Kaitan Antara Marifat Kacipakuan dengan Marifatullah
Ini adalah marifat kacipakuan prabu Aji Putih setelah beliau memperdalam Islam dan kembali dari tanah Mekah, beliau merupakan Haji Pertama di Darmaraja Sumedang.
"Sir budi Cipta Rasa, Sir Rasa papan raga, dzat marifat wujud kula maring Alloh, Malaikat, Khodam karomah roh suci maring Ingsun sejeroning urip, la illaha ilallah Muhamadrosulullah". Artinya : getaran jiwa untuk menciptakan perasaan, getaran perasaan untuk menghidupkan jasmani. Dzat marifat diri untuk mendekatkan dengan Allah, Malaikat, kharomah roh suci untukku selama hidup. Tidak ada Tuhan selain Alloh, Muhamad utusan Allah.
Kemudian timbul pertanyaan bagaimana MENGENAL ALLAH (Ma’rifatullah) tersebut???
Saya bukanlah ahli Fiqih maupun ahli dalam Ilmu Ma’rifat tetapi sedikit akan saya bagi pemahaman yang saya dapat dalam Mengenal Allah.
Mengenal Allah tidak akan pernah lepas dari konteks awal yaitu MENGENAL DIRI, seperti Hadist Qudsi dan Hadist Rasullah di bawah ini :
1. MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU : Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya.
2. WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU : Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh.
3. MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA : Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh.
4. IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri.
5. ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH : Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah.
6. AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU : Rahasia kalian adalah rahasia-Ku.
7. DALAM SETIAP RONGGA ANAK ADAM AKU CIPTAKAN SUATU MAHLIGAI YANG DISEBUT DADA, DI DALAM DADA ADA QOLBU, DALAM QOLBU ADA FUAD, DALAM FUAD ADA SYAGOFA, DI DALAM SYAGOFA ADA SIR, DALAM SIR ADA AKU, TEMPAT AKU MENYIMPAN RAHASIA.
8. LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH : Yang mengenal Allah hanya Allah.
9. AROFTU ROBBI BI ROBBI : Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan.
10. MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA : Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan.
Jelas sekali dari Hadist tersebut di atas menggambarkan bahwa Untuk Lebih Mengenal Allah maka kita haruslah Mengenal diri kita terlebuh dahulu.
Mengenal diri tersebut yaitu dengan jalan kita haruslah menggunakan dua sisi Karunia Allah yaitu Pikiran dan Hati Nurani, kita haruslah mengetahui dan mengkaji awal mula sewaktu kita didalam Rahim Ibu, bahkan sebelum kita ada didalam Rahim Ibu, kita berada di mana, kemudian apa tujuan kita (manusia) diciptakan dan akan kembali kemana kita setelah kita tiada…Mulih ka Jati mulang Ka Asal (Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un).
Setelah kita mengenal diri kita lebih dalam barulah kita bisa bersaksi dengan ke Imanan yang teguh “LA ILAHA ILALLAH, MUHAMMADURASULULLAH”.
Salam Santun
1. MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU : Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya.
2. WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU : Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh.
3. MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA : Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh.
4. IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri.
5. ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH : Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah.
6. AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU : Rahasia kalian adalah rahasia-Ku.
7. DALAM SETIAP RONGGA ANAK ADAM AKU CIPTAKAN SUATU MAHLIGAI YANG DISEBUT DADA, DI DALAM DADA ADA QOLBU, DALAM QOLBU ADA FUAD, DALAM FUAD ADA SYAGOFA, DI DALAM SYAGOFA ADA SIR, DALAM SIR ADA AKU, TEMPAT AKU MENYIMPAN RAHASIA.
8. LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH : Yang mengenal Allah hanya Allah.
9. AROFTU ROBBI BI ROBBI : Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan.
10. MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA : Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan.
Jelas sekali dari Hadist tersebut di atas menggambarkan bahwa Untuk Lebih Mengenal Allah maka kita haruslah Mengenal diri kita terlebuh dahulu.
Mengenal diri tersebut yaitu dengan jalan kita haruslah menggunakan dua sisi Karunia Allah yaitu Pikiran dan Hati Nurani, kita haruslah mengetahui dan mengkaji awal mula sewaktu kita didalam Rahim Ibu, bahkan sebelum kita ada didalam Rahim Ibu, kita berada di mana, kemudian apa tujuan kita (manusia) diciptakan dan akan kembali kemana kita setelah kita tiada…Mulih ka Jati mulang Ka Asal (Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un).
Setelah kita mengenal diri kita lebih dalam barulah kita bisa bersaksi dengan ke Imanan yang teguh “LA ILAHA ILALLAH, MUHAMMADURASULULLAH”.
Salam Santun
Post a Comment