Benarkah Batu Tongkat di Dayeuhluhur Petilasan Embah Jaya Perkosa?

Batu Tongkat Di Dayeuh Luhur Sumedang Kecamatan Ganeas

Banyak orang memberitakan bahwa Batu Tongkat di Dayeuh luhur adalah Petilasan atau tempat Moksanya Embah Jaya Prakosa, baik kisah sejarah atau kisah turun-temurun secara lisan dan tertulis.

Menurut Buk Pakuning Alam Darmaraja, Batu Satangtung di Gunung Rengganis, bukan petilasan mbah Jaya Prakosa, tapi batu Taohid / Nunggal / Kabuyutan, yang telah ada sebelum karaton Sumedang larang dipindahkan ke Dayeuhluhur.

Batu ciri simbol Taohid, monoteisme, yang mempunyai medan magnet di Puncak Gunung, diantara 12 Gunung di Sumedanglarang, Haji Terahwisesa memberi ciri dengan batu, di 12 Gunung, yaitu :


1. Gunung Rengganis (Dayeuhluhur Sumedang)
2. Gunung Padang (Darmaraja - Sumedang)
3. Gunung Lingga (Darmaraja - Sumedang)
4. Gunung Surian (Darmaraja - Sumedang)
5. Gunung Cakrabuana (Perbatasan Garut - Tasik - Sumedang)
6. Gunung Penuh (Darmaraja - Sumedang)
7. Gunung Sangiang (Garut)
8. Gunung Jati (Cirebon)
9. Gunung Sunda
10. Gunung Burangrang (Bandung)
11. Gunung Jagat (Jatinunggal - Sumedang)
12. Gunung Agung / Tampomas (Buah Dua, Cimalaka - Sumedang)
(Keterangan Buku "Pakuning Alam" : Purbawisesa, Terahwisesa, di jaman diapora, Jaman sesudah banjir Nabi Nuh. a.s)

Dulu Batu Tongkat di Gunung Rengganis tersebut mengapung di atas tanah, cuma pada jaman Pangeran Mekah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diingginkan batu tersebut ditembok. (Sumber : Wawancara dengan Musium YPS Sumedang)

Nggak percaya, Silahkan anda cek dengan alat Kompas atau dengan HP android Anda, yang telah dipasang aplikasi arah Qiblat. Silahkan dipantau dari samping kiri - samping kanan, batu tersebut dengan alat kompas ataupun HP Android Anda. 

Dan saya cek bersama DR. Dedi Syeh Sejarawan dari UI juga sebelumnya, sewaktu Ir. Asep Indra Kurniawan, M.Sc bersama Club Jatigede Lebak Cawane mengadakan 17 Agustusan 2017 di Astana Gede Cipaku dan melanjutkan acara berperahu tabur bunga di atas perahu untuk Leluhur Kerajaan Tembong Agung (Aria Bimaraksa, Prabu Aji Putih dan Ratu Dewi Nawang Wulan), lalu  ke Gunung Surian di Waduk Jatigede. Ternyata, Batu Surya Ageung yang ada di Gunung Surian Darmaraja, mempunyai medan Magnit yang sama.  Ada medan magnet tersembunyi pada Batu Surya Ageung di Gunung Surian Darmaraja, diantara 12 Gunung diatas, ketika Jaman Alam Dunya masih sengsara (Zaman Pasca Tirta Sundaland). Konon di sini pula prabu Ciung Wanara / Rd. Suratoma awalnya mendapatkan pencerahan Spiritual.

Batu Surya Ageung (sebelah kiri) Di Gunung Surian ditengah Waduk Jatigede

Menurut Geolog, Ir. Dikdik Adinusa di Gn Surian, yang berada ditengah Bendungan Jatigede,  merupakan proses interupsi  magna yang menjadi batuan beku, banyak kandungan Logam Fe dan Cu, ketika masih kuliah lapangan tahun 85', ketika itu base campnya di Jemah - Cadas Ngampar, dan Gn. Surian pernah diuji laboratorium  Geokimia.

Baca Juga :

Tidak ada komentar