Atsar/Peninggalan Sumedang Larang

Allah SWT berfirman :
- Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…(QS.At-Tahrim : 6).

- Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur/mati di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu (kebanyakan manusia) tidak menyadarinya. (QS. Al-Baqoroh:154).

Allah SWT berfirman : Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas (Atsar) yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS.Yaasiin : 12)

Peninggalan Leluhur Sumedanglarang berupa Keris, Goong, Kujang, Pedang, Sawah, Kebun dll (yang ditulis di Lauh Mahfuzh) adalah Peninggalan/Petilasan/Atsar Leluhur Sumedanglarang pada masa menjalankan hidup dengan penghidupannya guna menegakkan Kebenaran (Adeg Daha), Menegakkan Kemanusiaan, Persatuan, Penuh Hikmah Kebijaksanaan, Berkeadilan dst…

Keris, Goong, Kujang, Pedang, Sawah, Kebun, Pohon adalah Peninggalan/Petilasan/Atsar yang mati yang Tidak bisa bicara, tidak bisa mendengar, tidak bisa berbuat apa-apa, sementara peninggalan/petilasan/Atsar yang Hidup (Yang Ditulis Di Lauh Mahfuzh) adalah Seuweu Siwi Keturunan yang memiliki TELINGA dengan PENDENGARANNYA, memiliki MATA dengan PENGLIHATANNYA, memiliki HIDUNG dengan PENCIUMANNYA, memiliki MULUT dengan UCAPNYA.

Memperhatikan Firman Alloh (QS.At-Tahrim:6, QS.Al-Baqoroh:154, QS.Yaasiin:12) tersebut di atas, selain berdasarkan Wasiat Pusaka Leluhur Sumedanglarang untuk Merawat, Melestarikan Petilasan/Peninggalan/Atsar Leluhur Sumedanglarang, perbuatan tersebut adalah Sunnatulloh dimana Allah pun menjaga, merawat dengan menuliskannya didalam Kitab Lauh Mahfuzh, bukan malah menuduh Musyrik!, bukan malah berebut harta pusakanya!, karena Nabi Muhammad SAW telah sempurna mengajarkan Islamnya.

Nabi SAW bersabda, dari Uqbah bin Amr r.a : Demi Allah Aku tidak khawatirkan kamu sekalian akan menyekutukan Allah sepeninggalanku, akan tetapi aku khawatirkan kamu sekalian akan perebutan harta Dunia di bumi ini. (HR. Imam Bukhari)

Alloh SWT berfirman : Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS.At-Thuur : 21).


Wallohu’alam

Baca Juga :

Tidak ada komentar