Berziarah Ke Makam Ibu Ratu Nyimas Cukang Gedeng Waru
Sampurasun
Puji Rahayu Sagung Dumadi
Makam Nyimas Sari Hatin atau Ratu Cukang Gedeng Waru berada di Dusun Cigobang, Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang. Selain makam Ratu Cukang Gedeng Waru ada juga makam penjaganya Sang Ratu, dan makam para embannya yaitu nyimas Layung Kencana, Nyimas Layung Sari, Nyimas layung kuning, dan Nyimas Sari Pohaci atau juru masaknya sang Ratu.
Penulis tidak mengetahui secara pasti kenapa makam Ratu Cukang Gedeng Waru dan para embannya yang memisahkan diri dari makam Prabu geusan Ulun dan makam Ratu Harisbaya yang berada di Dayeuhluhur Kecamatan Ganeas sebagai bekas Ibukota Kerajaan Sumedang Larang.
Namun bisa jadi hijrahnya Prabu Geusan Ulun, Ratu Cukang Gedeng Waru dan Ratu Harisbaya dari Kerajaan Sumedanglarang ke Dayeuhluhur Kecamatan Ganeas yang sebelumnya beribukota di Kutamaya Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara, karena terkait dibawanya Ratu Harisbaya dari Cirebon dan sebagai upaya keamanan dan pertahanan, maka ibukota Sumedang Larang pun dialihkan dari Kutamaya ke Dayeuhluhur, dan pada akhirnya konflik peristiwa penyerangan oleh kesultanan Cirebon oleh para pasukannya atas perintah pangeran Girilaya melawan 4 kandaga Lente dibawah hulu jurit Jaya Perkasa bersama pasukan kerajaan Sumedang Larang tidak dapat dihindarkan.
Praduga lain dari peristiwa penyerangan pasukan Cirebon ke Sumedang, atas perintah pangeran Girilaya putranya Panembahan Ratu suami pertama Ratu Harisbaya, karena kepentingan politis di mana Sumedanglarang masih berideologis pemerintahan sistem kerajaan dan sebagai estafet pemegang kerajaan Pajajaran yang sah, sedangkan Cirebon yang telah lebih dulu berideologi pemerintahan sistem kesultanan, seperti halnya kesultanan Mataram.
Namun karena mungkin adanya konflik internal di antara para permaisuri Prabu Geusan Ulun sewaktu di Dayeuhluhur sebagai pusat ibukota Kerajaan Sumedanglarang, demikian juga demi keamanan Ratu Cukang Gedeng Waru yang tidak ada sangkut pautnya dalam konflik peristiwa dibawanya Ratu Harisbaya ke Sumedang Larang, maka Prabu Geusan Ulun menyuruh Ratu Cukang Gedeng Waru turun ke Cigobang, di mana daerah Cigobang pun pernah dijadikan sebagai tempat pembuatan pekakas atau pande seperti pembuatan golok gobang,tumbak dan senjata-senjata lainnya untuk pertahanan dan peperangan tentunya daerah Cigobang pun banyak dijaga pasukan kerajaan Sumedanglarang.
Ratu Cukang Gedeng Waru atau Ratu Emas Sari Hatin adalah salah satu putranya Raden Hasata atau Sunan Pada. Ratu Cukang Gedeng Waru atau Ratu Emas Sari Hatin diperisteri oleh Pangeran Angkawijaya atau Prabu Geusan Ulun sebagai permaisuri pertama, sebelum Pangeran Angkawijaya menikah dengan permaisuri ke dua yaitu Ratu Emas Harisbaya dan Nyimas Pasarean isteri ke tiga nya.
Ratu Cukang Gedeng Waru atau Ratu Emas Sari Hatin adalah keturunan generasi ke 4 atau cucunya Prabu Sribaduga Jaya Dewata alias Prabu Siliwangi Raja Pakuan Pajajaran, yang memerintah selama 39 tahun antara 1482-1521 masehi. Adapun silsilah Ratu Cukang Gedeng Waru atau Ratu Emas Sari Hatin , adalah sebagai berikut :
Generasi ke 1
Menurut naskah Ratu Pakuan, pada zaman dahulu Prabu Sribaduga Jaya Dewata atau Prabu Siliwangi, disamping permaisuri atau garwa padmi, juga mempunyai banyak istri yang disebut selir atau garwa ampil, salah satu garwa padminya berasal dari Kerajaan Sumedanglarang yaitu Ratu Raja Mantri atau Ratu Ratnasih putrinya Raja Gunung Sunten Agung di Pagulingan, mempunyai anak :
- Anak ke 1, Raden Tenget alias Raden Tenga alias Embah Praja Dita, makamnya di Dusun Parugpug Kidul, Cijambe, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang
- Anak ke 2, Raden Memeut alias Buyut Nyata, makamnya di Desa Sindangwasa, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka.
- Anak ke 3, Raden Munding Keleupeung
- Anak ke 4, Raden Saken
- Anak ke 5, Prabu Munding Sari Ageung atau Prabu Mundingwangi, makamnya di Kampung Heubeul Isuk Desa Cimarias Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.
- Anak ke 6, Siti Aminah yang ditikah oleh Raden Sari Yasa asal Kawali, makamnya di Kampung Tanjungsari yang telah terendam bendungan Jatigede.
- Anak ke 7, Raden Hamza Imam alias Sanghyang Purba di Tangkuban Parahu.
- Anak ke 8, Raden Wangsa Hita Hadista alias Sunan Jagat Nata di Banjar.
- Anak ke 9, Hatimah Hosita Hadijah di Sindang Barang Cianjur.
Generasi ke 2
Raden Memeut alias Buyut Nyata memperisteri Nyimas Mala Rokaya, putranya Anta Wahabu dan Nyimas Holi asal dari Talaga, mempunyai anak :
- Anak ke 1, Raden Hasata alias Sunan Pada, makamnya di Desa Karedok Kecamatan Jatigede.
- Anak ke 2, Nyimas Raden Romlah Karomah
- Anak ke 3, Nyimas Raden Huspita
Generasi ke 3
Raden Hasata alias Sunan Pada memperisteri Nyi Raden Aisyah, putranya Raden Sarifudin dan Nyimas Sari Asih, asal Talaga, mempunyai anak :
- Anak ke 1, Pangeran Bangsit, menurunkan keturunan di Pawenang Wado.
- Anak ke 2, Nyimas Raden Sari Hatin atau Ratu Cukang Gedeng Waru, yang diperisteri oleh Prabu Geusan Ulun atau Pangeran Angka Wijaya putranya Pangeran Santri dan Nyimas Setyasih alias Ratu Pucuk Umum Sumedang atau Ratu Inten Dewata.
- Anak ke 3, Nyimas Gedeng Sari.
- Anak ke 4, Nyimas Gedeng Tomo.
- Anak ke 5, Raden Absoha, yang memperisteri Nyimas Solimah dan Nyi Siti Ningrum asal Rajagaluh Jatiwangi.
- Anak ke 6, Romlah Karomah yang diperisteri Hosto Husma putranya Amsati dan Hasta Omah, asal Talaga Majalengka
Generasi ke 4
Nyimas Raden Sari Hatin atau Ratu Cukang Gedeng Waru, yang diperisteri oleh Prabu Geusan Ulun atau Pangeran Angkawijaya putranya Pangeran Santri dan Ratu Emas Setyasih alias Ratu Pucuk Umum Sumedanglarang atau Ratu Inten Dewata, mempunyai anak :
- Anak ke 1, Pangeran Rangga Gede atau Dipati Rangga Gede, menurunkan keturunan ke para Bupati Sumedang Larang.
- Anak ke 2, Dalem Aria Wiraraja, menurunkan keturunan ke Lemah beureum di Darmawangi Kecamatan Tomo Sumedang dan ke Serpong Lengkong Kabupaten Tanggerang.
- Anak ke 3., Kyai Aria Ranggapati, menurunkan keturunan ke Haur Kuning, Paseh Sumedang
- Anak ke 4, Nyimas Ngabehi Martayuda, menurunkan keturunan ke Ciawi dan Cipancar Kecamatan Sumedang Selatan
- Anak ke 5, Raden Rangga Nitinagara atau Dalem Rangga Nitinagara atau Dalem Rangga Dipa, menurunkan keturunan ke Pagaden dan Pamanukan Subang serta ke Parakan Muncang Sumedang.
- Anak ke 6, Nyimas Ukur ditikah oleh Dipati Ukur dari Tatar Ukur Bandung.
- Anak ke 7, Nyimas Rangga Wiratama.
- Anak ke 8, Kyai Rangga Patra Kelana.
- Anak ke 9, Kyai Ngabehi Watang.
- Anak ke 10, Nyimas Rangga Pamadeu.
Plang Kearah Makam ke Ibu Ratu Nyimas Cukang Gede Waru di Dusun Cigobang, RT 03 / RW 04, Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang |
Makam Ratu Cukang Gedeng Waru bin Sunan Pada di Dusun Cigobang, Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang |
Post a Comment