau Kebun Raya Bogor saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga lokasi edukasi kekayaan hayati bagi masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya, khususnya para pelajar. Tak kalah penting, keberadaan kebun seluas 87 hektar ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota, penyedia oksigen berharga di tengah penat dan polusi kota.


Namun siapa sangka, di tengah rimbunnya pohon dan aneka ragam tumbuh-tumbuhan, ada situs bersejarah berupa makam keramat. Makam ini terletak sekitar 600 meter dari pintu utama 1 Kebun Raya Bogor dan di hari-hari biasa, cukup ramai yang melakukan ziarah. Keramaian pengunjung yang berziarah semakin meruah ketika momen akhir pekan tiba.



Makam yang lokasinya dekat Sungai Ciliwung Cisadane tersebut. Di atas sungai yang membelah kebun raya yang memiliki keragaman flora sebanyak 15.000 lebih ini melintang wahana jembatan gantung berwarna merah. Umumnya makan ini diketahui seiring pengunjung mengarah perjalanannya ke jembatan yang terbuat dari baja dan menjadi ikon Kebun Raya Bogor itu.


Setelah mendekati situs yang telah diresmikan menjadi cagar budaya oleh Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat itu, terdapat empat makam di area seluas lebih kurang 100 meter persegi tersebut. Empat makam tersebut ialah makam Ratu Galuh Mangku Alam Prabu Siliwangi, Mbah Jepra, Mbah Baul, dan Solendang Galuh Pangkuan.

Makam Ratu Galuh Mangku Alam Prabu Siliwangi yang makamnya terletak berdampingan dengan Mbah Baul. Namun, makan Ratu Galuh memiliki sekat tersendiri.


Ratu Galuh Mangku Alam Prabu Siliwangi
Empat makam ini terletak persis di bawah tanah yang membentuk lereng dan di bawah pohon yang cukup besar didampingi pohon-pohon kecil sehingga kondisinya sangat rindang. Permukaan area makam diletakkan batu-batu sungai berukuran sedang untuk melapisi tanah sehingga tidak becek ketika hujan, cukup natural dan artistik.

Adapun makam Mbah Jepra terletak agak tinggian sehingga meskipun peziarah duduk di makam Ratu Galuh yang memiliki sekat, tapi makam Mbah Jepra sangat jelas terlihat. Sedangkan makam Solendang Galuh Pangkuan terletak di luar area pagar.




Empat makam ini terawat dengan baik, para pengunjung tidak hanya disuguhkan keanekaragaman hayati, tetapi juga situs sejarah penting bagi masyarakat Bogor dan Jawa Barat.

Menurut Pak Rohman sang juru kunci, empat makam keramat ini ditemukan sekitar 600 tahun lalu oleh ayahnya, H Rahmat pada tahun 1946. Makam-makam ini diyakini adalah makam Ratu Galuh, istri kedua Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.

Kemudian Mbah Jepra (Panglima Kerajaan Pajajaran), Mbah Baul (Senopati Kerajaan Pajajaran), dan Solendang Galuh Pangkuan (seorang yang hidup pada era Kerajaan Pajajaran akhir).


Makam Mbah Baul.

Persepsi mengenai Makam Ratu Galuh Mangku Alam di kawasan Kebun Raya Bogor, ada beberapa penuturan ada yang mengatakan / memberitakan Salah Satu istri Prabu Siliwangi Jaya Dewata namun ada juga penuturan lain, yang saya ringkas dari berita merahputih.com, sebagai berikut :

Prabu Wastu Kencana mempunyai anak Prabu Linggabuana yang juga masih merupakan maharaja. Dari Prabu Linggabuana memecah dua kerajaan; Kerajaan Galuh dan Sunda.

Kerajaan Galuh diberikan kepada anaknya yang bernama Prabu Dewa Niskala. Sedangkan Kerajaan Sunda diberikan kepada anaknya yang bernama Prabu Susuktunggal.

Yang awalnya, baik Prabu Wastu Kencana maupun Prabu Linggabuana adalah maharaja. Lantas setelah kerajaan itu dipecah menjadi dua, tak ayal Prabu Dewa Niskala dan Prabu Susuktunggal menjadi seorang raja biasa.

Jadi, Ratu Galuh Mangku Alam adalah Sribaduga Maharaja Prabu Linggabuana. Situs tersebut adalah Makam Prabu Linggabuana ?
Selain makam Ratu Galuh masih makam lain yang ada di situs tersebut adalah Mbah Jepra dan Mbah Baul yang merupakan panglima Prabu Linggabuana ?

Nama asli Mbah Jepra itu adalah Syeikh Jafar Shodiq. Sedangkan Mbah Baul memiliki nama asli Syeikh Mambaul Ulum. Ada lagi makam yang berada di luar situs, yakni makam Solendang Galuh Pakuan adalah seorang yang hidup pada era Kerajaan Pajajaran terakhir, Prabu Suryakencana atau Prabu Pucuk Umun,

Petanyaan :
Pertanyaan yang timbul benarkan makamnya Prabu Lingga Buana? Yang saya ketahui, bukankah Prabu Lingga Buana Perlaya di Bubat (Sak Mokteng Ing Bubat) dan abunya ditaburkan di Astana Gede Kawali Ciamis.



Baca Juga :

1 komentar:

  1. Prabu siliwangi sri baduga dari trah ayahnya berasal dari galuh, dan gelar Ratu di masa itu berarti raja. Sebelum sri baduga diupacarakan perabuan di rancamaya.. beliau sempat dikubur terlebih dulu. Lokasi tempat beliau pernah dikuburkan tersebut yang dikenal sebagai makam Ratu Galuh

    BalasHapus