Papaku Bumi Anu Geus Eleub Ku Jaman
PAPAKU BUMI GEUS ELEUB KU JAMAN, NU LIANNA ENGGEUSAN KA TEMBONG DEUI KAAGUNGANANA - CAIPAKU MANDALA LIMA ANU BAHEULANA LOBA TANGKAL PAKU CICIREN GEUSAN PANGELING-NGELING KU SANGGSARANA ALAM MEDANG KAMULYAN - MACA ALAM KAHIRUPAN MEDANG KAMULYAN (DUNIA)
Hukum Newton I : Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya.
Begitu juga Balai Sadunya sama dengan bencana Sedunia dan akan berpengaruh terhadap tatanan kehidupan didunia karena perubahan alam berbanding lurus dengan gerakan perubahan sosial.
Situs Cipeu'eut Prabu Guru Adji Poetih adalah sebuah sistem besar tentang wilayah,ruang dan waktu yang harus kita gali dengan ilmu kekinian, supaya terasa manfaatnya bagi kita sekarang dan anak cucu kita dimasa yg akan datang, karena manusia beradab adalah yang memelihara peradabanya.!
Situs Cipeueut Aji Putih, Situs Penyangga Alam Semesta, Lingga Buana.
Hukum Newton I : Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya.
Begitu juga Balai Sadunya sama dengan bencana Sedunia dan akan berpengaruh terhadap tatanan kehidupan didunia karena perubahan alam berbanding lurus dengan gerakan perubahan sosial.
Situs Cipeu'eut Prabu Guru Adji Poetih adalah sebuah sistem besar tentang wilayah,ruang dan waktu yang harus kita gali dengan ilmu kekinian, supaya terasa manfaatnya bagi kita sekarang dan anak cucu kita dimasa yg akan datang, karena manusia beradab adalah yang memelihara peradabanya.!
Situs Cipeueut Aji Putih, Situs Penyangga Alam Semesta, Lingga Buana.
Berikut ini pesannya:
Jejak dalam setiap hari menjadi catatan dalam setiap langit. AKU akan menjadi saksi.
Ada langit menjadi belahan yang menampakkan dimensi yang sudah kami bukakan. Segera melihat ke langit sebelah barat. Jangan pernah menyangka ada yang berbeda. Tapi harus melihat ke arah selatan.
Kita harus bergerak cepat sebelum sang petaka yang menyambar akan panggilan dari ketidakpuasan
Cepat lengkapi dan arahkan pandangan pada sudut jalan ujung langit sebelah selatan.
Itu tanda yang kami berikan. Ada di langit selatan.Semua sudah jelas.
Sekarang pergilah, Lihat dan bacakanlah...Tanda itu akan mewujud dan menjadi bagian dari perjalananmu. Jangan pernah melihat tingkatan lain.
Kilat sebelah selatan...Tapi bijak dan taat pada yang sudah KAMI tetapkan.
Baca dan lihat. Sebagai tanda getar gunung sebelah kiri Jatigede akan bergetar.
Kami yang akan mengajari langsung. Tidak ada yang dapat melampaui semua.
Karena itu akan menjadi sakit bagi ragamu. Jangan pernah palingkan mukamu.
Itu sudah tertera. Besok akan terasa getarannya.
Jalani,,,Jangan pernah menyangkal. Jangan pernah lari, Lihat dan bacalah, Lihat dan bacalah
Itu menjadi bagian dari kehidupan yang sudah Kami tetapkan.
Sebelum fajar melepas sang surya dalam percikan alam kehidupan
Tapi hadapi, Jangan lari. Lihat dan bacalah, Jangan lari.
Satria bukan dalam raga terkini. Seperti yang sudah Kami berikan.
Tuhan Yang Maha Kuasa akan menyertai.
Langit selatan akan memberimu kabar, Langit dan bumi ada dalam dimensi yang sudah Kami tetapkan.
Kami memanggil semua satria yang ada di semesta ini
Hadapi,,,Ingat,,,Segera,,Sebanyak yang ada untuk menyelamatkan yang sudah ditetapkan.
Jalani dan hadapi, Setelah semua terjadi. Jangan lari..,Jangan lari.
Buku bergetar, Segenap yang ada sudah mulai bergerak pada titik yang sudah kami tetapkan.
Allahu Akbar...Lihat dan bacalah...Allahu akbar...Relakan semua menjajalankan takdir yang Tuhan kehendaki...Allahu Akbar.
Selesai kaca dan merpati. Dalam setiap Riak angin akan ada bencana. Sudah waktunya.
La ilaha ilallah...Di sana kalian akan mengerti apa itu kehendak illahi. Jadi jalani dan hadapi, Langit bercahaya. Sudah saatnya....Allahu akbar...La ilaha ilallah...Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar. Teruslah baca demikian, seperti Kami yang selalu menyebutkannya dalam dial dan gerak kami....La ilaha ilallah.
KEBAT KA BALE RANCAGE HATE
LAJU LAKUNING LAMPAH NU PINUH RASA...
RASA RUMASA JEUNG TAMADA...
KA GUSTI NU MAHA SUCI, KA SANGHYANG MURBENG ALAM...
SIR AJI PATANJALA
Post a Comment