Kata "Wado" mungkin sudah dikenal sejak jaman Pajajaran seperti halnya yang tercantum dalam Naskah Primer "Siksa kandaNg Karesyian", yang pada awalnya ditemukan di "Kabuyutan Ciburuy" Garut, Naskah tersebut menjelaskan :
"Nihan sinangguh dasa prebakti ngaranya. Anak bakti di bapa, ewe bakti di laki. hulun bakti di pacandaan 10), sisya bakti di guru, wang tani bakti di wado.11) wado bakti di mantri, mantri bakti di nu nangganan. nu nangganan bakti di mangkubumi, mangkubumi bakti di ratu, ratu bakti di dewata, dewata bakti di hyang. Ya ta sinangguh dasa prebakti.
Artinya : Ini yang disebut dasa prebakti. Anak tunduk kepada bapak; isteri tunduk kepada suami; hamba tunduk kepada majikan siswa tunduk kepada guru; petani tunduk kepada wado; wado tunduk kepada mantri, mantri tunduk kepada nu nangganan; nu nangganan tunduk kepada mangkubumi; mangkubumi tunduk kepada raja; raja tunduk kepada dewata; dewata tunduk kepada hiyang. Ya itulah yang disebut dasa prebakti)
Keterangan :
10) Pacandaan atau pasandaan - tempat bersandar, majikan.
11) Wado (wadwa) : prajurit yang memimpin para petani melakukan kerjabakti untuk raja yang sedang berlangsung.
10) Pacandaan atau pasandaan - tempat bersandar, majikan.
11) Wado (wadwa) : prajurit yang memimpin para petani melakukan kerjabakti untuk raja yang sedang berlangsung.
Dari kata "Wado" inilah mungkin dulunya dijadikan nama sebuah wilayah lokal teritorialnya sebuah dusun yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang pada waktu dulu yang kemudian berkembang menjadi wilayah pedesaan. Wallahu alam.
Keturunan Pangeran Bangsit Generasi ke 8, empat orang di antaranya, dalam waktu yang hampir bersamaan, pernah menjadi kuwu di wilayah Kawedanan Darmaraja, yaitu:
Raden Soemartapradja, kuwu desa Ciboboko (Kecamatan Cadas-ngampar),Jadi jelaslah pada waktu itu Wado pun masih termasuk wilayah ke Wadanaan Darmaraja.
Jelaslah disini dulunya Wado adalah suatu wilayah pedesaan yang dikepalai kepala desa dan merupakan bagian dari wilayah kewadanaan Darmarja seperti dikatakan dalam artikel websites Pemerintah Kabupaten Sumedang, Kecamatan Darmaraja adalah salah satu kecamatan tertua, yang berada di Wilayah Kabupaten Sumedang : https://sumedangkab.go.id/Artikel/detail/20
Dengan kerkembang jumlah penduduknya sarana dan prasarananya (prasyarat IKK - Ibukota Kecamatan yang ditetapkan Perpu, sebagaimana ketika berpisahnya kecamatan Ujung Jaya dari lepas dari Kecamatan Tomo, yang kebetulan penulis sendiri kerja praktek kuliah Pemantapan Kecamatan Ujungjaya lepas dari kecamatan Tomo tahun 1987).
Wado akhirnya membentuk satu Pemerintahan Kecamatan Baru tersendiri lepas dari Kecamatan Darmaraja, yang merupakan Wilayah Kabupaten Sumedang sekarang ini.
Generasi Ke 1
Menurut naskah carita Ratu Di Pakuan, pada zaman dahulu Prabu Sribaduga Jaya Dewata atau Prabu Siliwangi, di samping "permaisuri" (garwa padmi), mempunyai banyak istri yang disebut "selir" (garwa ampil). Menurut naskah tersebut salah satu permasuri itu berasal dari Kerajaan Sumedang Larang yaitu Ratu Raja Mantri atau Ratu Ratnasih (Dalam Babon Pramunggu Wado namanya Ratna Manintjang Aris Kembang), mempunyai anak salah satunya :
1. Rd. Meumeut alais Rd. Cameut alias (Buyut Nyata)
Generasi Ke 2
1. Rd. Meumeut atau Rd. Cameut (Buyut Nyata) x Nyimas Mala Rokaya, putra dari Anta Wahabu dan Nyimas Holi asal dari Talaga, mempunyai anak :
1.1. Rd. Hasata (Sunan Pada)
1.2. Nyi. Rd. Romlah Karomah
1.3. Nyi. Rd. Huspita
Generasi Ke 3
1.1. Rd. Hasata (Sunan Pada) x Nyi Rd. Aisyah, putra dari Rd. Sarifudin dan Nyimas Sari Asih asal Talaga, mempunyai anak :
1.1.1. Pangeran Bangsit, menurunkan keturunan di Pawenang Wado
1.1.2. Nyimas Rd. Sari Hati (Ratu Cukang Gedeng Waru), yang diperisteri oleh Prabu Geusan Ulun (merger dengan keturunan Pangeran Santri dan Ratu Pucuk Umum Sumedang atau Ratu Inten Dewata (Ratu Satyasih).
1.1.3. Nyimas Gedeng Sari (tidak terdata keturunannya).
1.1.4. Nyimas Gedeng Tomo (tidak terdata keturunannya).
1.1.5. Rd. Absoha, yang mempeisteri Nyi Solimah dan Nyi Siti Ningrum (asal Rajagaluh Jatiwangi).
Generasi Ke 4
1.1.1. Pangeran Bangsit, mempunyai anak :
1.1.1.1. Pangeran Jaya Kusumah, yang dimakamkan di Gunung Paneguh Cikareo.
Generasi Ke 5
1.1.1.1. Pangeran Jaya Kusumah, mempunyai anak :
1.1.1.1. Pangeran Jaya Kusumah, mempunyai anak :
1.1.1.1.1. Rd. Ayoe Lintang Loemayoeng, yang ditikah oleh putranya Sultan Sepuh Cirebon dan dimakamkan di Karang Nunggal Tasikmalaya (tidak berputra).
1.1.1.1.2. Rd. Aria Satjagati, yang dimakamkam di Kuta Pada (Putrapada) Desa Sirnasari dan menurunkan ke Tarikolot Wado.
1.1.1.1.3. Rd. Aria Sacanagara, yang dimakamkam di Gunung Mogana Cigondok Dusun Ganjar Resik, Desa Tarikolot, dan menurunkan keturunan di Desa Cimungkal.
1.1.1.1.4. Rd. Soetadinata (Dalem Aria Soetanagara), yang dimakamkan di Gunung Gagak Jalu / Gagaksangkur Sundulan Desa Padajaya, dan menurunkan keturunan di Buah Ngariung Sundulan Desa Mekarjaya.
1.1.1.1.5. Rd. Wangsa Dinaya (Dalem Aria Wangsadisoeta), yang dimakamkan di Cigangsa (Desa Pawenang), dan menurunkan keturunan di Pawenang
1.1.1.1.6. Rd. Aria Nanggadisoeta (Dalem Aria Nanggadisoeta), yang dimakamkan di gunung Cengkok desa Mulyajaya, dan menurunkan di Pawenang Wado.
Generasi Ke 6
1.1.1.1.4. Rd. Soetadinata, mempunyai anak :
1.1.1.1.4.1. Raden Dipasinga, yang pernah menjadi komandan pasukan pemerintah di bawah pimpinan Pangeran Kornel angeran Kusumadinata XI, bupati Sumedang tahun 1791-1828 pada waktu menumpas pemberontakan Bagoes Rangin di Bantarjati (Jatitujuh).
1.1.1.1.5. Rd. Wangsa Dinaya, mempunyai anak :
1.1.1.1.5.1. Rd. Nata Koesoemah, Cutak Pawenang dimakamkan di Makam Cigangsa
Generasi Ke 7
1.1.1.1.4.1. Raden Dipasinga, mempunyai anak :
1.1.1.1.3.1.1 Raden Dipalaksana
1.1.1.1.5.1. Rd. Nata Koesoemah, mempunyai anak :
1.1.1.1.5.1.1. Nyi. Rd. Nata Inten
1.1.1.1.5.1.2. Rd. Rahlan Wigena
1.1.1.1.5.1.3. Rd. Wangsa Dimadja.
1.1.1.1.5.1.4. Rd. Raksa Dijaya.
Generasi Ke 8
1.1.1.1.4.1.1. Raden Dipalaksana, mempunyai anak :
1.1.1.1.4.1.1.1. Raden Dipakerta
1.1.1.1.1.1.5.1.1 Nyi Rd. Nata Inten ditikah oleh putra Pangeran Rangga Gede Sumedang, dimakamkan di Makam Cigangsa, mempunyai anak :
1.1.5.1.1.1. Rd. Muhammad Aliyan
Generasi Ke 9
1.1.1.1.4.1.1.1. Raden Dipakerta, berputra :
1.1.1.1.4.1.1.1.1. Raden Soeradinata
1.1.1.1.4.1.1.1.2. Raden Soeranata
1.1.1.1.4.1.1.1.3. Raden Soerapradja, makam Raden Soerapradja (Buyut Mandor Sura), dan makam Eyang Kasinten. Dua makam tersebut berada di lokasi kampung Ciwangi Desa Cibogo Kecamatan Darmaraja kabupatén Sumedang.
1.1.1.1.4.1.1.1.4. Raden Djarim
1.1.1.1.5.1.1.1. Rd. Muhammad Aliyam (Uyut Alin), mempunyai anak :
1.1.1.1.5.1.1.1.1. Rd. Natamulya
1.1.1.1.5.1.1.1.2. Rd. Mumadjah (tidak berputra)
1.1.1.1.5.1.1.1.3. Rd. Muhamad Harun Alihasan
1.1.1.1.5.1.1.1.4. Rd. Uud
1.1.1.1.5.1.1.1.5. Nyi Rd. Suarnah
1.1.1.1.5.1.1.1.6. Rd. Umal Kusen Mintapradja
Generasi Ke 10
1.1.1.1.4.1.1.1.3. Raden Soerapradja,
1.1.1.1.4.1.1.1.3. Raden Soerapradja,
1.1.1.1.4.1.1.1.3.1 Rd. Sumantadipura (Embah Saer) Di Cibeureum Sumedang,
keturunanmya diantaranya Buyut Kariman (Buyut Kendong) Di Cibogo Dua.
1.1.1.1.4.1.1.1.3.2 Rd. Soeradirana (Embah Bangkit) Di Ciwangi
1.1.1.1.4.1.1.1.4. Raden Djarim (Embah Jambrong), mempunyai anak :
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1. Raden Mardja’in Soerapradja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1. Raden Mardja’in Soerapradja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.2. Raden Soerakaria,
1.1.1.1.4.1.1.1.4.3. Raden Soeradinata (Embah Mandor Soera)
1.1.1.1.4.1.1.1.4.4. Raden Hadji Abdoel Gaos.
1.1.1.1.4.1.1.1.4.3. Raden Soeradinata (Embah Mandor Soera)
1.1.1.1.4.1.1.1.4.4. Raden Hadji Abdoel Gaos.
Generasi Ke 11
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1. Raden Mardja’in Soerapradja menikah dengan Nji Raden Atiah, mempunyai anak :
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.1. Raden Soeradimadja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.2. Raden Adimadja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.3. Raden Soemartapradja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4. Raden Sastrapradja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.5. Nji Raden Soetidjah
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.6. Raden Winatapradja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1. Raden Mardja’in Soerapradja menikah dengan Nji Raden Atiah, mempunyai anak :
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.1. Raden Soeradimadja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.2. Raden Adimadja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.3. Raden Soemartapradja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4. Raden Sastrapradja
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.5. Nji Raden Soetidjah
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.6. Raden Winatapradja
Setelah Nji Raden Atiah meninggal, Raden Mardja’in Soerapradja menikah dengan adik iparnya, Nji Raden Emod, dan mempunyai anak :
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.7. Raden Natapradja.
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.7. Raden Natapradja.
Keterangan :
Raden Solih alias Pangeran Santri Sumedang dan Ratu Setyasih alias Ratu Pucuk Umun Sumedang diganti oleh anaknya, Prabu Geusan Ulunn kemudian diganti oleh anaknya, Raden Adipati Rangga Gede, lalu diganti oleh anaknya lagi, Raden Bagus Weruh (Dipati Rangga Gempol II), yang disebut juga Pangeran Panembahan (Dipati Rangga Gempol III), diganti oleh anaknya, Toemenggoeng Tanoemadja, yang mempunyai anak :
1. Pangeran Karoehoen / Rangga Gempol IV / Koesoemadinata VII
2. Rd. Nitinagara
3. Rd. Dawi
4. Rd. Soeramanggala
5. Rd. Batawi
6. NR. Lengkapoera
7. NRA. Widjaksari
8. NR. Asmarawoelan
9. NRA. Radjanagara
10. Rd. Natasoera
Pangeran Karoehoen / Rangga Gempol IV / Koesoemadinata VII, mempunyai anak :
1. Dlm. Istri Radjaningrat
2. Rd. Dipakoesoemah
3. Rd. Poespanata
4. Rd. Aria Bandajoeda
5. Rd. Anggataroena .
6. Rd. Anggakara
7. Rd. Natakoesoemah
8. Rd. Dipamanggala
9. Rd. Tanoeresa
10. Rd. Alimoedin
11. Rd. Mantrianagara
12. NR. Moeljakoesoemah
13. NR. Lengka
14. NR. Panganten
15. NR. Antriakoesoemah
16. NR. Ratnamoelia
17. NR. Soemakaraton
18. NR. Djoemi
19. NR. Indra
20. NR. Nata
21. NR. Toekon
Nyi Rd. Radjanagara menikah dengan Bupati Limbangan, Dalem Wangsadita, mempunyai anak :
1. Kd. Adipati Soerianagara
2. Kd. Rangga Wangsadireja
3. Kd. Surapraja
4. Rd. Aria Wiradireja
5. Kd. Adipati Wangsareja
6. Rd. Aria H. Kusumah
7. RM. Aria Tjakrayuda
8. RM. Natapraja
9. NRA. Natakaraton
10. NR. Ratnanagara
11. NR. Rajakaraton
12. NRA. Siti Gede
13. Dlm. Rangga Bungsu
Kd. Adipati Soerianagara x Dlm. Istri Radjaningrat, mempunyai anak :
1. Dlm. Rd. Anom Koesoemadinata VIII
2. Dlm. Rd. Soerianagara II
3. Dlm. Rd. Soerialaga
4. RA. Banonagara
5. NR. Radjainten
6. NR. Enang / N.R. Saria
NR. Enang / N.R. Saria mempunyai anak, Nyi Rd. Ratnakoesoemah yang mempunyai anak, Raden Wiradipradja. yang mempunyai anak, Nji Rd. Arsaningroem yang menikah dengan Raden Soemintadipoera. Pasangan ini mempunyai anak :
(1) Raden Soerapradja;
(2) Raden Santapradja,
(3) Raden Bapa Soepinah,
(4) Nji Raden Atiah
(5) Nji Raden Emod
Nji Raden Atiah dan Nji Raden Emod menikah dengan Raden Mardja’in Soerapradja
Generasi Ke 12
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4. Raden Sastrapradja (Tata), berputra :
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4.1. Raden Saleh,
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4.2. Raden Adjep,
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4.3. Nji Raden Antria,
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4.4. Raden Dodo.
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4. Raden Sastrapradja (Tata), berputra :
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4.1. Raden Saleh,
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4.2. Raden Adjep,
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4.3. Nji Raden Antria,
1.1.1.1.4.1.1.1.4.1.4.4. Raden Dodo.
Sumber :
- Buku Catatan Keturunan Sumedang dari Musium Srimanganti.
- Buku Silsilah Jati Sampurna Sumedang.
- Catatan Silsilah Keturunan Pramoenggoe Wado, jika ada yang membutuhkan data ini saya mempunyai data tertulisnya namun tidak tersusun, susah dicernanya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar