Sekilas Mitos, Sejarah dan Cagar Alam Gunung Jagat

Informasi Mitos dan Sejarah Gunung Jagat 
Kawasan Cagar alam Gunung Jagat terletak di Dusun Cibareubeu desa Sukamanah Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Menurut administrasi pemerintahan terbagi dalam dua wilayah yaitu sebelah Utara termasuk  Desa Cisampih, Kecamatan Cadas Ngmpar dan bagian Selatan termasuk desa Sukamanah. Aksesibilitas jaraknya antara lain dari Sumedang  - Wado 70 Km, dari Wado menuju lokasi 5 Km. Gunung Jagat memiliki kodisi alam yang masih alami dan jarang diganggu oleh manusia.






Mitos Lemah Sagandu Darmaraja, menceritakan tiga  manusia yang datang pertama kali hidup di Bumi Medang (Rawa Manuk / Cimanuk Purba). Mereka adalah keturunan Nabi Nuh, yang mengembara di Gunung Jagat. Mereka bertapa kemudian mendapat perintah gaib, agar melakukan perjalanan keliling.  

Terahwisesa mengelilingi 12 Gunung yang waktu itu alam masih dalam jaman Sangara atau Jaman Dapora, yaitu air laut belum surut semuanya dan alam masih merupakan daerah berair dan rawa sekitar sungai Cimanuk Purba, ke dua belas gunung tersebut adalah : 
Ke satu Gunung Rengganis
Ke dua gunung Padang
Ke tiga Gunung Lingga
Ke empat Gunung Surian
Ke lima Gunung Cakrabuana
Ke enam Gunung Penuh
Ke tujuh Gunung Sangiang
Ke delapan Gunung Jati
Ke sembilan Gunung Sunda
Ke sepuluh Gunung Burangrang
Ke sebelas Gunung Jagat
Ke dua-belas Gunung Agung.

Dari 12 Gunung tersebut menjadi 12 bulan, yaitu : 
Gunung Rengganis = Muharram; 
Gunung Padang = Sapar; 
Gunung Lingga = Mulud; 
Gunung Surian = Silih Mulud
Gunung Cakrabuana = Jumadil Awal
Gunung Penuh = Jumadil Ahir
Gunung Sangiang = Rajab
Gunung Jati = Rewah
Gunung Sunda = Ramadan
Gunung Burangrang = Sawal
Gunung Jagat = Hapit
Gunung Agung = Rayagung. 
(Sumber : Buku Pakuning Alam)

Selanjutnya Terahwisesa pergi ke Barat, Purbawisesa  pergi ke Timur, Ratu Galuh pergi ke arah Selatan Pulau Jawa. Seterusnya keturunan Terahwisesa menurunkan Raja-raja Sunda (Salakanagara - Tarumanagara), keturunan Purbawisesa merupakan cikal bakal raja-raja di Kalingga di Jawa Timur,  sedangkan keturunan Ratu Galuh cikal bakal raja-raja yang bertahta Medang / Galuh.

Informasi Umum Cagar Alam Gunung Jagat
Kawasan Cagar alam Gunung Jagat terletak di Dusun Cibareubeu desa Sukamanah Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Menurut administrasi pemerintahan terbagi dalam dua wilayah yaitu sebelah Utara termasuk  Desa Cisampih, Kecamatan Cadas Ngmpar dan bagian Selatan termasuk desa Sukamanah. Aksesibilitas jaraknya antara lain dari Sumedang  - Wado 70 Km, dari Wado menuju lokasi 5 Km.

Gunung Jagat memiliki kodisi alam yang masih alami dan jarang diganggu oleh manusia.
Cagar Alam Gunung Jagad di Sumedang Jawa Barat adalah salah satu tempat wisata yang berada di Cisampih, Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Obyek Wisata Gunung Jagad di Sumedang Jawa Barat adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.

Cagar Alam Gunung Jagad di Sumedang Jawa Barat memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota sumedang tidak mengunjungi wisata gunung yang mempunyai keindahan  yang tiada duanya tersebut.
Cagar Alam Gunung Jagad di Sumedang Jawa Barat sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya.  Keindahan Obyek Wisata Gunung Jagad di Sumedang Jawa Barat  ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat  atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat Obyek Wisata Gunung Jagad di Sumedang Jawa Barat di Kota Sumedang.


Letak dan Luas Cagar Alam Gunung Jagat
Kawasan hutan Gunung Jagad ditetapkan sebagai Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 132/Kpts/Um/12/1954 tanggal 6-12-1954, seluas 126.60 Ha. Menurut administrasi pemerintahan terbagi dalam dua wilayah yaitu sebelah utara termasuk  Desa Cisampih, Kecamatan Cadasngampar dan bagian selatan termasuk Desa Sukamanah Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.


Topografi Cagar Alam Gunung Jagat
Topografinya bervariasi dari bergelombang sedang, berbukit, sampai bergunung-gunung dengan ketinggian tempat antara 454 - 742 meter di atas permukaan lait. Kawasan ini mempunyai tiga rangkaian pegunungan yaitu Gunung Jagad di sebelah barat, Gunung Paseur di bagian tengah dan Gunung Kencana di sebelah Timur.


Potensi Biotik Kawasan Gunung Jagat
Gunung Jagat didalamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, terdapat ekosistem biotik yang perlu di lindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. 

Potensi biotik dan kawasan Guung Jagat terbagi atas dua, yaitu :
1. Flora
Secara garis besar Cagar Alam ini mempunyai tipe vegetasi hutan hujan ropis dataran rendah. Jenis tumbuhan yang ada di kawasan, terbagi dalam dua kelompok yakni : Kelompok jenis berkayu seperti Teureup (Artocarpus elastica), Kiara (Ficus septica), Manglid (Mangnolia blumei), Burahol (Stelochocarpus burahol), Bungur (Langerstromia indica), Kesambi (Schleichera oleosa), Mindi (Melia azedarach). Sedangkan dari kelompok semak belukar adalah Harendong (Melastoma malabathricum) dan lain-lain. Jenis dari golongan liana dan epiphyt adalah : Kelebahe (Loqodium clociatum), Owar (Flagellaria indica), Areuy Gember (Vibraurea chololeuca), Anggrek Merpati (Phalaenopsis amabilis), Kadaka (Drynaria sp), Ketongkeng (Telosna cordata) dan lain-lain.

2. Fauna
Selain terdapat flora juga terdapat enis-jenis satwa liar yang ada di Cagar Alam Gunung Jaga ini antara lain : Macan Kumbang (Panthera pardus), Kucing hutan (Felis Bengalensis), Kancil (Tragulus javanica), Jelarang (Ratufa bicolor), Kalong (Pteropus vampyrus), babi hutan (Sus vitatus), Kera (Macaca fascicularis), Lutung (Tracypithecus auratus), Trenggiling (Manis javanica), Ayam Hutan (Gallus gallus), Elang Ruyuk (Spilornis cheela bido), Ular Sanca (Phyton sp), Ular Hijau (Trimeresurus albolabris) dan Biawak (Varanus salvator).



Baca Juga :

Tidak ada komentar