Makam Syekh Haji Pandita Rukmin Di Leuweung Sancang

Kawasan hutan Sancang di Cagar Alam tersebut memiliki sejarah dan berkaitan dengan budaya Sunda karena dilegendakan memiliki kaitan dengan sejarah, Terkait hal itu kawasan Sancang dianggap sebagai hutan keramat. 


Sancang dikenal ke seluruh Jawa bahkan Ke Nusantara pun, karena wilayah Sancang memiliki kaitan dengan sejarah sejak jaman Kerajaan Tarumanegara yaitu Rakeyan Sancang putranya Raja Kretawarman raja Tarumanegara ke 8 antara tahun 561-681 Masehi  dari Arum Hondje yang berasal dari Sancang.

Jadi siapakah tokoh Islam tua sekali yaitu Syekh Haji Pandita Rukmin tersebut, apakah beliau yang disebut Rakeyan Sancang, putra Raja Kretawarman dari Tarumanagara dari Arum Hondje?


Sancang sudah banyak dikenal berbagai kalangan namun tidak tahu mana-mana saja wilayah Sancang itu, orang hanya tahu bahwa nama  Sancang saja.  Namun secara detailnya Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sancang, yaitu : wilayah Sancang 1 mulai dari Rancabuaya sampai ke sungai Cikaso, wilayah Sancang 2 mulai dari sungai Cikaso sampai ke sungai Cibaluk, wilayah Sancang 3 mulai dari sungai Cibaluk sampai Cibalieur dan Cigandawesi, wilayah Sancang 4 mulai Cigandaweusi sampai Cipareang, wilayah Sancang 5 mulai Cipareang sampai Cibako, Sancang 6, 7, 8 dan 9 mulai dari Cibako sampai ke Karang Gajah dan Cikaengan.

Terlebih di kawasan Sancang terdapat makam dan Petilasan para leluhur seperti, makam Syekh Haji Pandita Rukmin di Sancang 5, makam Syekh Rukmantara dan Syekh Rukmantiri di Sancang 2, makam eyang Cakrabuana dan Rangga Wulung (suami isteri), makam Banteng Wulung.



Dalam sejarah Raja Kendan ke 2 yaitu Sang Suraliman Sakti, mempunyai dua putra, yaitu :
- Putra pertama, Sang Kandhiawan yang menjadi Raja di wilayah Medang Jati atau Ri Medang Jati, diperkirakan wilayah ini berada di antara, Limbangan Garut (Medang Ghana) dan Sumedang (Medang Jati).
- Putra kedua, Galuh Kandhiawati alias Dewi Kandhiawati yang dijadikan istri oleh Kotyewara dari Bumi Suwarnadwipa atau Sumatra, dan tinggal di Ri Medang Jati.
Sebagian Wilayah Medang Jati inilah yang kemudian bermetamorfosa berdirinya Kerajaan Tembong Agung dan Sumedanglarang, sebagai penerus dinasti Wretikandayun.

Beberapa kisah dari wawacan dan cerita rakyat menceritakan tokoh Syekh Pandita Rukmin alias Syekh Rukman ini, yaitu :
1. Seorang pertapa berasal dari tanah arab-persia yang bernama Syekh Rukman alias Syekh Pandita Rukmin (Wawacan Suryaningrat)
2. Syekh Rukman alias Syekh Pandita Rukmin dapat membunuh Raja Dengali dan patih Turga. Tetapi untuk menemukan kembali Suryakanta ia harus mengalami bermacam-macam kesengsaraan dan peperangan.  Dalam peperangan yang terjadi, Syekh Pandita Rukmin selalu menang. Di setiap negara yang dikalahkannya, raja dan pemeluknya diharuskan memeluk agama Islam, diantaranya kerajaan Yunan, Turki, Raja Bahrain dan Raja Gosman.(Wawacan Suryakanta)
3. Syekh Pandita Rukmin adalah seorang tokoh sakti yang beragama islam sekaligus tokoh pejuang ketika terjadi perang bajo.

Kalau kita membaca dan menelaah naskah wawacan Suryadiningrat hidupnya Syekh Pandita Rukminsejaman dengan Prabu Kandiawan, Raja Kendan Ke 2 yang memerintah antara 568 - 597 Masehi, putra Prabu Manikmaya Raja Kendan Ke 1. 

Sedang cantriknya (muridnya) Syekh Pandita Rukmin alias Syekh Rukman, yaitu Syekh Rukmantara dan Syekh Rukmantiri. Dari Syekh Rukmantara inilah Raja Tembong Agung di Darmaraja Sumedang yaitu Prabu Guru Aji Putih mengenal ajaran agama islam.

Salam Santun

Baca Juga :