Mihartikeun Salakanagara
Batu Diuk jeung Batu Satangtung Karajaan Salakanagara Banten |
Guna Salaka Tri (Gusti/KaGUSTIan):
1. Salaka Ragana
2. Salaka Nagara
3. Salaka Buana
Guna/Gunung gambaran Buana Nyungcung (Jagat Kabir) nyaeta Jatukrami Rama Akasa Ibu Bumi, Bale nyungcung (Jagat Sagir) nyaeta Jatukrami Indung Bapa, nu duana mangrupa perangkat sistem hirup hurip ngagerakkeun roda jaman jeung kahirupan, tetela SALAKA NAGARA anu dibuka dibaladah ku Aki Tirem (Aki Luhur Mulya) nyaeta Gapura Jalan ka Taruma Nagara Tarusbhawa (terus ngabawa) ka SUNDA PURA, laju ka SUNDA SAMBAWA, laju deui NIRTAKANCANA ngajadi pangaWARTI KANa DHAya HAYU'N dugi Sang NISKALA ngaWASTU : "KANCANA" ning MANAH RASA: JAYAna KaDEWATAan purna ngaBINA KASIHkeun SUNDA - GALUH (SULUH : RA-SULUH/RASULULLAAH) => di 'Arab Sunda - Galuh => Mekah Madinah, jadi GALUH PAKWAN PAJAJARAN (Masarakat Madani, madan/padan/sajajar: baris beres (Muhara Beres) => 'Arab: Shaf/Shufu/Shufi/TeoSophi : ka-GUSTI-an : SALAKALLAAH
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian [421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu [422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS. Al-Maidah : 48).
[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya. [422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat Nabi Rasul yang sebelumnya.
PENTINGNYA MENGETAHUI SEJARAH
Sesungguhnya“ pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kisah-kisah /kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (pikeun anu percaya/sanés kanggo jalmi Muslim wungkul)”. (QS.Yusuf :111).
Allah swt berfirman : Yarfa’illâhul lazîna âmanû minkum wallazîna ûtûl ‘ilma darajâtin = Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan diberi ilmu beberapa derajat.
Bahkan, Rasulullah bersabda tentang kemulian seorang penuntut ilmu. Hadis dari Abu Darda ra. yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (hadis no. 3641, hlm. 428, juz 3, Sunan Abi Dawud, Beirut, Dâr al-Ma’rifat, 1422/2001):
Man salaka tariqan yatlubu fîhi ‘ilman, salaka Allâhu bihi tariqan min turuqil jannat, wa innal malâ’ikata latada’u ajnihataha ridan litâlibil ‘ilmi, wa innal ‘âlima layastagfiru lahu man fis samâwâti wa man fîl ardi, wal hîtani fi jawfil mâ’I, wa inna fadlal ‘âlimi ‘alal ‘âbidi kafadlil qamari laylatal badri ‘alâ sâ’iril kawâkibi, wa innal ‘ulamâ’ warasatul anbiyâ, wa innal anbiya’a lam yuwarrisû dînâran wa lâ dirhaman, warrisûl ‘ilma, faman akhazahu akhaza bihazzin wafirin.
Hartina :“Barang siapa yang mencari suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan carikan jalan baginya dari jalan-jalan surga. Para malaikat dengan rela akan mengepakkan sayap-sayap mereka bagi para penuntut ilmu. Semua apa yang ada di langit dan di bumi, bahkan ikan-ikan di dalamnya lautan, akan memohonkan ampun bagi orang yang berilmu. Kelebihan seorang yang ahli berilmu (berpengetahuan) dengan orang yang ahli beribadah seperti keunggulan bulan saat malam purnama dibandingkan dengan seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambil ilmunya, maka telah mengambil dengan bagian wafir (yang benar?).
Upami dibuka dina ketab DURRATUN NASHIHIIN : DURROH = MUTIARA (GALUH), NASHIHIIN = NASEHAT (PAPAGAH) : DURRATUN NASHIHIIN = PAPAGAH GALUH (GALUHNA PAPAGAH) disebatkeun "MAN SALAKA THORIQO YASTAMISU FIHI 'ILMAN,,dst. jadi jalan-jalan ka-GUSTI-an teh aya 3 :
1. MAN ('AROFA NAFSAH) = Nganyahokeun Jati Diri.
2. SALAKA = Suluk/laku riyadhoh/uzlah/Tatapa.
3. THORIQO = Thoriqoh/Tharekat.
Ari Tharekat kabagi 2:
a. Tharekat Agami (TA)
b. Tharekat 'Ilmi (TI)
Jadi TATA~TITI.
Cag Ah Rampes
=======================
Kintunan Aji Guna
Post a Comment