Makam Buyut Tandjung Di Makam Keramat Jambu Gunung Dusun Jambu Desa Jambu Kecamatan Conggeang
Selain dari makam keramat Raden Santa Paradja salah putranya Dipati Rangga Gempol 2 (Raden Bagus Weruh) bupati Sumedang masa pemerintahan 1633 s/d 1656 M. Ada juga makam dari Raden Santa Djaya, Raden Candra Wirya, Buyut Djangkung dan Buyut Tandjung alias Buyut Ronggéng.
Menurut foklore Buyut Tandjung alias Buyut Ronggéng adalah seorang gadis cantik kembang désa asli berdarah Sumedang yang berprofesi sebagai juru kawih/vokal di masa hidupnya, selain itu beliau pandai dalam menari tradisional khas Sunda.
Lebih dari itu beliau juga guru tari dan guru kawih/vokal pada jamannya, dari ke ahliannya itu beliau sering di panggil oleh gegedén atau para pejabat di tatar sunda untuk sekedar hiburan para gegedén bahkan untuk penyambutan tamu kehormatan dari luar Sumedang atau acara-acara besar dan acara-acara sakral lainnya.
Selain itu Buyut Tandjung juga merupakan guru dari Nyimas Gabug, Nyimas Setayu, Nyimas Saidah (Sedah) yang kini makamnya ada di dusun Cipeles Kecamatan Tomo Sumedang dan Nyimas Naibah yang makam ada di tengah pesawahan makam pasir di desa Ciberureum Kulon Kecamatan Cisarua.
Buyut Gabug dan Buyut Naibah terkenal dengan ilmu Asihannya/pélét atau asihan Si Kukuk Mudik yang sangat ampuh hingga banyak para ménak/pejabat tinggi yang tergila-gila oleh Buyut Gabug dan Buyut Naibah. Hingga saat ini tak jarang bahkan banyak yang datang dari kalangan biasa hingga artis, pejabat dan pelaku seni yang datang ke untuk berjiarah.
Begitu saktinya Buyut Naibah dan Buyut Gabug dengan ilmu Asihannya, apalagi dengan Gurunya yaitu Buyut Tandjung.
Meski Buyut Tandjung merupakan guru dari kedua tokoh sakti itu, namun justru yang lebih tersohor adalah kedua muridnya.
Tidak di ketahui tahun lahir dan wafatnya beliau, namun merujuk dari kisah beliau sebagai sesepuh yang pernah di gurui oleh Buyut Gabug dan Buyut Naibah diperkirakan Buyut Tandjung hidup antara tahun 1600-an, semenjak Sumedanglarang di bawah kepemimpinan kesultanan mataram berhubung tokoh buyut Gabug dan Buyut Naibah juga berasal dari Mataram.
Walau masih tanda tanya besar, apakah makam ini adalah makam Buyut Tandjung atau bukan? Namun di yakini oleh beberapa pihak,disinilah titik dimana Buyut Tandjung di semayamkan, karena sesepuh setempatpun atas petunjuk sesepuh terdahulu menunjukan bahwa ciri dari makamnya adalah ada pohon iprik sejenis beringin.
Untuk membuktikan petunjuk, maka pengikisan tanah di lakukan sedalam ±40 cm, dan hasil akhirnya di temukan kuburan sepuh/tua tepat di bawah pohon besar tersebut.
Salam Santun
Post a Comment