Nak,
Sebab di hari ini
Dunia berusaha lagi temaramkan cahaya bathin,
Sudikah kiranya membantu
menghapus hijab yang menyelimuti
Bebaskan dari himpitan Hawwa dan Nafs
Didalam dada Ayahmu?
Ayahmu memohon sorot kalimapancar matamu
Agar ayahmu kembali membaca Qalam Allah disana
Yang senantiasa beberkan makna-makna
Atas perintahNya yang pertama:
Iqra bismirabbika ladzii Kholaq
Beri ayahmu pelajaran melalui cahaya matamu
Tentang namaNya
Tentang rahman
Tentang rahim
Bahwa ArRahman makna Ayahmu
makna langit yang memberi dan memelihara
Dan ArRahiim makna ibumu
makna bumi yang menerima dan menumbuhkan
Yang keduanya manunggal bersemayam
di samudra Bismillahirahmaanirahiim
Seperti yang Quran terangkan
“Dua tangan Allah” dalam penciptaan Adam
Ayahmu ingin tenggelam dalam matamu
Sebab kolam bening matamu
Memantulkan kembali wajah ayah
Menyadarkan ayah tentang hubungan
Bahwa syahadat adalah ketimbalbalikan
Yang Disaksikan Bersaksi, Tak Berpaling.
Ayahmu rindu memandang
Hajar Aswat di pusat matamu,
Yang dithawafi putih nya kesucian
melewati relung-relungnya jauh kedalam
Yang bening, hening, suci layaknya Sidrah Al Muntaha
Disana ayahmu menyaksikan binar Arasy Sang Pemilik Cinta.
Nak, Memandang mu keseluruhan,
Selayaknya ayahmu memandang diri ayahmu sendiri.
Umumnya kesadaran diawali saat "bercermin".
Bashar pada diri sendiri,
Ialah langkah awal mengenal diri.
Mengenal diri adalah jalan mengenalNya
Duhai anakku, terimakasih.
Cahaya matamu luruskan Ayahmu lagi,
Tak mampu ayahmu tegakkan makna syahadat :
Laa Ilaaha Ilallah...
Tanpa tegaknya Rasa dan Cahaya kasih sayang.
Tidak ada komentar
Posting Komentar