AKU Adalah Perbendaharaan Yang Tersembunyi

Disalah satu kalimat dalam "Sahadat sajati Kacipakuan" tertulis:

Bismi’llahi’rrahmani’rrahim.
“Sir eling jatining urip, iya ingsun sajatining urip, sira sajatining Allah, ya ingsun sajatining Allah, yakni wujud iku jatine Allah, sir iku Rasulu’llah, pangucap iku Allah, jasad Allah badan putih tanpa getih, sir Allah rasa Allah, sir rasa jatining Allah, iya ingsun jatining Allah....."

Artinya: Sir eling jatining urip, sir sejatining Allah, ya ingsun sejating Allah, Wujud iku jatingning ALLAH, sir itu Rasulullah, Perkataan itu Allah, jasad Allah badan putih tanpa darah. Sir Allah rasa Allah, sir rasa jatining Allah, ya Aku Sejatining Allah.


Saya dimana yah?`

Kita bahas maksudnya:

AKU-lah Semesta Alam...
Nikmat manakah yang aku dustakan, padahal aku tahu tapi aku lupa, Inilah fenomena hidup dan kehidupan yang selama ini aku lupakan dan lalaikan kekurangan-kekurangan yang ada.

Hai manusiawi bukannya manusia. Kalau memang manusia seharusnya kita menggunakan akal pikir yang sehat. Janganlah engkau menggunakan propaganda syaitan, karena syaitan hanya menggunakan akal, tidak menggunakan pikiran.


AKUI : bersyukur apa yang pada... NIKMATNYA
Seharusnya kita banyak dan pandai pandai menyaksikan, nabi Muhammad hanya yang memperingatkan, kalau kita hanya menyaksikan, kenapa kita selalu saja menyalahkan orang lain. Kalau hanya sebuah peringatan kenapa kita sudah menvonis, beraninya engkau menyalahkan Allah. Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?. Seharusnya ibarat sebuah wadah, kenapa yang kita lakukan selama ini mencela dan mencaci maki, kenapa hidup ini tidak ada kehidupan. Mana manfaatmu? Mana wujudmu?  Wujudku jatining Allah.

SUBHANALLAH
Kalau engkau suci wahai Allah, kenapa aku ini masih kotor, namun dengan kekotoranku kenapa tidak menjadikan aku barang yang bersih. Air yang bersih adalah melalui sebuah proses dari yang kotor, seharusnya aku berusaha bersih untuk fardhu ain agar  dapat aku gunakan akal dan pikirku. Hidup  adalah proses pembelajaran dari kekurangan dan kesalahan namun jangan menyalahkan, yang tak kan pernah habis sebelum kita masuk ke liang kubur. Hanya Allah yang maha suci,  Wahai Muhammad, seandainya ada yang bertanya tentang AKU, katakan AKU adalah Dzat yang Maha Suci.


ALHAMDULILLAH
Segala puji bagi Allah. Alam semesta adalah cermin Tuhan. Kenapa kita tak bisa bercermin dengan hidup supaya ada kehidupan? Kesalahan, kekurangan orang lain dan kesalahan kita, kenapa kita lupa dengan akal pikir kita. Adakah iman dengan tidak menggunakan akal pikir? Dengan akal pikir yang sehat kita bisa berkata. Katakanlah itu Allah, kenapa kita hanya berkata-kata, katanya, kata orang, kata kiyai, kata Habib. Kata kita mana?

Bisakah kita belajar dalam hidup, supaya ada kehidupan. Adanya nama karena adanya kehidupan. Sudahkah kita kenal nama kita? Selama ini kita hanya kenal nama orang lain,  namun nama sendiri, kita tidak kenal sama sekali. Namaku siapa yah? seperti bercermin, ketika melihat wajah engkau, apakah buruknya wajah kamu maka cermin harus dibelah? Tanpa bantuan cermin, wajah kita harusnya dikenal, Namaku Asma Allah, kalau engkau menyebut asmaku maka jangankan di bumi, dilangitpun pasti AKU jaga.

LA ILAHA ILLALLAH
Adakah Tuhan-tuhan lain selain ALLAH
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Ilah (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. 20:14)"

Adakah rasa Allah didiri kita, sedang rasa Allah ada kalau kita rasa-rasa, namun rasa itu bukanlah milik kita. Semua adalah milik Allah, rasaku rasa Allah, rasa Allah rasaku, rasaku sifat Allah. Harusnya rasa menjadikan berkat, berkat Rosul agar nampak walaupun kita tidak merasa mempunyai dan bukan milik kita. Jikalau ada berkat, kita bisa rasakan, karena barangnya ada. Maka jadilah rasa, rasa Allah bukan rasanya Syaiton.

ALLAH HU AKBAR
Allah maha besar, yang besar Hanya Allah. 
Luaskan langkah kita, besarkan langkah kita, cerahkan langkah hidup kita, lapangkan langkah hidup kita, agar menjadikan kehidupan yang berguna untuk orang banyak, namun tetaplah bukan milik kita, semuanya milik Allah, hanya kepada Allah akan kembali, apa yang kita lakukan semua dari Allah dan tujuan kita hanya kepada Allah, semua langkah Allah, yang menggerakkan Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah, semuanya kembali kepada Allah. Semua yang kita miliki hanya titipan yang sifatnya sementara. Kita cukup menikmati, menjaga, merawat dan memperhatikan.

Inilah awal yang menjadikan WUJUD. Wahdatul Wujud jatining ALLAH.


WaAllahu a'lam

Baca Juga :

Tidak ada komentar